Share

Bab 9

Author: Malika Zahra
Setelah melewati kehidupan tenang di pulau selama sebulan, aku akhirnya ingin pulang. Tiba-tiba, Andy memberitahuku bahwa toko buah itu sudah dijual.

Aku termangu. "Kenapa dijual? Bukannya bisnisnya sangat bagus?"

Andy bermain dengan Diego sambil menyahut, "Karena nggak ada kamu di sana. Aku juga nggak ingin di sana."

Aku tidak menyangka Diego begitu peduli padaku. Seketika, hatiku dipenuhi kehangatan. Setelah berpikir sejenak, aku berkata, "Ya sudah, tinggal di sini juga boleh. Aku juga sudah bosan dengan kerjaanku yang sebelumnya. Ada bagusnya juga ganti suasana."

Andy bertanya, "Gimana kalau kamu jadi bos saja?"

"Serius?" Aku tidak bisa menahan tawaku.

Andy langsung mencari lokasi yang bagus untuk membuka toko, lalu mulai merenovasi tempat itu.

Setengah bulan kemudian, toko buah resmi dibuka. Pagi hari, Diego pergi ke sekolah, sedangkan aku dan Andy sibuk di toko buah. Malam hari, kami menutup toko dan menjemput Diego pulang, lalu menikmati momen bersama.

Orang tua Andy sudah mening
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kesengajaan Berakhir Sengsara   Bab 9

    Setelah melewati kehidupan tenang di pulau selama sebulan, aku akhirnya ingin pulang. Tiba-tiba, Andy memberitahuku bahwa toko buah itu sudah dijual.Aku termangu. "Kenapa dijual? Bukannya bisnisnya sangat bagus?"Andy bermain dengan Diego sambil menyahut, "Karena nggak ada kamu di sana. Aku juga nggak ingin di sana."Aku tidak menyangka Diego begitu peduli padaku. Seketika, hatiku dipenuhi kehangatan. Setelah berpikir sejenak, aku berkata, "Ya sudah, tinggal di sini juga boleh. Aku juga sudah bosan dengan kerjaanku yang sebelumnya. Ada bagusnya juga ganti suasana."Andy bertanya, "Gimana kalau kamu jadi bos saja?""Serius?" Aku tidak bisa menahan tawaku.Andy langsung mencari lokasi yang bagus untuk membuka toko, lalu mulai merenovasi tempat itu.Setengah bulan kemudian, toko buah resmi dibuka. Pagi hari, Diego pergi ke sekolah, sedangkan aku dan Andy sibuk di toko buah. Malam hari, kami menutup toko dan menjemput Diego pulang, lalu menikmati momen bersama.Orang tua Andy sudah mening

  • Kesengajaan Berakhir Sengsara   Bab 8

    Akal sehatku telah dilahap oleh nafsu. Aku ingin sekali memuaskan diriku sekarang. Jadi, aku mengambil ponselku. Dengan napas terengah-engah, aku mengirim pesan kepada Holden di hadapan Andy.[ Maaf, aku rasa kita kurang cocok. Kita putus saja. ]Setelah pesan itu dikirim, Andy langsung menghapus kontak Holden dari ponselku. Kemudian, dia mematikan ponselku dan melemparkannya ke samping.Aku menjulurkan tangan untuk memeluk lehernya, lalu bertanya, "Apa begini sudah cukup?"Andy terkekeh-kekeh. Kemudian, dia menunduk dan menghujaniku dengan berbagai serangan yang membuatku terus berteriak.Malam ini, aku akhirnya merasakan betapa gagah dan perkasanya Andy. Dia jauh lebih memabukkan daripada yang ada di bayanganku.Keesokan hari, aku tidak bisa turun dari ranjang. Tubuhku lemas. Aku hanya bisa menatap pria di sampingku dengan puas. "Andy, kamu hebat sekali."Andy menekan daguku dan memberiku ciuman mendalam. "Bagus kalau kamu puas."Karena menyuruhku putus dengan Holden, siang harinya A

