Share

Chapter 02

Penulis: Hesty al
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-07 14:26:49

Kisah ini pun di mulaii....

💘💘💘💘💘💘💘💘💘

Alika pov

Bukannya aku tak menghargai semua pria yang mendekatiku, namun aku tak mau mereka merasakan apa yang kurasakan .

Aku yang selalu dikatakan wanita pembawa sial oleh keluargaku,menjadi takut untuk dekat dengan seseorang dan akan tertimpa kesialan.

Alika pov end..

   Hari ini seperti biasa Alika berjalan kaki menuju kampus karena jaraknya yang dekat, lagian mana punya uang untuk bayar angkot. 

  Sesampainya di kampus semua mata memandang kearah Alika ada yang kagum namun tak sedikit yang iri kepadanya. 

  Padahal Alika merasa biasa biasa saja, dengan dirinya karena merasa tak ada yang spesial.Ia pun bingung kenapa mereka kesal kepadanya, yang notabene merupakan wanita yang biasa saja.

" cantikku manisku Alika selena," teriak Mikha sahabat Alika.Mikha adalah satu satunya sahabat yang di punyai Alika, dan juga sudah mengetahui semua kepahitan dalam hidupnya. 

   " Idih stop panggil aku seperti itu nanti di kira jeruk makan jeruk aku masih normal kali dan juga lebih baik nggak laku daripada jadi miring miring seperti kamu," ejek Alika.

  " Nih orang di panggil dengan kata pujian, bukannya senang atau apa eh malah marah marah kaya emak emak kalah arisan." Kesal Mikha.

  " Emang emak kalo kalah arisan suka ngamuk?" Tanya Alika polos.

" Ya setahuku seperti itu soalnya Mama kan suka seperti itu aku anaknya saja bingung meladeninya," ucap Mikha.

 " Ya sudah ke kelas yuk bisa karatan nih berdiri terus," ajak Alika.

" Ayo sweetheart," sambung Alika.

Keduanya tertawa mendengar panggilan yang disebutkan Mikha tadi, bisa bisa orang berpikiran keduanya memang otaknya satu server yaitu jeruk makan jeruk. 

  Alika yang sibuk dengan ocehannya mikha, tak melihat kedepan dengan baik dan alhasil tubuh mungil nya menabrak seseorang. 

Bughh

  " Awww siapa sih jalan nggak pake mata," umpat Alika kesal sambil bangkit dan membersihkan pakaian nya yang terkena debu. 

Sementara Mikha di sampingnya hanya membulatkan matanya seakan hendak meloncat keluar.

Orang yang menabrak Alika hanya menatap tajam kearah gadis cantik tersebut yang bertubuh mungil tapi judesnya mengalahkan pemilik kos kosan kalau terlambat bayar uang sewa.

  Alika pun menatap sengit kearahnya tak mau kalah ia tak pernah menunjukkan rasa takutnya sedikit pun.

  " Heii kamu yang jalan tak pakai mata  malah mengatai diriku," bentak pria tersebut.

  " Apa kamu bilang barusan justru kamu yang salah malah ngeyel pula.Sudah ah malas berdebat dengan pria aneh sepertimu." Sinis Alika hendak pergi dan menarik tangan Mikha.

Namun pria tersebut langsung mencegahnya.

" Coba ulangi perkataanmu tadi saat kamu bilang aku pria aneh? Cepat minta maaf atau kubuat kamu menyesal seumur hidupmu." Ancam pria dingin dan Arogan dengan sorot matanya yang tajam. 

" Dimana mana tuh pria yang minta maaf dan mengalah bukannya wanita.Tapi tak apalah kurasa kau pria haus akan kata maaf jadi kuputuskan untuk minta maaf dan mengalah kali ini." Sahut Alika.

Pria tadi mengepalkan tangan menahan emosinya karena baru kali ini ada orang yang sudah berani kepadanya.

  " Maafkan aku Tuan, aku salah tak lihat jalan tadi. Soalnya kan aku jalan pakai kaki, bukannya pakai mata," ucap Alika mengejek dan langsung meninggalkan pria tersebut. 

