Share

Cokelat Malam Hari

Author: PlutoPen
last update Last Updated: 2025-05-25 18:34:55

Walter masuk ke kamar setelah menjalani hari yang sibuk di kantor dan memberikan laporan kepada Sean. Hari yang sangat berat. Ia ingin langsung tidur di atas kasur, berharap besok pagi ia bisa bangun dengan kondisi tubuh sudah penuh dengan energi.

Saat masuk ke dalam kamar, Walter melihat Alicia yang sedang duduk di tepi kasur dengan ekspresi mengantuk. Perempuan itu memaksakan diri untuk tetap tersadar dengan cara duduk di pinggir kasur. Sehingga jika ia tertidur saat menunggu kepulangan suaminya, ia akan jatuh entah itu ke atas kasur atau lantai dan membuatnya terbangun kembali.

"Kenapa kamu tidak tidur saja?" tanya Walter melepaskan jas miliknya dan berjalan menuju meja kerjanya.

"Aku menunggumu. Aku tidak mungkin tidur saat suamiku saja belum pulang," balas Alicia mengucek matanya.

"Aku tidak masalah jika memang kamu sudah tidur saat aku pulang. Aku sudah mengatakannya bukan? Lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Makan saat kamu lapar. Minum saat kamu haus. Dan tidur saat kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kesepakatan Balas Dendam   Niatan Buruk

    Saat sedang berada di mall untuk membeli peralatan bayi, Walter dan Alicia tidak sengaja bertemu dengan Dom dan Regina. Momen kali ini, mengingatkan Alicia bahwa sebelumnya mereka juga pernah bertemu di mall dalam kondisi yang sama juga.Berbeda dengan Walter dan Alicia yang memang mencari kebutuhan untuk calon anak mereka. Dom dan Regina datang ke mall untuk melepaskan rasa bosan serta membeli beberapa hal yang memang menurut mereka menarik. Seperti baju, celana, dan tas.Melihat Dom, membuat Walter teringat bahwa laki-laki itu akan menjadi target selanjutnya dari rencana Sean."Bagaimana dengan persiapan pernikahan kalian?" tanya Walter menjabat tangan Dom yang mengulur ke arahnya."Semuanya baik-baik saja. Lalu juga, sepertinya saya harus berterima kasih pada Tuan Muda. Saya dengar, Tuan Muda yang akan meminjamkan resort untuk acara pernikahan kami," jawab Dom menggoyangkan jabatan tangan mereka."Tidak perlu terlalu dipikirkan. Lagipu

  • Kesepakatan Balas Dendam   Sedikit Kesalahpahaman

    Sebelum keluar dari kamar mandi, Alicia merasakan keraguan. Alicia takut bahwa suaminya yang sekarang sudah pulang dari kantor mengetahui tentang pertemuannya dengan Sean waktu itu. Alicia takut bahwa suaminya itu mengetahui bahwa sebelumnya Alicia menjadi hubungan dengan Sean.Setelah menghela nafas dan mencoba menenangkan hatinya, Alicia memegang gagang pintu kamar mandi dan mulai berjalan ke arah kasur.Terlihat dengan jelas suaminya itu yang sedang duduk di atas kasur dengan bagian punggung dan kepala berada di headboard kasur. Dan sebuah laptop yang berada atas pahanya dengan jari jemari yang sibuk mencari di atas keyboard."Apakah pekerjaanmu belum selesai?" tanya Alicia berdiri di tepi pinggir kasur."Hanya tersisa sedikit lagi," balas Walter masih fokus pada layar laptopnya."Apakah menurutmu laptopmu lebih penting dari istrimu?" tanya Alicia dengan kedua tangan di pinggang.Walter memutuskan untuk menatap Alicia. Ia tersenyum kecil saat melihat istrinya itu terlihat sebal kar

  • Kesepakatan Balas Dendam   Rencana Walter

    Sean masuk ke dalam ruang kerja Walter. Mereka berada di salah satu perusahaan milik Keluarga Ephraim saat ini. Biasanya, mereka selalu berpisah. Tidak pernah berada di satu kantor yang sama. Karena dengan begitu, akan lebih efektif mengawasi dan menyelesaikan masalah yang ada di setiap perusahaan.Namun kali ini, Sean mendatangi Walter. Sedangkan Walter sendiri tidak terlalu peduli dengan sahabatnya itu. Karena Walter yakin, sahabatnya itu tidak akan pergi meninggalkan masalah. Jika sahabatnya itu pergi meninggalkan kantornya, maka itu artinya segala masalah yang ada di sana sudah diselesaikan."Kita harus menyelesaikan Dom secepatnya. Sebelum hari pernikahannya," ujar Sean mengingat bahwa Storm sudah menemui Walter dan meminta bantuan mengenai biaya pernikahan Dom."Duduklah lebih dulu. Kamu ini bukan atasanku. Jangan seenaknya datang dan menyuruhku," balas Walter menutup laptop miliknya."Jadi, apakah kamu memiliki rencana?" tanya Walter saat melihat Sean sudah duduk di kursi depan

