Short
Aku Pergi Demi Kebahagiaan Suamiku dan Sekretarisnya

Aku Pergi Demi Kebahagiaan Suamiku dan Sekretarisnya

By:  LandakKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9Mga Kabanata
4views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Suamiku adalah seorang presdir yang bertemperamen dingin. Kami sudah menikah selama enam tahun, hubungan kami pun dingin bak es. Untuk kesekian kalinya, dia meninggalkanku dan pergi ke Disneyland bersama sekretarisnya, bahkan menyewa seluruh pertunjukan kembang api untuknya. Saat itulah aku sadar, dia memang bukan milikku sejak awal. Tiga hari setelah dia pulang, aku pergi ke luar negeri bersama putra kami, meninggalkan surat perceraian di meja. Tak kusangka, dia malah bersedih dan berusaha mencariku gila-gilaan.

view more

Kabanata 1

Bab 1

[ Rayner, besok akhir pekan. Kamu sudah janji mau temani Dalton ke Disneyland, jangan jadwalkan pekerjaan lagi. ]

Saat makan siang, aku menyempatkan diri mengirim pesan pada suamiku.

Kami bekerja di perusahaan yang sama. Aku di lantai 12, dia di lantai 28. Sedari awal, jarak di antara kami memang selalu sejauh itu.

Rayner tidak membalas. Aku juga tidak merasa terkejut. Sebelumnya, dia sudah ingkar janji empat kali.

Setiap kali melihat tatapan kecewa Dalton, hatiku terasa sakit. Meski aku berhasil menghiburnya dengan hadiah lain, tetap saja, aku bukan ayahnya. Peran itu bukan milikku.

Setengah jam kemudian, layar ponselku menyala.

[ Kamu mau ngajarin aku kerja? Hazel, ingat posisimu! ]

Seketika, layar ponsel itu seakan-akan memancarkan tekanan yang membuatku merasa sesak hingga kesulitan bernapas. Tak lama kemudian, panggilan dari Rayner masuk.

"Bawa laporan kuartal empat ke ruanganku sekarang!"

Belum sempat aku menjawab, dia sudah menutup panggilan.

Aku tahu, dia sedang marah lagi. Setiap kali, dia selalu menggunakan alasan pekerjaan untuk memanggilku ke ruangannya dan memarahiku habis-habisan.

Aku membawa berkas lalu naik ke lantai 28. Saat tiba di depan pintu, terdengar suara tawa dari dalam.

"Pak Rayner, kamu serius? Terima kasih, Rayner! Kamu memang yang terbaik!"

Terdengar suara wanita yang mengucapkan terima kasih dengan berlebihan. Tanpa perlu dilihat sekalipun, bisa ditebak bahwa orang itu adalah sekretaris kesayangannya, Keyla.

Aku tidak lagi mengetuk pintu, melainkan langsung mendorongnya dan masuk. "Pak Rayner," panggilku.

Suara tawa di dalam langsung terhenti.

Rayner masih menyisakan senyum di ujung bibirnya. Namun begitu melihatku, ekspresinya langsung berubah dingin seperti es.

"Hazel, tahu kenapa aku manggil kamu ke sini?"

"Tahu. Pak Rayner ingin memarahiku, setidaknya beri aku alasan yang jelas." Aku meletakkan dokumen di atas meja, lalu menatapnya dengan lurus. "Aku nggak merasa, cuma sekadar pesan pengingat saja bisa membuatmu semarah ini."

"Hazel, di kantor aku adalah atasanmu. Kita harus memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan."

"Mengerti." Aku mengangguk, tapi entah kenapa, hatiku diliputi rasa dingin.

Memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan? Benar-benar lelucon! Dia bisa bercanda dan tertawa akrab dengan sekretarisnya sendiri!

Keyla yang ada di samping mendorong bahu Rayner perlahan. "Pak Rayner, jangan marah karena dia. Nggak sepadan."

"Bu Hazel cuma belum terbiasa. Bagaimanapun juga, kalian masih pasangan suami istri dan punya anak bersama. Tapi kalau di kantor, Bu Hazel sebaiknya tetap jaga sikap."

Aku hanya tertawa kecil dalam hati, lalu menjawab datar, "Kamu benar."

Rayner tampak agak kaget. Dia tidak menyangka aku tidak membantah, bahkan tidak marah sama sekali. Dia pun mengambil celah untuk menurunkan ketegangan. "Sudah, besok akan kuatur. Kamu boleh keluar."

Sejak awal, aku hanya ingin jawaban yang pasti. Kalau memang sudah mendapat jawaban, tidak ada alasan lagi bagiku untuk tinggal lebih lama. Aku meletakkan berkas dan berbalik keluar. Di belakangku, terdengar tawa nyaring Keyla.

"Pak Rayner memang ayah yang baik. Sayang sekali sudah menikah. Kalau nggak ...."

"Kalau nggak, kenapa?"

"Kalau nggak, aku pasti sudah mengejarmu!"

"Gombal!" Rayner menggoda balik sambil tertawa.

Aku benar-benar tidak tahan lagi. Aku langsung pergi.

Sepulang kerja, aku menjemput Dalton. Saat mendengar bahwa Rayner tidak ada pekerjaan besok, dia melompat kegirangan.

"Benarkah? Papa akhirnya bisa ikut ke Disneyland denganku!" Sepanjang malam, dia begitu bersemangat hingga susah tidur. Namun pada akhirnya, dia tertidur juga karena kelelahan.

Sementara itu, Rayner tidak pulang semalaman.

Saat aku bangun dan menyentuh sisi ranjang yang dingin, jantungku mencelos. Aku buru-buru membuka ponsel dan menemukan pesan dari Keyla.

[ Bu Hazel, Pak Rayner ada urusan mendadak dan harus pergi dinas. Dia baru bisa kembali tiga hari lagi. ]

Di media sosial, Keyla bahkan tanpa malu-malu mengunggah foto bayangan mereka berdua. Dagunya bertumpu di bahu Rayner, seluruh tubuhnya memeluk Rayner dari belakang.

Saat itu juga, aku merasa benar-benar kecewa berat padanya.
Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
9 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status