Share

Bab 55

Dengan susah payah aku menelan saliva mendengar perkataan Riana. Sementara Erik terlihat santai tak terganggu sama sekali.

"Perasaan kamu aja kali," jawabku sambil memalingkan wajah. Menyembunyikan kegugupan yang tiba-tiba melanda.

"Kali aja kalian kembar terpisah, kan," celetuk Riana sambil tertawa kecil. Sikapnya kini sudah mulai cair, tidak se-kaku tadi saat pertama kali Erik datang.

"Kembar beda emak sama bapak, ya," timpal Erik yang juga terkekeh pelan.

"Ho'oh," sahut Riana diiringi tawa yang semakin melebar.

Mereka mungkin mengira ini hanya candaan. Tapi tidak bagiku yang memang sudah mengetahui apa yang sebenarnya.

"Aku pulang dulu ya. Sudah dhuhur kayaknya. Terima kasih banyak loh udah diizinkan main ke sini," tutur Erik sambil berdiri dari duduknya. "Buku ini aku pinjam ya?" Erik mengacungkan sebuah buku bersampul hitam ke arah Riana.

"Iya. Bawa aja," jawab Riana yang juga ikut berdiri dari duduknya. "Oleh-oleh yang tadi jangan lupa. Nanti ketinggalan," lanjutnya sambil mengi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status