Share

Part46

Aku dan Mas Raka sama-sama tercengang mendengar ucapan Mama. Tak lupa aku melirik Mas Deni yang baru saja bangun sembari mengusap darah di sudut bibirnya. Tak sampai hati aku melihatnya. Ingin rasanya aku berlari dan membantunya. Namun, hal itu urung kulakukan. Aku harus tetap menjaga sikapku saat ini.

Ditambah lagi tangan Mas Raka yang masih setia mencekal lenganku. Entah dia sadar atau tidak, tapi cengkramannya sedikit menyakitiku. Mungkin pun kini lenganku sudah berbekas kemerahan akibat ulahnya.

"Apa yang Mama katakan, Ma?" Mas Raka bertanya heran. "Mana mungkin Raka menceraikan Silvi. Dan dia pun sama sekali tidak keberatan dengan kehadiran Delima."

"Silvi tidak keberatan, tapi Delima yang keberatan," sanggah Mama dengan tegas.

"Kalau Delima tidak mau menjadi istri Raka, pernikahan ini tidak mungkin terjadi, Ma. Iya kan, Dek?" Mas Raka menatapku dengan hiba. "Kamu hanya marah karena ucapan Mbakmu yang ingin kita bercerai, kan? Mbakmu hanya khilaf, Dek. Kamu nggak perlu khawatir."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status