Share

Berbalik Menyerang

Author: PlutoPen
last update Last Updated: 2025-04-29 17:16:43

Pertemuan Keluarga Fletcher diadakan di sebuah gedung mewah yang sudah dipesan. Ada sekitar dua puluh orang yang hadir di acara itu. Orang-orang yang tunduk dan dibawah kendali kepala keluarga Fletcher.

Alfred Fletcher. Pemimpin keluarga Fletcher. Laki-laki tua dengan rambut yang disemir hitam untuk menutupi ubannya. Dengan tubuh sedikit gemuk. Pusat dari kekayaan Keluarga Fletcher.

Dan kini seluruh perhatian yang tadinya tertuju pada Alfred berganti pada seorang laki-laki dengan kemeja polos berwarna mocca dan outerwear model cardigan. Laki-laki itu datang dengan pakaian casual saat seluruh anggota Keluarga Fletcher menggunakan pakaian formal.

"Apa ini?" tanya Alfred saat Walter berdiri di hadapannya dengan seorang laki-laki tidak ia kenal.

"Apalagi kalau bukan memenuhi panggilanmu, Kepala Keluarga Fletcher?" tanya Walter balik.

"Dan sekarang saya sudah muncul di hadapan Anda. Apakah saya bisa kembali ke Korea?" tanya Walter.

"Sepertinya taringmu mulai terlihat setelah kamu berhasil mengambil penuh aset Keluarga Ephraim," ujar Alfred melepaskan gelas yang ia genggam hingga jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping.

"Sekarang kamu bersikap seakan-akan seorang bos dari perusahaan besar. Bukankah itu konyol? Apakah menurutmu kamu bisa mengendalikan seluruh perusahaan itu dan membawa beban berat itu ke masa kejayaan mereka?" tanya Alfred.

"Jika aku tidak bisa, kenapa aku mengambilnya?" tanya Walter tersenyum kecil.

Walter adalah boneka Keluarga Fletcher. Namun itu sebelum Walter menginjak usia dewasa. Walter memang menjalankan tugas yang diberikan oleh Alfred. Hanya saja Walter menggunakan caranya sendiri. Mengabaikan beberapa perintah Alfred. Dan tak jarang melakukan kesalahan yang disengaja hingga membuat Alfred marah.

Walter adalah orang yang berbahaya. Entah itu untuk Alfred atau Keluarga Fletcher. Itulah yang membuat Alfred tidak berniat untuk memberikan sedikitpun harta kekayaan Keluarga Fletcher pada laki-laki itu.

Sekarang anak muda itu datang bukan untuk melihat dan menunggu warisannya. Anak muda itu datang untuk memperlihatkan kepada Alfred bahwa mereka setara sekarang. Walter memiliki aset berharga dan uang tak terbatas. Sama seperti Alfred.

"Jangan menggali kuburanmu sendiri. Aku tau kamu pintar dalam hal akademik. Jadi cobalah berpikir dan jangan melawan orang yang tidak bisa kamu kalahkan," ujar Alfred memberikan Walter peringatan.

"Benar. Aku sedang menggali kuburan. Namun bukan untukku," balas Walter.

"Lalu juga, tidak bisa dikalahkan? Apakah menurutmu, kamu selalu akan berada di posisi atas? Haruskah aku menunjukkannya dan membantumu ke titik terendahmu?" tanya Walter memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana.

"Sebenarnya untuk apa kamu datang ke mari?" tanya Alfred mulai muak melihat tingkah Walter.

"Aku datang untuk pergi. Aku akan menghapuskan semuanya. Termasuk nama Keluarga Fletcher. Aku tidak membutuhkan warisan atau apapun itu. Aku akan memulainya sendiri," jawab Walter dengan penuh kepercayaan.

Melepaskan Walter. Jika itu terjadi sebelum hari ini, maka Alfred akan membiarkannya begitu saja. Karena tidak ada keistimewaan terdapat pada diri Walter. Namun sekarang berbeda. Di belakang laki-laki muda itu, ada seluruh perusahaan raksasa milik Keluarga Ephraim. Jika Alfred kehilangannya, maka Alfred juga akan kehilangan kesempatan untuk mencicipi uang hasil nama Keluarga Ephraim.

Pilihan yang sangat berat. Karena jikapun memang Alfred mengizinkan laki-laki itu untuk bebas. Maka sudah dipastikan laki-laki itu akan mengambil langkah untuk membalaskan segala dendamnya terhadap Keluarga Fletcher. Alfred akan berurusan polisi dan akan susah untuk keluar, mengingat mereka berdua memiliki hal yang sama. Yaitu uang dan kekuasaan.

"Aku ke sini datang untuk menyapamu mengingat kamu adalah ayahku. Namun jika setelah ini kamu berniat untuk melakukan perang, maka aku selalu siap, kapanpun kamu siap," jelas Walter.

