Share

3 judul memecahkan masalah

Bab 30

“Di mana aku akan tinggal nantinya?“ tanya Mark sambil meminum coca-nya.

“Kau bisa tinggal bersamaku," kata Chelsy sambil tersenyum.

“Rencana yang sempurna untuk menghalau pria-pria malang itu ‘kan?“ goda Mark sambil terkekeh. 

“Tentu saja dan lagi, kau bisa bertemu denganku setiap saat untuk membahas masalah yang ada di perusahaan Fareld," kata Chelsy dengan serius. Masalah di perusahaan Fareld membuatnya pusing.

“Baik juga usulmu.“

“Tapi kalau kau keberatan …,“ kata Chelsy menimbang keberatan Mark.

“Untuk apa aku keberatan? Yang ada malah aku yang takut, kau keberatan!“ sahut Mark sambil terkekeh.

“Kenapa kau berpikir begitu?“ tanya Chelsy merasa geli.

“Siapa tahu kau …?!“ goda Mark tidak melanjutkan kata-katanya tapi menggoda Chelsy dengan isyarat mata dan senyumannya.

Mark menunggu reaksi Chelsy.

Chelsy mengerutkan kening, tanda tidak mengerti.

“Barang kali…?“ kata Mark lagi memperjelas maksudnya sambil mengerlingkan matanya dengan jahil.

Chelsy tersenyum akhirnya mengerti apa maksud Mark. “Rasanya hal itu tidak akan terjadi! Ayo kita segera pulang. Aku merasa sangat lelah,“ kata Chelsy sambil menguap pelan di balik tangannya.

Setelah mengajak dan memperkenalkan Mark ke perusahaan Fareld, Chelsy menunjukkan tempat untuk bersenang-senang kepada Mark. Tapi satu tempat yang ia larang untuk ia dekati selama di Indonesia adalah club malam, tempat para gay berkumpul karena berita itu akan cepat menyebar dan bisa membuat tameng sempurna-nya berantakan!

Tujuannya pulang ke Indonesia hanya untuk membangun kembali bisnisnya dan juga mengurus perusahaan Fareld!

Ia tidak mau dipusingkan dengan urusan yang bersifat pribadi apalagi asmara. Setelah semuanya beres dan stabil, dia akan pulang saat Alex sudah kembali ke rumah.

Memikirkan hal itu, hatinya yang hampa tanpa Fareld dan hari-harinya sepi tanpa putra kesayangannya, membuatnya gila!

Ia harus segera mencari kesibukan yang benar-benar menantang dan di sinilah dia, mencari gairah hidupnya kembali!

“Kau tenang saja, kontrak ini pasti kita dapatkan. Dengan segudang model-model unggulan dari Young Diesy dan model-model yang baru bergabung bersama kita, aku percaya, kita pasti berhasil!“ kata Ramon dengan percaya diri.

Wilson meneguk minuman kerasnya dalam sekali teguk dan menambahnya kembali tanpa menghiraukan sesumbar Ramon.

“Besok hasilnya akan diumumkan dan aku percaya, kita bisa kembali mengalahkan Young Diesy,“ kata Ramon sambil tertawa atas kemenangan yang sebentar lagi akan mereka dapatkan. 

“Keluarlah,“ kata Wilson sambil duduk kembali ke kursinya.

“Baiklah, tapi apa kau akan bergabung pada pesta nanti malam?“ tanya Ramon dengn cepat.

“Aku akan datang kalau aku menginginkannya, sekarang keluarlah!“ usir Wilson dengan kesal.

Melihat emosi yang ditunjukkan bos-nya saat ini, Ramon keluar tanpa banyak bicara. Dia tidak tahu alasan apa yang membuat atasannya itu begitu membenci Young Diesy agency tapi yang jelas, dia sangat tahu berapa besar kebencian yang Wilson rasakan pada perusahaan itu.

Malangnya nasib yang akan dialami Young Diesy Agency, kata Ramon dalam hati sambil tersenyum senang.

                             

Ia kembali ke sini lagi, desah Chelsy dalam hati.

Tata ruang kantornya tidak ada yang berubah sama sekali! Chelsy menghela napas dan memejamkan matanya sambil berjalan santai menyusuri setiap dinding kantornya. 

Ia sebenarnya enggan kembali ke Indonesia meskipun ia sangat merindukannya.

Dia bahagia hidup bersama Fareld tapi hidup membuatnya sangat kecewa karena kehilangan satu-satunya pria yang mengajarkannya tentang cinta sejati. Hasilnya, dia masih berduka atas kematian Fareld sampai sekarang! 

Kehidupan telah berlaku tidak adil padanya! Kenapa ia mesti kehilangan sumber kebahagiaannya!? ratapnya lagi dengan sedih dalam hati.

Tanpa Fareld, ia merasa terlalu sukar untuk bernapas.

