Share

18. Pangeran Raoul

"Raoul menyapa Baginda Ratu, dan Yang Mulia Putra Mahkota."

Ariana terdiam saat dia menyaksikan pangeran tertua itu menundukan badannya tanpa malu sedikit pun. Walaupun Emilio merupakan adiknya dalam segi umur, perbedaan status mereka membuat Raoul terpaksa menundukan kepala pada adiknya sendiri. Suara bisikan terdengar di mana-mana. Dibandingkan Ariana yang datang dengan celana, orang-orang lebih berani menghina pangeran yang tidak memiliki kekuatan apa pun di istana.

"Terima kasih karena kamu sudah bersedia datang sekalipun kesehatanmu tidak baik. Sebagai saudara, kehadiranmu sendiri saja sudah cukup sebagai hadiah untuk Putra Mahkota Emilio."

Bukan hanya Ariana, bahkan Andrew sedikit mengerutkan keningnya saat Ratu Melisa secara terang-terangan menghina Pangeran Raoul. Karena pangeran sakit-sakitan itu jarang menerima kasih sayang dari orang-orang di istana, Raoul tampaknya terpaksa datang tanpa membawa hadiah apa pun. Pakaiannya juga terlalu sederhana walaupun dia merupakan seor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status