Share

Bab 19

"Cepat katakan, ada urusan apa hingga kamu minta untuk ketemu?" cecarku, menatap Angga dengan rasa tak suka. 

"Kangen ...," sahutnya, sambil memperlihatkan beberapa poto antara aku dengan dirinya. Sewaktu masih pacaran dulu, "Kamu masih ingat sayang? Lihat, kita begitu bahagia sebelum takdir menjungkir balikkan keadaaan."

Aku menggeleng lemah, Angga terlalu melankolis sore ini. Berulang kali ditolak masih saja memaksa, jengah aku jengah! 

"Kembalilah sayang, demi cinta kita." Angga meraih tanganku dengan erat, seolah tak ingin melepaskan. 

Kutatap sekeliling danau, sangat sepi dengan matahari yang akan tenggelam. Mendesah resah, ingin segera pergi. 

"Mimpi! Aku nggak mau, dengar!" sahutku, benci sekali dengan paksaanya. 

 
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status