  Pria yang di tabrak tadi adalah Bastian Invander, ia merupakan pemilik kampus tempat Alika kuliah. Dan ia datang ke kampus ini, dalam rangka meninjau persiapan ulang tahun kampus sebulan lagi.

Sebenarnya ia tak perlu datang meninjau sendiri sebab ia mempunyai banyak bawahannya.Namun begitulah sikap seorang Bastian takkan puas sebelum melihatnya sendiri. 

  " Vigo kau selidiki gadis tadi yang sudah berani padaku," perintah Bastian sambil pergi tanpa menunggu jawaban sang asisten teraniaya itu .

" Baik Tuan." Sahut Vigo entah di dengar atau tidak oleh majikannya itu.

Bastian pun melangkah menuju mobilnya, dengan langkah yang tegap.Sepanjang perjalanan menuju parkiran, ia mendengar semua pujian yang di lontarkan para Abg penghuni kampus.

" Aduh calon masa depan tampangnya kebangetan deh," ujar seorang gadis.

" Ho oo tampannya paripurna aku jadi meleleh lihatnya, biar jadi teman ranjang semalam aku ikhlas kok". Sambung temannya .

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ketika cinta memilih    Chapter 24

    Alika sangat tersentuh dengan perkataan Bastian barusan,ia tak menyangka jika pria yang baru dikenalnya itu sangat menghargai dirinya."Tapi aku nggak terbiasa nggak ngapa ngapain pagi pagi,jadi bisakah lepas pelukannya sekarang." Sahut Alika dengan tatapan memelas."Aku masih ingin dimanja kamu Yang,lagian apa gunanya semua pekerja jika kamu yang harus bergerak sendiri," ujar Bastian sambil menghirup aroma memabukkan dari tubuh Alika."Lepaskan aku nggak kalau tidak aku pulang sekarang!" Ancam Alika yang jengah melihat sikap Bastian kepadanya."Astaga galak amat sih," ucap Bastian yang mencubit hidung Alika."Habisnya kalau nggak digalakin kamunya makin lebay," balas Alika sambil tersenyum.Bastian yang tak ingin Bastian marah,akhirnya melepaskan pelukannya namun dengan hati yang tak ikhlas.Alika kini menuju kedalam kamar mandi dirinya menyiapkan air mandi,lalu menuju ruang ganti untuk menyiapkan pakaian untuk Bastian."Kamu mandi sa

  • Ketika cinta memilih    Chapter 23

    Adam pusing setiap kali mendengar ocehan dari Mira,ia tak mengerti dengan jalan pikiran istrinya itu.Sebab wanita paruh baya itu sama sekali tak mengerti akan dirinya,yang juga tak ingin berada disini."Seharusnya sebelum mengatakan sesuatu kamu harus berpikir dahulu,kenapa sampai kita bisa berada disini," ujar Adam yang terdengar biasa saja tapi sangat menohok."Jadi maksudnya kamu menyalahkanku?" Tanya Mira ingin memperjelas opininya."Pernahkah kamu berpikir darimana kudapatkan semua uang itu hanya karena permintaan konyolmu.Aku selalu saja bekerja dan berusaha meminjam uang sana sini,hanya untuk memuaskan nafsu belanjamu itu.Perusahanku yang dulu kudirikan dari nol bersama Diana,harus hancur karena dirimu." Adam terpaksa harus mengeluarkan semua uneg uneg yang tertahan dalam hatinya.Adam sudah tak bisa berpikiran jernih lagi,karena saat berada disini Mira bukannya sadar malah bertambah saja kelakuan angkuhnya itu."Dasar pria tak berguna,bisa

  • Ketika cinta memilih    Chapter 22

    Bastian serasa berhenti bernapas bagaimana tidak sesuatu yang diharapkan kini datang sendiri.Namun dirinya tak ingin senang dulu,karena bisa saja pertanyaan itu hanya candaan semata."Kalau misalnya aku mau bagaimana?" Tanya Bastian balik."Besok temani aku ketemu Ersan dan menjelaskan semuanya," pinta Alika serius.DegSerasa jantungnya Bastian seakan hendak melompat dari tempatnya,karena ternyata perkataan Alika tadi adalah sebuah keseriusan."Sayang kamu yakin dengan perkataan tadi?" Tanya Bastian memastikan.Alika langsung melepaskan pelukannya dan menatap serius kearah Bastian,dibawanya tangan pria itu kearah pipinya dan sambil tersenyum ia meyakinkan."Aku bukan wanita gampangan,karena mau berkencan dengan dua pria.Aku juga bukan wanita yang suka mempermainkan kaum pria,yang kubutuhkan kini adalah sebuah sandaran untuk hidupku." Sahut Alika serius."Kalau boleh aku tahu apa alasannya kamu berkata seperti ini,dan t

