Share

Bab 57 Rasa Takut

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-16 05:35:47

Cora menatap Reno menunggu persetujuannya. Apakah—dia keberatan?

“Aku pikir sofa itu terlalu kecil untukmu. Tapi kalau kamu keberatan, biar aku yang tidur di sana. Tidak apa,” ucap Cora sambil tersenyum. Ia hendak bergerak turun saat tangan Reno mencegahnya.

“Tidurlah,” ucap Reno sambil ia sendiri berbaring di sisi ranjangnya.

Tadinya Ia membiarkan Cora untuk tidur di ranjang setelah apa yang dialaminya hari ini. Namun setelah ia pikir-pikir, Cora ada benarnya juga.

Sofa itu memang terlalu kecil untuknya. Dan tidur di kamar lain akan membuat kecurigaan pada mata-mata Papanya. Berbagi ranjang dengan Cora mungkin pilihan tepat untuk mereka malam ini.

Melihat Reno berbaring, Cora pun berbaring, dibatasi oleh garis imaginari diantara mereka.

Cora menarik nafas dan memejamkan matanya. Namun kejadian hari ini terus membayanginya.

Meskipun Reno sudah berhasil menyelamatkannya, namun ia tidak bisa melupakan raut wajah bengis dan kata-kata Eric saat pria itu menekannya di meja.

Ya Tuhan, ap
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Alfiah Ummi Hani
mampus kau eric..yg kau lawan ada reno..dia cm kalah sama sabastian tp mereka sepupuan..tp sma kamu akan d habisi demi cora..ayo thor..lanjutt
goodnovel comment avatar
Asmarani
Ayank reno siap melindungi mu cor hihihi namanya unik bgd cora.. bisa aja author namainnya wkwkkwwkke
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 57 Rasa Takut

    Cora menatap Reno menunggu persetujuannya. Apakah—dia keberatan?“Aku pikir sofa itu terlalu kecil untukmu. Tapi kalau kamu keberatan, biar aku yang tidur di sana. Tidak apa,” ucap Cora sambil tersenyum. Ia hendak bergerak turun saat tangan Reno mencegahnya.“Tidurlah,” ucap Reno sambil ia sendiri berbaring di sisi ranjangnya.Tadinya Ia membiarkan Cora untuk tidur di ranjang setelah apa yang dialaminya hari ini. Namun setelah ia pikir-pikir, Cora ada benarnya juga. Sofa itu memang terlalu kecil untuknya. Dan tidur di kamar lain akan membuat kecurigaan pada mata-mata Papanya. Berbagi ranjang dengan Cora mungkin pilihan tepat untuk mereka malam ini.Melihat Reno berbaring, Cora pun berbaring, dibatasi oleh garis imaginari diantara mereka.Cora menarik nafas dan memejamkan matanya. Namun kejadian hari ini terus membayanginya. Meskipun Reno sudah berhasil menyelamatkannya, namun ia tidak bisa melupakan raut wajah bengis dan kata-kata Eric saat pria itu menekannya di meja. Ya Tuhan, ap

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 56 Rasa Menyenangkan

    “Cincin ini. Kenapa kalian memperebutkannya?” Reno menatap cincin bergaya klasik di jari telunjuk Cora.Dilihat dari batu berlian yang ada di cincin itu, terlihat tidak terlalu istimewa. Bukan jenis yang langka meskipun ukurannya cukup besar.Rasanya aneh mengingat bagaimana Eric mempertahankan cincin itu. Padahal bagi pengusaha sekelas Eric, dia bisa dengan mudah membeli yang lebih bagus dan lebih mahal.Cora mengangkat tangannya dan ia menatap cincin itu. Dilepaskannya cincin itu dan diberikannya kepada Reno.“Cincin ini pemberian Nenek Anjani. Dia menberikannya padaku dua hari sebelum beliau meninggal.” Tampak kesedihan di wajah Cora saat menceritakan wanita lanjut usia itu.Reno memperhatikan cincin itu dengan seksama dan mendapati inisial dibelakang cincin itu. AW. Ini pasti inisial Anjani Wijaya, pikirnya. “Bagaimana Eric bisa memilikinya?” Ia mengangkat pandangannya, menatap Cora, sembari mengembalikannya cincin itu padanya.“Eric mengambilnya dariku saat dia dan Janet mengus

