Share

Bab 39

"Jadi, kemarin Mamimu datang lagi?" tanya Citra, terlihat kepo tak berkesudahan.

Tak henti-hentinya Citra mengumpat, seakan begitu membenci Mami seseorang yang bahkan baru dikenal.

"Begitulah, dia masih terus meneror. Agar aku mengabulkan wasiat mendiang Anne," sahutku masih ingat betul setiap tatapan tajam yang Mami layangkan.

Kupikir kematian Anne, adalah ujung dari penderitaan yang selama ini kutanggung. Ternyata semua belum usai, masih ada Mami.

Papi dan Mas Adi, juga merasakan keganjalan yang sama. Mereka tak lantas mau mengabulkan wasiat yang dibawa Mami, meskipun wanita itu mati-matian berjuang.

Kisahku teramat pelik, tak bisakah Mami membiarkan diriku hidup bebas seperti burung di luaran sana?

Aku dan Citra sedang duduk lesehan di teras depan, usai menyiram tanaman. Para suami sudah pergi bekerja, pada tempat masing-masing. Tinggallah kami yang sibuk dengan pikiran tentang Mami,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status