Share

Part 46

POV Afif

****

“Mar, kamu bawa gawai canggih ‘kan?” tanyaku sambil terus mengawasi.

Aku bersama Damar—dia teman dekatku, untung saja dia mau menemaniku menyelidiki kasus ini. Tentunya karena memang bayaran yang ditawaran cukup besar sih menurutku.

Kami sejak pukul  setengah Sembilan sudah stand by di depan toko milik Lutfan. Kami berada di depan toko yang sudah tutup. Lumayan mobil dan motor bisa bebas terparkir di sini.

“Bawa dong. Kita butuh kamera yang jernih saat mem-vidiokan dan memotret orang yang kelihatan mencurigakan. Apalagi posisinya malam-malam begini.”

“Nah bagus, semua sudah pulang. Kini giliran kita yang beraksi. Semoga lancar dan nggak ada kendala apa-apa.”

Mata kami terjaga dan selalu melihat ke arah toko. Meski beberapa kali melihat ke arah lain juga sih. Menunggu memang tidak enak ya? Apalagi menunggu seseorang yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status