Share

Yakin Akan Tetap Berjalan?

Usai pulang dari kondangan kami masih kembali ke rumah Bang Randu. Bahkan rencananya dua hari kedepan. Hitung-hitung liburan untuk anak-anak. Kebetulan bertepatan dengan anak-anak yang baru selesai menjalani ujian semester genap. Sehingga tidak mengganggu sekolah mereka.

Ada beberapa hal yang akan kami kerjakan di sini. Salah satunya kami akan berkunjung ke rumah Ririn usai menilik kebun karet yang dulu aku miliki.

Kami sudah janjian untuk mengunjungi rumahnya yang masih tiga puluh kilo lagi dari sini.

"Lin, tadi Mbak sempat khawatir sama kamu, lho. Takut-takut Desti mengamuk dan hilang kendali kemudian mencakar dan menjambak kerudungmu," ungkap Mbak Puji usai makan malam. Aku tersenyum menanggapi ucapan istrinya Bang Sukri.

Kami, para orang tua masih berbincang di meja makan. Anak-anak telah diamankan oleh Wulan di depan. Dari suaranya yang riuh, bisa dipastikan mereka sedang bermain di ruang tengah milik Bang Randu.

"Keren kamu tadi, De. Kalau Mbak jadi kamu sudah tidak tahu lagi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status