Share

Regan Revalno

Penulis: RidaPrilia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-22 12:07:36

Selama jam mapel Bahasa indonesia berlalu. Bel pergantian jam pun bunyi.

“Habis ini mapel apa Rain? Eh boleh gak nyatet mapel Rain?”

“Seni budaya habis ini. Boleh kok Nis, nih kertas mapelnya, ambil aja. Semua siswa udah dapet itu sisa yang kemarin.”

“Wah makasih Rain, jadi ga repot-repot buat nulis lagi deh.

Pak ramdoni masuk ke kelas, untuk mengajar pelajaran selanjutnya. “Selamat sore anak-anak, mungkin kalian sudah capek untuk melanjuti mapel selanjutnya. Tapi bapak bakal bikin kamu semangat lagi.”

“Oke, pertama kita akan berpasang-pasangan untuk teman kelompok, 2 orang saja. Cewe cowok! Agar semua dapet nilai dengan rata-rata.”

“Mungkin lebih tepatnya saya saja ya yang memilih biar adil.”

Setelah itu pak Ramdoni memilih murid satu persatu. Sampai akhir sudah kebagian, tinggal Nisa saja yang belom dapat. “Oh ya, Nisa kamu anak baru disini ya? Kamu saya kelompokan dengan Regan ya?”

“Ha? Nisa sama Regan? Gila mending gw aja ma Regan gw rela kok.”

“Enak banget anak baru bisa dapet Regan? Kita yang lama aja ga pernah, malah ma cowo biasa lagi hih.”

“Rezeki nomplok tuh.” semua lontaran siswa putri, dengan secara bisik-bisik agar Nisa tidak tersinggung. Padahal Nisa mendengar percakapan mereka.

“Sudah-sudah. Dikarenakan namanya berdekatan ya,” sambung pak Ramdoni, untuk menjelaskan tugas kembali.

“Tugas kalian adalah, membuat lukisan dan membuat batik. Nilai kalian akan lebih nantinya.”

“Siap pak, dilaksanakan.”

“Yasudah ya, saya tinggal ke kantor. Kalian diskusikan bersama teman kelompok kalian, agar nanti 2minggu mendatang tidak ribet. Inggat! Hari jumat sudah dikumpulkan.”

“Yatuhan, tugas udah banyak banget njir. Udah numpuk bejibun.” tutur Nilam

“Ya lu sangka lu doang yang ngerasa, semua juga Lam”

Yasudah anak-anak saya tinggal dulu ya. Selamat sore dan selamat istirahat.

“Iya pak, selamat sore kembali.”

Semua murid berpindah tempat untuk berdiskusi dengan teman kelompok mereka masing-masing.

Nisa masi gugup, untuk menghampiri Regan. Regan Revalno. Cowok dengan sikap dingin, berkepribadian tenang. Kulit bersih dan wajah mendukung untuk segala macam. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, disegani banyak wanita. Dikarenakan ketampanan dan sikap yang dewasa.

“Hai boleh kenalan? Gw Regan Revalno, salam kenal ya” suara dingin dan tatapan sayu, mata bermanik coklat itu menghampiri Nisa.

“Oh, salam kenal balik ya. Gw Nisa Rahma” Nisa tiba-tiba gugup. Parfum Regan sangat menguak di indra penciuman.

“mau diskusi tentang apa? Gw cariin di hp gw?”

“eum, Gw nyari tentang lukisan nah kalo lu tentang batik, gimana?”

“Oke, gw cari. Kalo tentang Dana kita bagi dua.”

“Iya tenang aja, yaudah nyari aja dulu batiknya.”

“aduh ya ampun, Regan manis banget wajahnya. Sikap dingin dan senyumannya bikin gw terseimpul, apalagi bau parfumnya. Ya ampun.” batin nisa membara menguak tentang Regan.

“Nis gw udah ketemu. Yang ini gimana? Bagus gak? Lagian gak ribet mungkin cuman hanya 3 warna yang butuh dikeluarin.”

“kalo menurut lu bagus ya gw ngikut aja.”

“Lukisan lu mana? Gw mau liat?”

Lalu Nisa menyodorkan Hp. “nih, gimana?”

“Cantik lukisanya, kek orangnya”

“Sumpah Regan ngomong kaya gini, Ya ampun gw seneng banget. Baru pertama kali cowo muji Gw disini, padahal wajah gw biasa.” batin nisa tidak bisa diragukan, pipi merah merona setelah mendengar ucapan Regan.

“Yaudah ya fiks ini aja. Nanti kalo masalah duit pake duit gw aja dulu. Nanti kita diskusi lagi. Yaudah gw mau keluar kelas,lagian dah mau pulang.”

“Iya Regan silahkan”

Setelah itu Regan membawa tas ranselnya untuk menuju keluar. Hanya nisa yang masi duduk di tempat duduk, dia memikirkan untuk beli barang-barang yang berkualitas.

“Ngapa lu Nis senyum-senyum. Suka sama Regan ya Nis.” tutur Rain

“Kaga Rain, gw cuman mikir ini tugas.” hati Nisa berbohong.