  • Kesengajaan Berakhir Sengsara   Bab 7

    Aku memberi Andy nomor teleponku. Sesaat kemudian, masuk permintaan pertemanan darinya. Setelah menerimanya, aku membuka statusnya, tetapi tidak ada apa-apa. Sementara itu, foto profilnya adalah foto lampu yang terlihat membosankan.Malam hari, aku kurang fokus saat makan bersama Holden. Dia terlihat dipenuhi semangat, terus mengobrol denganku. Namun, aku tidak bisa menyimak dengan baik.Selesai makan, kami kembali ke hotel. Holden mengucapkan selamat malam dengan sopan, lalu aku tersenyum kepadanya. Faktanya, pikiranku sudah ke mana-mana.Setelah kembali ke kamar, aku berbaring di ranjang dan mengobrol dengan Andy. Aku mendapati Andy sangat membosankan di chat, jauh berbeda dengan orang aslinya.Aku mencebik, lalu mengirim foto seksi kepadanya. Itu adalah kaki ramping yang memakai stoking hitam dengan belahan dada yang terlihat sedikit.Tidak berselang lama, Andy mengirimiku pesan, bertanya aku di mana. Aku tersenyum melihatnya. Tadi Andy masih berpura-pura bodoh, tetapi sekarang lang

  • Kesengajaan Berakhir Sengsara   Bab 6

    Aku dan Holden telah berhubungan selama tiga bulan. Dia menyatakan perasaannya kepadaku.Aku punya kesan baik terhadap Holden. Dia sering membelikanku bunga, mengajakku makan, dan menggombaliku. Jadi, aku setuju untuk menjadi pacarnya.Namun, sampai sekarang aku dan Holden hanya sebatas berpegangan tangan dan berciuman. Kami belum melangkah lebih jauh.Aku merasa dia adalah pria yang sangat menghormati wanita dan sangat lembut. Namun, faktanya aku ingin sekali dia lebih agresif terhadapku dan tidak terlalu sopan. Pria agresif justru membuatku lebih bersemangat.Hanya saja, aku merasa tidak enak hati untuk mengatakannya. Aku hanya berharap ada kesempatan untuk membuat hubungan kami melangkah lebih jauh.Segera, kesempatan itu datang. Kebetulan ada libur panjang dan Holden memberitahuku bahwa dia mengambil cuti tahunan. Jadi, dia punya waktu luang selama seminggu.Aku bilang aku ingin pergi liburan ke pulau dan Holden menyetujuinya dengan senang hati. Bahkan, dia yang membeli tiket pesaw

  • Kesengajaan Berakhir Sengsara   Bab 5

    Orang mabuk itu dipukuli habis-habisan oleh Andy. Dia jelas bukan tandingan Andy. Dengan wajah babak belur, pria itu melarikan diri dengan terhuyung-huyung.Aku masih berdiri di tempat dengan tubuh gemetaran. Ketika melihat ini, Andy membuka jaketnya dan menyelimutiku. "Pakai saja."Aku mengenakan jaketnya. Jaket besar itu membalut tubuhku yang hampir telanjang. Aroma tubuh pria membuat jantungku berdegup kencang."Kenapa kamu ada di sini?"Andy menatapku. "Barangmu jatuh. Sebenarnya aku sudah memanggilmu tadi, tapi kamu berjalan terlalu cepat dan nggak dengar. Makanya, aku mengikutimu sampai ke sini."Sambil berbicara, Andy menjulurkan dan merentangkan telapak tangannya. Terlihat lipstikku di tangannya.Aku mengambilnya dan merasa agak malu. "Terima kasih. Kalau nggak ada kamu hari ini, aku pasti ...."Saat berikutnya, sebuah tangan besar mengelus kepalaku dengan lembut. Andy berkata dengan suara rendah, "Ayo, aku antar kamu pulang."Dengan ditemani Andy, aku akhirnya pulang. Aku awal

  • Kesengajaan Berakhir Sengsara   Bab 4

    Ketika pria itu hendak memasukkan senjatanya, lagi-lagi ada yang memanggil, "Bos, di mana kamu?"Aku bisa melihat kekesalan pada ekspresi pria itu. Bisa dibilang kami sudah di ujung tanduk. Namun, pelanggan di luar terus mendesak. Dia menggertakkan giginya, lalu akhirnya melepaskanku dan mengumpat.Aku melihat selangkangannya yang menggembung, lalu terkekeh-kekeh. "Bos, kamu yakin mau keluar dengan penampilan seperti ini?"Dia berusaha keras menahan hasratnya. "Kamu tunggu saja aku di sini." Dia pun merapikan bajunya dan keluar.Aku menunggu di dalam, tetapi pria itu tak kunjung kembali. Aku merasa bingung, apa orang di luar sebanyak itu?Aku pun keluar untuk melihat. Tidak banyak, hanya 2 atau 3 orang. Hanya saja, seorang wanita asing sedang mengobrol dengan pria itu.Dilihat dari interaksi mereka, sepertinya hubungan mereka cukup dekat. Aku pun merasa kesal. Apa wanita itu lebih memesona daripada aku?Aku mendekat dengan sepatu hak tinggi. Saat aku hendak bertingkah manja, wanita itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status