Share

Bab 16

Kiandra memekik, lalu meringis. Perempuan itu berpegangan pada besi tangga untuk bisa berdiri tegak, setelah tadi sempat terpeleset. 

Ia mengangkat kaki yang tadi salah menapak dan terpleset. Merah terlihat di dekat mata kaki. Sedikit lecet karena sempat bergesekkan dengan pinggiran anak tangga. 

Mengabaikan rasa sakit itu, Kiandra berjalan tertatih menuju ruang makan. Ia butuh sarapan, sebelum berangkat kerja. Sepatu yang tadi dibawa ditaruh di dekat kursi. 

Hore. Karena hari ini Kia resmi bekerja di salah satu toko roti milik teman Evan. Tidak serunya, ya, ini. Tidak ada yang membangunkan, Kiandra jadi terlambat bersiap-siap. 

"Kamu kunci kamar, Ki. Jadi, aku enggak bisa masuk." Lidia membantu Kiandra, mengambilkan sarapan. 

"Masih keburu, ya, 'kan? Aku masuk jam sembilan." 

Lidia melirik jam. Sekarang delapan lebih tiga puluh. "Kamu naik motor aja. Biar bisa cepat." Perempuan itu menaruh sepiring nasi goreng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status