“dah mau pulang, yaudah yuk beres-beres nis.”

Kring...kring...kring… bel pulang sudah berbunyi. Penjuru murid yang disekolah berhamburan. Sebelum pulang terlebih berda dulu. Setelah berdoa mereka berdua menuju parkiran.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 29

    Nisa memberhentikan langkah kakinya menuju pintu depan. Ia langsung menoleh ke arah yang memanggil."Pak Ramli manggil saya? Ada apa ya pak""Em, gapapa saya hanya reflek manggil kamu. Maaf ya, yaudah silahkan lanjut lagi ke kelas" pak Ramli menggaruk tengkuknya yg tak gatal, yang sedang salah tingkah."Oh,iya pak permisi." Nisa langsung menuju kelas tanpa aba-abaSetiba Nisa didepan pintu kelas semua murid tertuju pada Nisa. Tatapan yang tak mengenakkan dan sinis, apalagi belum dengan cibirannya.Nisa acuh tak acuh, menuju tempat duduk yang dimana tepat disamping rain.Ia hanya duduk nun

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 28

    Ketua kelas langsung berdiri dari bangku, ia langsung menarik kertas-kertas teman-temannya, ia tidak peduli rengekkan teman-temannya bahwa ada yang belom selesai.Tidak butuh waktu lama semua sudah terkumpul. Meskipun sebagian ada yang belom mengerjakan."Hitung jumlahnya ada berapa, dan siapa yang belom mengumpulkan, tulis di kertas merah ini!" Suara berat nan tegas itu membuat siswa diem ditempat tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.Waktu hampir 2menit untuk mengoreksi yang sudah mengumpulkan."Pak sudah selesai semua" ketua kelas mengangkat tangan, dan menuju meja guru sangngar itu."Baik anak-anak semua jumlah dari si

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 27

    Sesampai sekolah chellyn dan Nisa langsung masuk kelas, dikarenakan bel sudah berbunyi."Kak aku duluan, Babay." Nisa langsung menuju kelas bawah.Disaat Nisa menuju kelasnya, Nisa tak sengaja berpapasan dengan pria itu lagi? Nisa tak menggubris laki-laki itu. Ia harus cepat-cepat menuju kelas."Ya ampun akhirnya sampai" gumam hati Nisa.Nisa memasuki kelas yang tadinya rame menjadi sepi. Ia menuju bangku belakang, untuk duduk dan menghampiri teman gesreknya."Tumben, lu Nis telat?" Sapa Maudy."Eh, iya dy. Hehe ga sengaja telat."

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 26

    Malam berganti pagi, ayam berkokok menguatkan Indra pendengaran agar sang empu bangun. Kringgggg… kringgg. Jam alarm Nisa berbunyi keras, sampai-sampai Nisa kaget dari tidurnya. "Ya, ampun masih jam 5 ternyata, Masi ada waktu buat tidur lagi. Sebelum tidur mending sholat dulu deh." Lalu Nisa menuruni kasur dan menuju kamar mandi, untuk mengambil air di bilik, yang hanya tersisa sedikit, lalu melaksanakan kewajiban. Hampir 5 menit, nisa sangat khusyuk. Tidak lupa setelah sholat berdoa kepada sang pencipta. Agar doa-doanya dikabulkan. "Aamiin." Setelah selesai sholat, mata dan pikiran sedikit tenang. Ia ingin melanjutkan tidur, tetapi tidak bisa.

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 25

    Akhirnya selesai juga, dan dimana saatnya gw ngelanjutin tugas gw yang se Abrek ini."Lalu Nisa keluar dari dapur dan menuju kamar, lalu belajar diruang tamu, yang beralas tikar."Dek, udah selesai kamu?""Udah kak, tenang aja ya. Semua udah aku beresin, oh, iya aku mau ngerjain tugas dulu ya.""Yaudah kerjain fokus ya, jangan Ampe salah."Nisa mengeluarkan buku-buku yang harus Nisa kerjakan. Sebelum melanjutkan niugas, Nisa menmbuka ponsel tersebut, ada beberapa pesan yang tak dikenal entah itu siapa.Nisa membuka pesan dari rain, rain menanyakan tugas dan menceritakan sesu

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 24

    Tak disangka dari kejauhan tampak pasukan dan teman se Geng nya. Rambut hitam campur coklat dan sedikit ikal di ujung rambut, berkulit kuning langsat ditambah jalan seperti model. Tubuh ramping dan sedikit berisi itu menggiurkan mata untuk menatap lama.Siapalagi kalo bukan Chellyn dan teman-temannya."Puji Tuhan, cantik banget ciptaan mu ini." Siapalagi kalo bukan Vina.Semua mata ber arah pada chellyn dan se Geng nya, kecuali Tasya. Ia tidak peduli sedikit pun, melirik pun sekilas."Haii Nisa, gimana udah selesai kerja kelompoknya?" Kak chellyn menghampiri dan duduk disamping Nisa. Wangi parfum vanila yang semerbak di Indra penciuman."Oh,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status