Pagi hari merupakan waktu yang tepat bagi Valencia untuk berlatih pedang. Selain karena di pagi hari dia tidak perlu menjaga Ariana yang masih tidur, kebanyakan kesatria juga belum berkumpul di pagi hari sehingga dia bisa dengan bebas menggunakan tempat latihan sesuka hatinya. Hanya dengan pakaian olahraganya yang diberi penghangat, Valencia mulai berlatih sendirian. Wanita itu melakukan pemanasan, lalu berlari mengelilingi kediaman keluarga Alison ketika salju tidak turun terlalu lebat. Biasanya, Valencia sangat fokus saat wanita itu sudah memulai latihan paginya. Namun kali ini, Valencia tanpa sadar berhenti saat dia melihat sosok yang akrab tengah asik mengumpulkan salju dengan sekop di tangannya. Ketika Valencia mengingat pertarungan sadis yang pria itu lakukan kemarin, wanita itu mau tidak mau merasa Cornell tidak cocok dengan tugasnya saat ini. Ariana telah mengatakan bahwa Cornell akan menjadi tukang kebun di kediaman Alison untuk membayar hutangnya pada Ariana. Namun melihat
Terhadap keputusan Ariana untuk menjenguk Cornell dan Carla terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang lain, baik James maupun Valencia tidak ingin berkomentar apa pun tentang itu. Walaupun rasanya tidak perlu bagi Ariana yang sibuk untuk menjenguk pelayan biasa, keduanya tetap menghormati keputusan gadis itu. Seperti biasa, James pamit untuk mengamati Ariana dalam bayang-bayang. Hanya Ariana dan Valencia, yang menyusuri lorong kediaman keluarga Alison untuk menemui Carla yang sakit terlebih dahulu. Di tempat lain, Carla yang baru selesai sarapan dan meminum obatnya termenung saat dia masih tidak percaya hidupnya tiba-tiba berubah drastis karena keberuntungan yang dia dapatkan. Di tempat barunya, tidak ada yang memanggilnya budak atau memukulinya walaupun dia tidak salah apa pun. Perasaan diperlakukan seperti manusia itu perasaan yang asing baginya. Tuannya yang baru bahkan memberinya nama yang sangat berarti. Carla, nama cantik yang kini menjadi panggilan barunya. Pemiliknya selal
Perjalanan ke perbatasan utara kerajaan merupakan perjalanan yang sangat berat. Karena Kerajaan Sigmund termasuk kerajaan terbesar dalam satu benua, butuh waktu tiga bulan bagi iring-iringan tentara itu untuk mencapai perbatasan. Semua tentara cukup kelelahan karena harus berpergian begitu jauh. Namun begitu mereka tiba, mereka sudah harus menyelesaikan masalah yang ada di perbatasan. Sejak beberapa kerajaan mengalami gagal panen tahun ini, Kerajaan Sigmund memang menjadi pusat perhatian karena memiliki bahan makanan berlimpah karena metode pertanian mereka yang sudah maju. Beberapa kerajaan yang mencintai perdamaian datang untuk mempelajari cara bertani Kerajaan Sigmund dengan cara yang damai. Namun beberapa kerajaan yang sombong, mulai bertingkah dengan menyerang daerah-daerah perbatasan yang paling rentan. Belum lagi serangan bandit juga menjadi permasalahan yang lumrah di daerah perbatasan. Raoul tidak memiliki waktu istirahat sama sekali, ketika dia harus langsung menangani uru
Dalam waktu beberapa bulan, salju akhirnya mencair dan digantikan oleh musim semi yang hangat. Hari-hari di kediaman Alison terasa damai selama beberapa bulan ini. Ariana menghabiskan waktunya untuk belajar mengelola daerah Alison, sementara kakeknya fokus meyakinkan beberapa bangsawan kelompok netral untuk mewaspadai Ratu Melisa dan Putra Mahkota Emilio. Andrew tidak semata-mata meminta para bangsawan itu untuk mendukung Pangeran Raoul. Andrew hanya berharap mereka bisa melihat kemampuan Pangeran Raoul, dan menilai siapakah yang sebenarnya lebih berhak atas takhta. Satu yang membuat Ariana sedikit terganggu, baik Ratu Melisa maupun Putra Mahkota Emilio bersikap terlalu tenang semenjak kepergian Pangeran Raoul. Melihat dari kepribadian mereka, Ariana takut keduanya berencana untuk mencelakai Pangeran Raoul di perbatasan. Ariana sudah berkali-kali mencoba menanyakan masalah itu pada Pangeran Raoul. Namun selain dengan laporan bahwa ada keanehan di antara para bandit yang menyerang dae
