Share

Bab 15

"Mas, Mas janji kan buat bener-bener nikahin aku?" suara Riana kembali terdengar.

"Iya, Sayang. Tentu saja."

"Mudah-mudahan kita nikahnya lebih cepet ya, Mas. Aku nggak sanggup lebih lama lagi jadi babunya Lia."

Rupanya dua orang tersebut asyik mengobrol tanpa menyadari kedatanganku.

Sebagai seorang istri tentu saja hatiku merasa panas. Rasa dendamku kembali menggebu-gebu. Seandainya saja aku adalah wanita ceroboh dan tak berpikir panjang, tentu saja sudah ku sergap mereka berdua disana tanpa tedeng aling-aling. Tapi tidak! Itu bukan sikapku. Biar kuremas-remas sampai hancur sekalipun mulut mereka berdua, itu tidak ada untungnya sama sekali. Justru akan menambah masalah bagiku.

Sejenak kemudian, Riana tersentak. Matanya terlihat semakin takut melihatku berdiri di depan pintu.

Bergegas wanita itu bangkit dan menatapku gugup.

"Mmmaaf, Mbak. Tadi aku hanya ngobrol biasa ajah sama Mas Yoga."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status