"Ya, 'ya, 'ya. Dasar anak tidak tau diuntung. Aku sudah merawat dan membesarkan mu selama ini. Lalu sekarang setelah kamu mendapatkan semuanya, kamu membuangku," keluh Alfred menatap tajam Walter.

"Siapa yang membuang siapa? Pernahkah sekali saja Anda memperlakukanku dengan baik? Sepertinya tidak. Seingatku Anda lebih senang bersama istri dan anak pertama Anda. Hingga Anda lupa tentang kematian ibuku dan masa depanku. Dan kini aku akan membalas itu semua," ancam Walter.

"Memangnya apa yang bisa dilakukan anak kecil sepertimu? Lebih baik kamu keluar dari sini sekarang dan memungut sampah. Dengan begitu, kamu akan memiliki uang lebih untuk membeli makan dan menyewa tempat tinggal," ejek Alfred.

"Ha, ha, ha. Itu lucu sekali. Kita lihat saja di akhir. Siapa yang akan tunduk? Dan siapa yang keluar sebagai pemenang?" tantang Walter.

Walter berbalik. Menepuk punggung Sean yang sedari awal berdiri di belakangnya. Dan melenggang pergi meninggalkan Alfred.

"Oh, iya. Aku lupa. Semakin tua seseorang, maka biasanya mereka akan lebih sering males mandi. Jadi apakah Anda mandi lebih dulu sebelum datang ke acara ini?" tanya Walter dengan tatapan tertuju pada Alfred.

"Jangan samakan aku denganmu. Aku lebih bersih darimu," balas Alfred dengan tatapan malas.

"Tapi Anda terlihat kumuh. Anggap saja ini sebagai hadiah perpisahan kita," timpa Walter tersenyum.

Water Sprinkler yang tadinya tidak aktif kini tiba-tiba aktif. Mengucurkan air di seluruh ruangan itu hingga membuat seluruh fasilitas yang ada pada gedung lantai itu. Membuat seluruh orang yang ada di sana berhamburan ke sana ke mari untuk menyelamatkan wajah mereka yang terdapat riasan wajah sangat mahal. Walter datang lalu pergi setelah membuat kerusahan di acara Keluarga Fletcher. Membuat pertemuan itu harus dihentikan karena kondisi ruangan sudah tidak memungkinkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 3

    Untuk pertama kalinya setelah satu tahun, Rias ingin bekerja. Namun Rias tidak ingin memulainya dari karyawan biasa. Rias ingin datang ke kantor sebagai sekertaris Walter. Menggantikan posisi Regina yang memang sampai detik ini masih menjadi sekertaris andalan Walter.Walter menyambut baik kemauan Rias itu. Sehingga Walter memilih untuk meliburkan Regina sehari dan membiarkan Rias mendampinginya selama satu hari.Dengan keinginannya sendiri, Walter membatalkan beberapa kegiatan yang Walter rasa akan sangat melelahkan. Walter khawatir Rias merasa lelah dan tidak ingin kembali lagi keesokan harinya.Dan setelah menjalani pekerjaannya selama sehari, Rias rasa memang melelahkan. Bekerja bukanlah sesuatu yang bisa ia lakukan. Rias lebih suka hidup seperti biasanya. Menghabiskan waktu di rumah. Pergi keluar saat ingin. Menikmati kehidupan sesuai keinginannya. Dan membiarkan Walter membiayai kehidupannya.Sebelum mereka pulang ke rumah, Rias meminta Walt

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 2

    Alicia mengendap-endap turun dari kamar menuju ke arah dapur saat tengah malam. Walau sekarang ia sudah menjadi seorang ibu dan umur Yuna hampir genap satu tahun, Alicia tidak bisa menghapuskan kebiasaannya untuk mengkonsumsi cemilan saat malam hari.Sebenarnya itu bukanlah kebiasaan awalnya. Kebiasaan itu muncul saat ia melihat suaminya yang selalu makan cemilan sebelum tidur. Dan karena itulah, Alicia mulai sering mencari cemilan sebelum tidur.Suasana rumah sangat sepi, para pembantu sudah tertidur di kamar mereka. Sedangkan para penjaga keamanan berada di luar rumah, berkeliling untuk memastikan tidak ada orang yang tidak dikenal memasuki rumah dengan halaman 200.000 m² itu.Saat sudah memasuki dapur, Alicia cukup terkejut saat melihat ada Rias yang tengah memasak. Tatapan mereka saling bertemu, namun tidak ada satupun kalimat yang keluar dari mulut mereka. Alicia melanjutkan langkahnya menuju ke arah kulkas. Membuka kulkas dan mengambil sebu

