Share

Bab 9 : Pelukan Satria yang Selalu Hangat

Tiga puluh menit berlalu. Satria dan Anisa masih saja betah duduk berdua saling berpelukan, tepat di balkon rumahnya, seraya menatap langit malam yang dihiasi bintang.

Sama seperti cinta keduanya, selalu tampak berseri layaknya bintang.meski ada segumpal warna hitam disekitarannya. Kesempurnaan cinta itu akan selalu utuh

“Kamu pasti cape,kan bantuin ibu?”

“Heem,” jawab Anisa dengan dehaman

Satria tersenyum. Hanya untuk merasakan hatinya terenyuh.

“Buat kue apa aja tadi?”

“Cuman buat brownis aja.”

“Masa?” Satria tampak tidak percaya

“Kok kamu kaya cape banget gini,” sekali lagi Satria menatap lekat wajah Anisa, barang kali dirinya hanya salah lihat saja. Tapi sayangnya, apa yang dilihatnya benar begitu

Anisa ragu untuk mengatakan yang sebenarnya, tentang perilaku ibu yang kasar. Tadi Ratna sempat menyuruh Anisa untuk membereskan semuanya. Padahal ada

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status