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 55 Like A Husband

    “Dia akan baik-baik saja. Hanya sedikit syok.” Edwin Pamungkas—teman Reno yang berprofesi sebagai seorang dokter baru saja memeriksa keadaan Cora. Dia menutup pintu kamar dan berjalan bersama Reno disebelahnya.“Bagaimana dengan tangannya? Apakah ada cedera?” tanya Reno dengan ekpresi khawatir.Kedua tangan Cora sangat penting bagi gadis yang berprofesi sebagai designer itu. Apalagi Cora tengah mempersiapkan diri dalam kompetisi IJD yang akan segera dimulai.Edwin mengangkat ujung bibirnya melihat ekspresi wajah Reno. Sudah sejak lama ia tidak melihat temannya itu mengkhawatirkan seorang wanita. “Kamu terlihat sangat khawatir. Kukira pernikahan kalian hanya pura-pura,” ucap Edwin dengan memberi tatapan menggoda.“Ssst…” desis Reno sambil memberi Edwin pelototan.“Sori, aku lupa,” ucap Edwin dengan terkekeh.“Tangannya baik-baik saja. Hanya sedikit memar. Untungnya orang itu tidak memegangnya di pergelangan tangannya. Kalau itu terjadi, bisa saja bekas kemarin kembali cedera,” terang

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 54 A Man

    BUG!“Berani kamu menyentuhnya!” seru Reno sambil mendaratkan tinju kedua di wajah Eric yang belum sempat menyadari apa yang terjadi.Eric terhempas ke lantai, meluncur dan membentur dinding dengan kepala yang berdengung keras karena bogem mentah yang mendarat di wajahnya.Reno begitu murka melihat Eric menekan wajah Cora ke meja sehingga ditendanglah Eric berkali-kali!“Aaah aaah!” Eric tidak punya kesempatan melawan, dan terpaksa menerima tendangan Reno sambil melindungi wajahnya.“Apa kurang jelas yang kukatakan? Jangan berani-berani menyakitinya!” teriak Reno dengan geram.Edo yang syok dan terkejut, hendak membantu bosnya, namun pria lain yang masuk bersama Reno menghentikannya. “Jangan coba-coba!” sergah Rendy sambil mendorong Edo menjauh dan memberinya peringatan.Rendy membiarkan Reno menghadapi Eric sendiri. Ia tidak akan turun tangan terkecuali Reno dalam bahaya. Lagipula sebagai sesama pria ia mengerti apa yang Reno inginkan. Man to man.Sebab Reno bukan pengecut!Edo yang

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 53 Surat Pernyataan

    “Kamu pikir siapa dirimu, hah?! Kamu ingin temanmu mati?” “Eric, lepaskan!” Cora menyentak tangan Eric yang mencengkeramnya. Ia berusaha melepaskan diri dari pria itu, khawatir terjadi lagi kejadian seperti sebelumnya. Tidak, ia tidak boleh membiarkan tangannya terluka kali ini! Bukannya melepaskan, Eric yang sudah emosi justru menariknya lebih kencang. Wajahnya memerah dan kedua matanya melotot. “Terima saja uang itu! AKU sudah cukup baik memberimu kompensasi, Cora!”“Kenapa kamu harus begitu sombong dengan semua syaratmu itu hah?!”“Kamu ingin aku meminta maaf padamu di publik?! Mimpi! Aku tidak akan pernah melakukan hal itu! AKU ERIC WIJAYA! Untuk apa aku meminta maaf pada orang sepertimu?”Lagi-lagi Eric berkata kasar dan menghinanya. Cora menahan airmatanya sembari berusaha melepaskan diri.“Dan mengembalikan uang royalti ? Kamu memang tidak berhak mendapatkannya dan aku tidak akan membiarkan kamu menikmatinya sepeser pun!”“Kamu pikir dirimu istimewa? kalau bukan karena Cry

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 52 Di mana Cora?