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 1

    Setelah dua tahun berlalu. Sean memasuki ruangan bawah tanah. Berjalan di koridor yang tak pernah dijelajahi siapapun selain dirinya seorang. Menuju suatu titik di mana ia bisa mendapati dan melihat musuh bebuyutannya yang selama lima tahun ini telah mainkan seperti boneka.Sean menghentikan langkahnya. Ia menatap ke seorang laki-laki tua dengan kaki sebelah kanannya di rantai.Sean sengaja merantai kedua kaki laki-laki itu supaya laki-laki itu tidak bisa pergi dari ruangan itu. Dan kalaupun memang rantai itu lepas, pintu ruangan itu terbuat dari sebuah pintu brankas yang tak akan bisa ditembus oleh senjata tajam atau apapun itu."Bagaimana kondisimu, Beck?" tanya Sean dengan senyuman puas."Benar-benar gila," balas Beck menatap Sean dengan penuh kebencian."Jangan salahkan aku. Kamu dulu yang memulai peperangan. Aku hanya ingin membalas apa yang sudah kamu mulai. Dan sekarang, kamu harus menikmati kekalahanmu. Penyiksaan yang aku berikan

  • Kesepakatan Balas Dendam   Mari Kita Lakukan

    Yang Walter lakukan hanyalah berada di rumah dan menatap layar laptop, namun entah mengapa Walter merasa sangat lelah. Jenuh. Dan merasa tidak nyaman.Hingga pada akhirnya, Walter mendapatkan pesan dari Sean. Sahabatnya itu meminta Walter untuk datang ke sebuah restoran kecil yang selalu mereka kunjungi saat mereka masih menjadi mahasiswa.Dan di sinilah mereka berdua sekarang. Restoran shusi yang tidak terlalu besar dan hanya ada sedikit pengunjung. "Mari kembali ke Korea," ujar Sean menghancurkan suasana hening di antara mereka."Pergilah jika memang ingin pergi. Bawa Rias bersamamu," balas Walter menatap gelasnya yang berisikan Soju."Bukankah kita harus kembali bersama? Akan sangat merepotkan jika seandainya aku harus mengurus segala perusahaan yang ada seorang diri. Dan semua orang sudah mengenalmu sebagai pewaris Ephraim. Jika aku muncul, maka akan ada banyak sekali pertanyaan. Semuanya akan berbalik dan kita dalam bahaya," keluh Sean."Bukankah sudah selesai? Beck juga sudah d

  • Kesepakatan Balas Dendam   Tetap Ingin Bersama

    Setelah menyusui dan memastikan Yuna tertidur lelap di atas kasur, Alicia mengalihkan pandangannya ke arah suaminya yang sedang duduk di atas kursi kayu sembari menatap ke arah laptopnya.Memang benar bahwa kesepakatan antara Walter dan Sean sudah selesai. Namun pekerjaan mereka belum selesai. Walter masih harus mengurus beberapa hal terkait urusan bisnis. Dan saat itu semua selesai, baru Walter bisa melepaskan tangannya dari seluruh perusahaan yang bergerak dengan nama Ephraim.Alicia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Walter yang masih duduk menghadap ke meja. Suaminya itu terlihat begitu pusing dengan segala pekerjaan yang sudah menumpuk beberapa hari. "Sepertinya ada yang harus kita bicarakan," ujar Alicia saat sudah berada di sisi Walter.Walter menutup layar laptopnya. Menghentikan sejenak segala urusan pekerjaannya. Dan mulai memberanikan diri untuk menghadapi masalah yang ada. Permasalahan rumah tangga. "Bukankah Sean sudah memintamu untuk kembali padanya?" tanya Walter m

  • Kesepakatan Balas Dendam   Harus Berbicara

    Alicia bangun dari tidurnya. Entah mengapa, malam ini Alicia tidur dengan sangat nyaman. Tidak ada suara tangisan Yuna yang sebelum-sebelumnya selalu terbangun dan menangis di tengah malam. Secara fisik, Alicia tidak terlalu lelah merawat Yuna. Karena Rias selalu berada di sisinya dan mengambil tugasnya saat Alicia merasa bahwa tubuhnya membutuhkan istirahat.Namun Alicia sadar bahwa Rias tidak akan lagi berada di sisinya. Rias akan pergi. Dan mungkin dalam kondisi sekarang, Alicia akan mengurus Yuna seorang diri. Mengingat Walter sama sekali belum memberikan Alicia ruang untuk kembali ke dalam kehidupan laki-laki itu.Saat Alicia bangkit dari posisinya dan perasaannya panik saat melihat tidak ada Yuna di sisinya. Alicia sangat ingat bahwa ia membaringkan Yuna tepat di sampingnya. Sisi tepi kasur pun sudah ia berikan pembatas menggunakan bantal sehingga tidak mungkin Yuna jatuh ke bawah. Kalaupun jatuh maka sudah bisa dipastikan bayi kecil itu akan menangis. Yang menandakan bahwa Yun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status