Tawa yang menggema di kediaman Alison menghilang sejak kedatangan surat dari istana kerajaan. Sekalipun cuacanya sangat cerah di luar, yang bisa penghuni kediaman Alison lihat hanyalah kegelapan yang menelan tempat tersebut. Semua orang memiliki ekspresi suram di wajah mereka. Di musim semi yang cerah, kediaman Alison terguncang oleh berita yang datang secara tiba-tiba. Sebagai penjaga pribadi Ariana, Valencia hanya bisa berdiri di depan pintu kamar Ariana saat gadis itu menolak siapa pun untuk masuk ke dalam kamarnya. Bahkan Andrew yang sangat Ariana hormati tidak memiliki ijin untuk memasuki kamar Ariana untuk hari ini. Semua orang hanya bisa menunggu dengan cemas di luar ruangan. Mereka benar-benar berharap, Ariana tidak terlalu terguncang karena perintah mendadak ini. "Ariana masih tidak mau membuka pintunya?"Dari arah lain, Andrew datang setelah dia selesai mengganti pakaiannya menjadi pakaian formal untuk memasuki istana. Semua orang menggeleng dengan sedih. "Nona Aria menola
Karena berita bahwa kerajaan mereka akan berperang telah terdengar di mana-mana, istana kerajaan jauh lebih sibuk dari hari lain ketika Andrew akhirnya tiba di tempat itu. Di depan bangsawan lain, Andrew mendapat surat perintah untuk pergi ke perbatasan selatan bersama dengan ribuan pasukan. Terompet perang menggema di seluruh kerajaan. Semua orang berdoa dengan sepenuh hati agar orang-orang yang dikirim ke medan perang bisa kembali dengan selamat nantinya. Selesai upacara formal, Andrew berjalan menyusuri istana sebelum dia kembali ke kediaman Alison untuk mengambil pasukannya sendiri. Pria itu mendatangi kastil tempat Pangeran Raoul tinggal sebelumnya, dan menemukan bahwa Raja Alexius tengah duduk di salah satu tanggal kastil dengan wajah sedih. Andrew tersenyum kecil, saat dia mengambil tempat duduk di sebelah raja muda tersebut. "Melihat Baginda berada di tempat ini, kembali mengingatkan saya tentang bagaimana Anda selalu bersembunyi di tempat ini tiap kali raja terdahulu memar
Karena jarak antara perbatasan utara dan ibu kota sangat jauh, Pangeran Raoul baru menerima berita kepergian Duke Andrew beberapa minggu kemudian. Setelah pangeran tersebut mengetahui bahwa perang mulai pecah dari arah selatan, pria itu berniat membawa semua tentaranya untuk pergi ke perbatasan selatan. Dengan kekuatan yang dipupuknya selama hampir tiga tahun, Pangeran Raoul merasa dia sudah lebih dari mampu untuk membela negaranya dan mengalahkan musuh dari Kerajaan Orvel tersebut. Pangeran Raoul sudah lama berada di medan pertarungan. Dia tahu benar, bahwa Andrew hanya akan mengirim nyawanya pada pintu kematian jika dia pergi untuk melawan pasukan Kerajaan Orvel tanpa kekuatan penuh. Duke Andrew adalah satu-satunya keluarga yang Ariana miliki. Sama seperti dia yang hanya memiliki ayahnya, gadis itu pasti merasa sangat hancur saat dia harus mengirim sang Kakek ke medan perang. Raoul tidak pernah ingin melihat Ariana sedih dengan alasan apa pun. Baginya yang memprioritaskan kebahagia
Kepergian Andrew telah menimbulkan gejolak di antara para pendukung Pangeran Raoul yang baru. Kebanyakan dari mereka bersedia untuk mengambil pihak karena Duke Alison meyakinkan mereka. Namun dengan perginya Duke Andrew ke medan perang, posisi Duke Alison terancam jatuh ketika hanya ada cucu perempuannya yang memegang kontrol kekuasaan saat ini. Beberapa mulai khawatir dengan pilihan mereka sendiri. Dan untuk menenangkan kekhawatiran semua orang, seseorang akan dikirim untuk menemui Ariana secara langsung. Marquis Curtis dari keluarga Alodie menawarkan diri untuk mewakilkan keseluruhan kelompok bangsawan dan menemui Ariana. Kekuatan Marquis Alodie di bawah Duke Alison, jadi tidak sulit baginya untuk meyakinkan para bangsawan yang lain. Pria itu mendatangi kediaman Alison seminggu setelah kepergian Duke Andrew ke perbatasan selatan. Kereta kudanya disambut oleh Jimmy, yang secara resmi telah menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala pelayan di kediaman Duke Alison. "Selamat datang d