Share

Mengawasi Rumah Sebelah

Rasa kantuk Damar yang kembali muncul, bercampur dengan letih yang ia rasakan akibat menyetir tengah malam, membuat emosinya seketika tersulut. Ia mendekati Liana dan membentak Liana hingga Liana memucat.

"Kamu jangan ngomong macem-macem! Ibumu tidak mungkin sehina itu!" Damar lalu masuk dan meninggalkan Liana yang langsung menangis.

Hati Liana mendadak perih. Ia tidak menyangka jika Damar sampai membentaknya seperti tadi. Bahkan, kedua orang tuanya pun tidak pernah melakukannya. Dengan kemampuannya sebagai pengacara, Liana bisa saja membalas Damar dengan suara lebih keras, tapi ia tidak mau kurang ajar pada Damar. Rianalah yang mengajarkan kalau kita sebagai istri tidak boleh berkata dengan nada lebih tinggi daripada suami.

Di tengah dadanya yang seperti terbakar, Liana mencoba menarik napas dalam untuk memasukkan oksigen sebanyak mungkin ke paru-parunya. "Aku baru tahu kalau kamu kasar, Mas. Bahkan, sama istrimu sendiri.

Di dalam kamar, Damar yang masih dibakar emosi karena ditu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status