Share

Bagian 27

Gulzar Heer mengedarkan pandangan. Ratusan tangkai bunga mawar telah berganti dengan kamar tidur. Dia tersentak saat melihat sosok Raja Atashanoush masih terlihat segar bugar. Gulzar Heer refleks menggenggam gagang pedang. Dia langsung melakukan serangan. Namun, sabetan pedangnya tak bisa menembus, seolah tak benar-benar berwujud.

"Aneh ... apa yang sebenarnya terjadi," gumamnya.

Dia tak ingin lengah. Gulzar Heer kembali mengayunkan pedang. Namun, lagi-lagi seperti tidak bisa melukai tubuh Raja Atashanoush. Setelah gagal melakukan serangan belasan kali, akhirnya, Gulzar Heer memutuskan untuk mengawasi saja.

“Mungkin ini hanya mimpi,” celetuknya sembari menyarungkan kembali pedang kesayangan.

Sementara itu, Raja Atashanoush tengah menggendong bayi dengan mata berkaca-kaca. Gulzar Heer mengerutkan kening. Wajah dingin dan bengis lelaki itu sangat tidak cocok dengan ekspresi yang ditunjukkannya saat ini.

“Maafkan ayah, Farah. Ini semua demi kebaikanmu,” gumam Raja Atashanoush dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status