  • Kesepakatan Balas Dendam   Merelakan

    Sean dan Alicia duduk berhadapan. Dengan satu kopi hangat dan susu vanilla dingin di atas meja. Ini adalah pertemuan kedua mereka setelah Alicia menikah dengan Walter. Pada pertemuan pertama, Sean tidak bisa mengatakan apapun, karena Sean harus berpura-pura sebagai anak buah Walter. Lalu pada pertemuan kedua ini, Sean memiliki sedikit waktu untuk berbicara dengan Alicia.Alicia sendiri cukup senang karena Sean lebih tenang daripada saat hari di mana Alicia memutuskan hubungan mereka. Di mata Alicia, Sean seperti orang yang sudah berdamai dengan segala yang ada."Bagaimana kondisimu?" tanya Alicia membuka percakapan."Aku baik-baik saja. Aku mendapatkan pekerjaan dari suamimu. Gajiku lebih besar dari pekerjaanku sebelumnya. Dengan pekerjaanku sekarang, aku rasa, aku bisa hidup lebih nyaman sekarang," jelas Sean memegang gelas berisi kopi."Baguslah. Aku ikut senang mendengarnya," balas Alicia."Bagaimana dengan kondisimu?" tanya Sean membalikkan pertanyaan."Aku bahagia. Walau pada aw

  • Kesepakatan Balas Dendam   Bertemu Masa Lalu

    Rias menemani Alicia untuk berbelanja makanan ringan. Alicia sebenarnya tidak terlalu menginginkan makanan-makanan itu. Namun mengingat suaminya selalu mencari makanan ringan sebelum tidur, maka Alicia berinisiatif untuk membeli banyak makanan ringan sebagai persediaan.Dengan begitu, Walter tidak perlu pergi keluar rumah untuk mencari makanan ringan saat malam hari.Alicia memang tidak terlalu mengerti selera barang-barang mewah laki-laki itu. Dan Alicia juga tidak tau hadiah apa yang cocok dengan Walter. Maka dari itu, Alicia memilih untuk membelikan suaminya apa yang memang selalu dibutuhkan oleh suaminya itu.Rias sendiri sudah mendorong satu keranjang belanja yang penuh dengan makanan ringan. Namun belum terlihat tanda-tanda bahwa Alicia ingin berhenti dan membayar itu semua."Mohon maaf jika ini terdengar sedikit lancang, namun apakah ini tidak masalah? Anda berjalan ke sana ke mari tanpa henti. Jika Tuan mengetahui ini, saya akan terkena teguran," ujar Rias mengkhawatirkan tent

  • Kesepakatan Balas Dendam   Kebahagiaan dan Kebimbangan

    Alicia kesulitan untuk tidur bahkan setelah meminum segelas susu hangat. Sehingga ia menggunakan waktunya untuk duduk di pinggir kasur sembari menatap ke arah luar jendela.Memikirkan betapa beruntungnya saat ini. Memikirkan apakah ia tetap bisa merasakan segala kehangatan dan kenyamanan ini jika seandainya ia dijodohkan oleh keluarga dengan laki-laki lain, selain Walter.Jika saja saat itu, perjodohan mereka dibatalkan, itu artinya semua yang Alicia dapatkan sejauh ini akan menghilang. Alicia tidak akan mendapatkan suami sehangat dan sebaik Walter. Alicia belum tentu bisa menikmati waktunya sesuka hatinya sendiri.Pandangan Alicia teralihkan saat mendengar suara pintu terbuka. Dan ternyata itu adalah suaminya yang sudah seharian pergi dari rumah untuk bekerja. "Kenapa belum tidur?" tanya Walter dengan suara sangat lembut."Sepertinya aku tidur terlalu lama tadi siang, jadi aku kesulitan tidur sekarang," jawab Alicia tersenyum ke arah Walter."Apa kamu mau memakan atau meminum sesuat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status