Tanpa Fareld, ia merasa tidak sempurna.

Tanpa Fareld, sudah tidak ada lagi gairah yang bergelora di dalam hidupnya.

Mata Chelsy berkaca-kaca. Ia baru ingat, dari tempat inilah semuanya berawal!

Young Diesy Agency merupakan pelantara pertemuannya dengan Fareld dan dia tidak akan membiarkan semuanya ini hancur begitu saja!

Di sinilah, ia bisa bertemu dengan Fareld meskipun pada akhirnya maut juga yang memisahkan mereka. Tapi ia juga mengecap manisnya kehidupan bersama Fareld sepanjang kehidupan rumah tangga mereka.

Fareld terlalu sempurna untuk digantikan oleh siapapun juga! Itulah kenapa sampai sekarang, tidak ada satu orangpun yang bisa menggantikan kenangan Fareld di hatinya.

Mengajak Mark sebagai tameng merupakan cara yang sempurna untuk menghalau beragam pria-pria yang tidak diinginkannya. Dan Chelsy sama sekali tidak akan khawatir kalau Mark jatuh cinta padanya karena Mark adalah seorang gay sejati dan pacar abadi-nya berada jauh di Inggris.

Chelsy merasa rencananya sangat sempurna untuk meneruskan hidupnya meskipun hanya sesaat di Indonesia.

“Apa aku mengganggu?“ kata Dantoni sambil membuka pintu.

Chelsy tersenyum lalu menggeleng.

“Kau terlalu asyik melamun sampai tidak mendengar aku mengetuk pintu," kata Dantoni sambil tersenyum kecut.

“Jadi bagaimana?“ sahut Chesly sambil duduk di kursinya.

“Apa kau yakin mau langsung mendengar semuanya sekarang?“ tanya Dantoni dengan khawatir.

“Katakan saja," kata Chelsy dengan cepat.

Dantoni menghela napas berat sambil memandang Chelsy.

“Semuanya tidak berjalan lancar setelah kau pergi. Maaf. Aku telah mengecewakanmu," ucap Dantoni dengan wajah menyesal.

Chelsy menghela napas panjang saat membuka laporan mengenai perkembangan kontrak-kontrak kerja perusahaan mereka. Laporan yang sangat menyedihkan, desahnya dalam hati.

“Melepas Wilson begitu saja adalah hal yang salah dan akhirnya dia sendiri yang berbalik menghancurkan kita!“ sahut Dantoni menyesalkan keputusan Chelsy saat itu.

Chelsy melirik ke arah Dantoni yang terlihat sangat kesal.

“Dia menarik sebagian besar model-model andalan kita dan …!“ kata Dantoni dengan emosi.

Chelsy menyentuh tangan Dantoni yang tergenggam erat di atas meja karena geram dengan kondisi yang saat ini dialami perusahaan mereka.

“Tenanglah,“ sela Chelsy sambil tersenyum.

“Dengan semua kerugian ini? Aku tidak percaya, kau masih bisa tenang!“ sahut Dantoni merasa bersalah.

“Jadi apa yang kau harapkan? Aku akan marah-marah dengan semua keadaan ini? Apa itu yang kau mau?“ tanyanya balik.

Dantoni terdiam sambil menghela napas panjang.

“Paling tidak hal itu akan mengurangi sedikit rasa bersalahku padamu.“

“Kurasa aku akan tinggal lebih lama dari waktu yang telah kutetapkan. Sekarang mulai siapkan audisi untuk mencari model-model baru," kata Chelsy memberi perintah.

“Kita?! Apa tidak salah?“ Dantoni benar-benar menertawakan perintah Chelsy.

“Tidak ada cara lain untuk mendapatkan model-model baru dalam waktu singkat tanpa menggelar audisi.“ 

“Tapi kita adalah salah satu agency bergengsi dan hal itu akan membuat pamor kita turun di mata para relasi!“ kata Dantoni dengan panik.

“Kita harus akui apa adanya, saat ini kita memang telah mengalami kemunduran dan aku tidak mau, Young Diesy Agency bangkrut dan tidak bisa bangkit lagi. Sekarang saatnya kita memulai segalanya dari awal!“ kata Chelsy dengan tegas.

Akhirnya Dantoni setuju dan mulai mencerna semua rencana-rencana yang telah disiapkan Chelsy untuk menghidupkan kembali agency-nya. 

Sebelum Chelsy datang, Dantoni merasa perusahaan yang dipercayakan Chelsy kepadanya tidak akan selamat tapi setelah Chelsy kembali, ia percaya perusahaannya dapat bangkit kembali dari keterpurukan!

Lucy Ang

Hidup dengan kenangan manis bersama orang yang kita cintai terlalu sulit untuk dijalani. Tapi kehidupan berjalan terus, untuk hidup kita harus bertahan.

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status