Mel bentar " niki mengambil tisu dan langsung diusapkan ke salah satu pinggir bibir nya yang terlihat ada makanan yang tempel
Jantung melani berdetak cepat secara tiba tiba, saat niki mulai mengarahkan tangannya lagi untuk memberi suapan, membuat muka melani terlihat memerah di pipinya yang memang putih,
Mel, kenapa kok muka kamu merah " tanya niki sambil mengaduk makanannya
En..nggak kok nik aku gak apa apa ""melani jawab dengan agak gugup
Niki ?.. "timpa melani
Iya mel "jawab niki tersenyum kecil lalu menyuap untuk dirinya sendiri
Pasti pacar kamu beruntung banget ya, bisa punya pacar baik seperti kamu, dan kalo dilihat lihat kamu juga ganteng, dia pasti merasa beruntung. ""ucap melani sambil menggasak gesek kaki nya karna malu
Niki tersenyum lalu mengarahkan lagi suapannya kepada melani "" nih mel ""mengarahkan suapan kearah melani
Melani merespon dengan mendekat dan lalu membuka mulutnya
Kok tumben kamu ngomong kaya begitu mel enggak biasanya, terima kasih ya sebelumnya atas pujiannya "" niki melempar senyum manis, sambil melirik melani
Abis nya kamu baik banget nik, kamu terlihat berpengalaman dalam hal ini ""wajah melani masih memerah
Engga kok, siapa yang mau sama aku mel, dan kalo kamu bilang aku pengalaman kamu salah mel, itu cuma perasaan kamu saja kali, kamu bisa saja bikin aku gr (gede rasa) " Niki tersenyum kembali dan melirik kearah melani
Masa sih, aku ngelihat dari cara kamu memperlakukan aku, kamu terlihat bukan seperti laki laki amatiran yang saat ini sedang mencoba mendekatiku " sahut melani mulai menatap mata niki dengan berani
Memang bisa dikatakan melani seorang wanita yang cantik, dia juga putih alam bukan karna bedak atau obat, dan dia tinggi, perpaduan kerududung dan muka sangat sangat pas, dan dia juga modis dalam hal pakaian, wajar kalo banyak laki laki berusaha mendekatinya
Pas mata melani bertemu dan niki, wajah niki ikut memerah, tak lama kemudian pintu kantor terbuka dyon, arya dan lia datang, sontak serentak mereka berkata
Cieeeeee niki, melani " berbarengan setelah melihat keduanya sedang beradu pandang
Wajah niki dan melani memerah bersamaan
Udah lah kalian jadian aja, kita dukung kok " ucap dyon sambil mengarah ke niki dan memegang bahu melani
Apa sih dyon, orang niki udh punya pacar ""ujar melani untuk mengelak dari tuduhan dyon, mungkin itu respon pertama yang ada dikepalanya
Bener nik, kok lo gak pernah bilang sih boy ""sahut arya
Niki tersenyum melihat arya "" Enggak kok gue ga punya pacar "" jawab niki dengan suara pelan
Wajah melani seperti menahan diri, hanya senyum kecil keluar dari bibirnya
Naahh.. pas banget berarti "" tambah lia menimpai
Apa sih kalian, udah udah kerja nanti diomelin bu levinia loh udah masuk jam kerja nih "" melani berusaha mengalihkan pembicaraan dan mendekatkan leptopnya dan mulai pura pura sibuk
Tuh kan mulai deh melani salah tingkah " dyon terus meledek,melani tetep terus pada leptopnya
Lalu levinia keluar dari ruangannya, dengan wajah tegasnya dia berkata
Teman teman kita sudah melihat contoh barang yang diberikan oleh member yang berkerja sama dengan kita, nanti sore saya akan membawa analisa dari tim kita atas barang yang kita akan ajukan ke manager kita, apakah sudah dianalisa dengan baik oleh kalian "" tanya levinia kepada seluruh tim
Niki berdiri "" Bu kalo menurut saya barang ini cukup sesuai untuk kita pasarkan, karna barangnya cukup solit, dan dari kemasannya juga terlihat mereka gak sembarangan dalam hal ini "" jawab niki
Melani berdiri "" dan juga bu harga yang diajukan cukup sesuai kok, dengan trek alur pasar pada saat ini, terlihat mereka sangat profesional dalam hal menyediakan barang, saya dan lia sudah buat rinciannya, arya dan dyon pun menyanggupi dalam hal pemasarannya "" jawab melani dengan lihai
Oke nanti di email ya ke saya, saya akan cek kembali, dan akan saya ajukan ke pak Denim (manager)"" jawab levinia lalu masuk kembali ke ruangannya
Melani dan niki saling menatap melempar senyum, lalu kawan kawannya kompak berkata
Ciee ciee "kompak arya, dyon dan lia
Mereka berdua tersipu malu
Kalian sangat cocok"" dyon melempar senyum
" Kamu " ujar levinia masih kaget dengan pria yang saat ini ada dihadapannya " Kenapa, aku semakin ganteng kan " ujar pria itu terdengar sangat akrab dengan levinia Levinia masih diam seribu kata " .. Ohh maaf ya, kamu kaget ya, aku muncul tiba tiba " ujar pria itu merasa khawatir karna levinia masih saja diam seribu bahasa Levinia menarik nafasnya guna mengurangi efek terkejut melihat pria yang sangat levinia kenal " kamu sedang apa disini " ujar levinia mencoba tenang, walau sejujurnya dia sedang merasakan pergolakan hati " aku sedang ada urusan bisnis disini, maaf ya aku tadi membuatmu terkejut " ujar pria itu masih dengan suara yang sangat akrab dengan levinia, levinia hanya sedikit melepas senyum walau sejujurnya dia sangat tidak ingin melakukannya Kamu sendiri sedang apa disini, bukannya kamu harusnya kamu ada leeds saat ini " tanya pria itu masih berusaha mencairkan keadaan, karna dia paham betul levinia itu orang yang seperti apa, dan dia tahu bentu kenapa levinia