  • Ketika cinta memilih    Chapter 21

    Bastian dengan langkah yang tak bersemangat keluar dari rumah Alika,meskipun sudah mendapatkan nomornya tapi tetap saja yang dibutuhkan adalah objeknya langsung.Pria tampan itu sadar dan tahu jika Alika sekarang pasti sedang menikmati waktu berdua dengan Kekasihnya itu,sedang dirinya hanyalah bayangan semata."Bastian sadarlah jika kamu hanyalah orang ketiga diantara mereka,jadi jangan berharap lebih." Bastian mencoba untuk mensugesti dirinya agar tidak berlebihan dalam bersikap toh hasilnya tetap akan sama saja.Kini ia sedang mengendarai kuda besinya untuk pulang kerumah,karena yang dibutuhkannya sekarang adalah tidur dan memeluk guling.Entah mengapa malam ini dirinya merasa aneh,bisa bisanya sasaran kerinduannya adalah benda berbentuk panjang dan lonjong itu.Eits,tunggu dulu jika dibilang dia pria tak normal anda salah besar,karena bisa dipastikan saat main bola akan langsung cetak gol.Perjalanan yang dilalui kini harus menguras tenag

  • Ketika cinta memilih    Chapter 20

    Ersan sangat kesal kepada kedua orang tua Alika,yang sama sekali tak ada rasa kasihannya kepada putri mereka itu."Kalian adalah orang tua terlangka yang ada di dunia ini,seumur hidupku tak pernah kulihat orang yang dengan tega menyakiti perasaan putrinya sendiri," sindir Ersan sambil menatap sinis kearah mereka.Mendengar apa yang dikatakan Ersan barusan membuat Mira menatap tajam kearahnya,ia tak terima bocah ingusan seperti Ersan berani menasehati dirinya."Anak kecil seperti kamu tahu apa tentang hidup maka dengan beraninya menasehati kami seperti tadi," maki Mira kesal."Apa tidak salah bicara nyonya,anda mengajarkan ku soal hidup sedangkan anda sendiri tak menghargai hidup putri anda sendiri." Sahut Ersan tak mau kalah."Awas saja ya kamu,jangan pernah menampakkan batang hidungmu dihadapanku lagi atau kamu bakal terima akibatnya," ancam Mira."Aku juga tak sudi datang kesini." Sahut Ersan tak kala sengit.Alika yang tadi hanya m

  • Ketika cinta memilih    Chapter 19

    Keduanya bahkan saling bertukar Salivanya tanpa merasa jijik sedikitpun,bahkan terdengar decapan keduanya didalam kamar itu.Alika bahkan meliukan tubuhnya erotis digendongan Bastian,yang mana membuat pria tampan tersebut tak bisa lagi mengontrol gejolak ditubuhnya itu.Tanpa melepas pagutan bibir keduanya,Bastian menidurkan Alika secara perlahan diatas ranjang.Keduanya bahkan melakukan hal itu dengan tak peduli keadaan diluar kamar.Bik Surti sedang bingung bagaimana cara menjelaskan kepada Ersan,yang kini sedang menunggu Alika diruang tamu.Ingin wanita paruh baya itu mengatakan kalau Alika ada dikamar,tapi dirinya ragu takut ada perang dunia ke4 dirumah itu."Gimana nih,apa aku bilang saja kalau non Alika sedang keluar?'tapi nanti kesannya aku berbohong lagi dong," gunam Bik Surti bingung."Lho Bik kok masih disitu,Alika-nya mana?" Tanya Ersan bingung."Eh itu,anu itu den,Bibik lupa kalau non Lika sedang keluar." Sahut Bik Surti gugup.Ers

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status