Share

Bab 25

Ku lihat Ryan seperti orang hilang kewarasan. Ia memaki dan menghujamkan kata-kata kasar.

Setelah berhasil membuat suasana ruang sidang riuh, kini laki-laki itu di lempar keluar oleh pihak keamanan.

Ku akui ada rasa takut saat mata merahnya menatap kedua netraku, saat dirinya di seret keluar ruangan.

"Tenang Alexa, Om jamin kamu akan aman," ucap Om Wijaya yang melihat kegusaran di wajahku.

Sidang kembali dilanjutkan, tanpa Ryan. Razka baru masuk kedalam ruang sidang. Kedua netra ku beradu pandang dengannya. Ku pikir laki-laki itu sudah kembali kekantor, rupanya ia masih disini, mengawasi jalannya persidangan hingga selesai.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya padaku.

"Kau tidak lihat keadaanku sekarang. Sudah pasti aku baik-baik saja, aku nggak selemah yang kau pikirkan," ucapku meyakinkannya.

"Baguslah. Kau tidak boleh terlihat lemah di depan orang-orang itu. Atau kau akan diintimidasi oleh mereka," ucap Razka mengekori ku.

Ryan menghadang jalanku, saat akan kembali ke parkiran.

"Kau su
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status