Masa " ujar levinia, singkat dan membuat niki semakin kaget " Iya .. " niki terlihat sangat khawatir dengan kata katanya yang salah Terus kenapa dia peluk kamu sampai terlihat sangat mesra seperti itu, kamu mau ngalahin acara televisi drama romantis haa" ujar levinia semakin memojokan Niki memgambil minumnya dan meminumnya guna mengurangi kepanikan yang dia alami dan nikipun mulai bercerita " malam itu mulai gerimis dan memang sudah mau hujan ditambah lagi waktu sudah cukup larut untuk berteduh, aku mempercepat motorku agar kita tidak berteduh, karna itu akan membuat ku semakin lama berduaan bersama melani, dan pelukan itu sepertinya hanya reflek dari melani " ujar niki terlihat berusaha sangat serius guna mengurangi tekanan levinia, melihat wajah levinia sepertinya sudah mulai berubah ke arah lebih tenang " maaf kan aku ya, harus sedikit bohong " gumam niki dalam hati merasa bersalah Terlihat levinia masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia lebih memilih mengurungkan niatnya "
Beberapa kesempatan niki mencoba menghubungi kembali dan berfikir positif, tetapi masih saja nomer levinia belum bisa juga dihubungi, sampai waktu jam pulang kantorpun tiba, sangat banyak khawatir yang niki rasakan, walau pada awalnya di mencoba berfikir poaitif tetap saja tidak biasanya levinia menghilang selama ini dalam berkomunikasi dengan niki, dan tidak ada pilihan lain selain menunggu levinia sampai dia aktif kembali, sepulang kantor niki dan dyon sudah janjian untuk melakukan rutinitas santai mereka, sekedar ngobrol dan merokok, karna kecemasan hatinya cukup besar tarhadap levinia, tidak lama dari itu terlihat lilian hendak menuju tempat dimana mobilnya diparkir, karna mobil itu memang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, maka ketiganya saling melihat, tatapan permusuhan terpancar dari lilian terkhusus terhadap niki, lalu lilian langsung masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua tampa sepatah katapun " dia kenapa nik, kayanya kesel banget sama lo " tanya dyon sa
Dan benar saja apa yang dicurigai oleh Wilson, ternyata ada rencana busuk yang sedang mereka rencanakan " Tolong kirim semua rekaman cctv diruangan Denim kesaya, segera " ujar wilson sangat mendominasi Iya pak " ujar seorang pria yang memang bertanggung jawab dibidang itu Dan wilson langsung menelpon seseorang guna menghilangkan rumor buruk terhadap niki, karna kalo ini semua terus berlarut dan berita ini terus membesar terdengar oleh komite yang lain, ini akan sangat buruk untuk dirinya dan nikiWilson mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang yang memang ahli dibidang cyber, dan orang ini pun sangat terpercaya Deren tolong kekantor saya, ada beberapa hal yang harus kamu selesaikan, dan ingat ini misi khusus dari saya, jadi cukup kamu saja yang tahu " ujar wilson sangat mendominasi Siap pak " ujar deren langsung bergegas mempersiapkan peralatan kerjanya, bukan hal yang aneh bila kelompok atau keluarga kaya memiliki pasukan khusus sendiri yang memang mereka bayar dan dil
Kenapa, lo kaget lihat gue ada disini " ujar wanita itu terlihat sangat mendominasi, disisi niki terlihat memegang pipinya yang merah bekas tamparan yang telak mengenainya " lo udah bikin kesalahan sama orang yang salah nik, dan asal lo tahu gue adalah pemilik saham empat puluh persen dari perusahaan ini, karir lo udah abis hari ini nik " ujar lilian terus menguasai pembicaraan Tapi " niki mencoba menjelaskan, tetapi tangan lilian langsung menutup mulut niki " jangan buang buang tenaga lo nik, dan inget lo gak pantes buat levinia, jadi lebih baik lo sadar dari sekarang, lo bermain ditempat yang sangat berbahaya, " lilian lalu melepaskan bekapan nya dan pergi meninggalkan ruangan niki Disisi niki tidak bisa berkata kata, dia berjalan kekursinya, sambil mencari solusi agar masalah ini tidak meluas Handphone niki berbunyi " melani " niki mengangkatnya Halo mel " ujar niki membuka pembicaraan
Tapi " belum selesai niki langsung meletakan tangannya di bibir lembut melani Percaya sama aku ya, aku akan anter kamu pulang ya, anggap saja ini permintaan ku padamu " ujar niki masih dengan gaya Tenangnya Dan akhirnya niki mengantar melani untuk pulang, karna sangat berbahaya kalo memang dia harus menggunakan taksi, keduanya berjalan menyusuri indahnya malam " Aku nyerah, sepertinya memang ini yang terbaik buat kita berdua, rasa penyesalan ini perlahan harus aku mulai hilangkan, karna memang ini yang terbaik " gumam melani dalam hatinya, mengingat semua kenangan kenangan indah bersama niki, dan tampa sadar dia mulai memeluk erat niki Disisi niki yang merasakan pelukan melani semakin erat, dia paham apa yang melani sedang rasakan, dan nikipun memegang tangan melani yang sedang memeluknya **** Kembali kebianka yang sedang di taksi, sebuah telpon masuk kehandphonenya Waduh " wajah bianka terlihat panik Iya bu " ujar bianka mengangkat telpon itu dengan suara lembut Bagaim