Share

Bab 14

Mataku menatap tajam ke arah Om Haryo. Jantungku berdegup kencang. Tubuh terasa gemetaran. Hanya saja aku mencoba menyembunyikannya.

"Ma-maaf, Om hanya bermaksud untuk membangunkanmu. Rindi juga sepertinya sudah nyenyak. Sini, biar Om simpan di box bayi."

Tangan Om Haryo terulur hendak mengambil Rindi dari pangkuanku. Aku pun segera memberikannya.

Om Haryo masih saja menatapku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Membuat bulu kudukku serasa berdiri.

Aku bangkit sambil menurunkan rok selutut yang memang sudah sedikit tersingkap hingga menampakkan paha mulusku. Kulihat Om Haryo memandangku tanpa berkedip lalu menelan saliva dengan susah punya. Buru-buru aku pergi meninggalkannya.

Masuk ke dalam kamar, aku langsung mengunci pintunya. Lalu langsung menghambur ke atas kasur yang seolah melambai-lambai. Aku yakin sekali, yang tadi itu bukan mimpi. Tangan Om Haryo benar-benar memegang pahaku. Buktinya rok yang kugunakan jadi tersingkap.

Ya Alloh, bagaimana ini? Aku takut sekali. Aku kh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status