    Sore itu, Heri sedang berada di ruang rapat menemani bosnya, Reno.Tiba-tiba saja telepon genggamnya bergetar dan ia melihat nama Tiara di sana.Heri melirik Reno, karena sesungguhnya ia tidak ada hubungan pekerjaan dengan Tiara. Salah satu alasan ia memiliki nomor Tiara, karena Gadis itu adalah sahabat istri bosnya—Cora. Sehingga Heri merasa yakin jika Tiara menghubunginya karena Cora.Heri beranjak dari duduknya dan berjalan keluar ruangan rapat. Lalu ia mengangkat panggilan itu.“Halo, Pak Heri? Ini Tiara.”“Ada apa Nona Tiara?” tanya Heri sambil memasukkan satu tangannya ke dalam kantong celana.“Pak Heri, Anda bilang saya boleh menghubungi Anda jika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan Cora,” ujar Tiara dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah.“Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Heri dengan nada tenang.“Seharusnya sore ini aku bertemu dengan Cora di cafe. Tetapi Cora tidak pernah sampai.” ujar Tiara menerangkan.“Mungkin saja Nona Cora terlambat karena masih ada pek

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 51 Cafe Reborn

    Beberapa saat yang lalu.Tiara sampai di cafe reborn dan langsung mencari tempat untuknya dan Cora duduk. Untung saja ia masih mendapatkan tempat di jam pulang kantor seperti saat ini.Terlambat sebentar saja, mereka berdua mungkin tidak akan mendapat meja di cafe tempat mereka berdua biasa bertemu.Saat seorang pelayan datang, Tiara langsung memesan 2 gelas kopi. Satu untuknya dan satu untuk Cora.Sambil menunggu, ia pun membuka telepon genggamnya dan bermain salah satu game puzzle yang disukainya.10 menit berlalu, tiba-tiba saja sebuah pop up notifikasi pesan muncul di atas layar telpon gengamnya. Cora my bestie: “Ada yang mengintai, selamatkan dirimu!”Tiara yang sedang bermain games membacanya sambil lalu saja. Namun saat menyadari pesan yang baru saja dibacanya, Ia tertegun.Pesan apa itu? Batinnya sambil menyelesaikan gamesnya kemudian beralih pada aplikasi pesan singkat itu. Ia merasa heran mengapa Cora mengiriminya teks seperti itu. Apa maksudnya?Namun saat ia membuka kon

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 50 Tuntutan Cora

    Cora menatap Eric dengan heran.Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Eric jauh lebih picik dari yang pernah ia duga.1 miliar untuk semua yang pernah dia lakukan? Pengkhianatan, karya yang dia curi dan hancurkan, serta semua intimidasi, cemoohan dan perlakuan kasarnya? Apa Eric pikir ia masih sepolos dan senaif dulu?Namun keinginan Eric untuk memberinya kompensasi justru membuat Cora bertambah curiga.Ada apa sebenarnya? Bukankah dia sudah berhasil mengklaim adorable glam dan menghancurkan laptopnya? Apa lagi yang diinginkannya sehingga dia sampai bersusah payah meyakinkannya, dan rela membayarnya 1 miliar untuk mengeluarkannya dari Fragrant Harbour?!“Eric, kenapa kamu begitu ingin menyuruhku pergi dari kota ini?” Pertanyaan itu pun tercetus.Entah sudah berapa kali Eric mengusirnya pergi dari Fragrant Harbour. Dan sekarang, pria itu bahkan menawarkan kompensasi 1 miliar asalkan ia melakukan 3 hal untuknya; melupakan apa yang pernah terjadi, membatalkan keikutsertaan IJD dan lagi-la

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 49 Kompensasi

    “Nona Cora, Bapak Eric ingin bicara. Silahkan masuk ke dalam mobil.” Edo berbicara dengan menatap Cora penuh arti sambil ia membuka pintu mobil BMW berwarna hitam itu untuknya.Cora melirik ke dalam mobil itu, dan mendapati tidak ada seorang pun di sana, tidak juga Eric.“Aku sudah ada janji dengan teman. Jadi lain kali saja…” tolak Cora sambil ia mulai berjalan menjauh.“Nona, sebaiknya anda masuk ke dalam. Bapak tidak menerima penolakan—” Edo menyusul dan menghalangi jalan Cora.“Kalau begitu, Bapak Eric harus belajar menerima kata TIDAK,” sergah Cora dengan penekanan sambil menatap Edo dengan tajam.Cora tidak ingin diintimidasi dan dipaksa melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Tidak, Eric tidak lagi bisa melakukan itu! Ia lalu kembali berjalan melewati Edo. Kali ini Edo tidak menghalanginya. Namun Cora mendengar asisten pribadi Eric itu berkata, “Apa Nona ingin terjadi sesuatu dengan Nona Tiara di Cafe Reborn?” Sontak Cora menghentikan langkahnya dan menatap Edo. “Apa kam

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status