Share

Bab 38

Dua bulan berlalu, bagaimana kondisi perutmu? Apa sudah berisi?" cecar Papi, saat dirinya datang menyambangi seorang diri.

Dahiku mengernyit bingung, saling melempar pandang dengan Mas Adi. Seharunya yang Papi tanyakan adalah kabar, bukan isi perut yang entah maksudnya.

"Hamil Anna, Adi. Itu yang Papi maksud, apa belum ada tanda-tanda jika istrimu akan segera mengandung?" tanya Papi, menelisik wajah kami lekat.

Aku menyeringai, sama sekali tak tahu jika apa yang beliau maksudkan adalah perihal anak. Ahh, aku sendiri belum terpikirkan ke arah sana.

Jiwaku belum sepenuhnya tenang, apalagi setelah pertemuan terakhir antara Mami beberapa minggu lalu. Tak ada ide, untuk memulai kejujuran dari mana pada kedua pria yang begitu berarti.

"Mungkin, belum waktunya, Pi." Mas Adi menjawab, dengan senyum tak lepas dari bibir.

Selama menikah, kami memang belum pernah membicarakan perihal anak. Terlalu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status