Share

Chapter 03

Begitulah pembicaraan para Abg tidak ada akhlak itu padahal tidak sadar kalau si objek yang bersangkutan tak merespon sama sekali bahkan terkesan merasa ingin muntah.

Bagi Bastian kekayaan ataupun wajah yang tampan adalah bonus baginyandan ia juga bukan seorang maniak yang mau saja memberikan tubuhnya kepada wanita sembarangan.

Sepanjang perjalanan menuju mobilnya, pikirannya hanya tertuju kepada gadis cantik yang tadi sudah berani memarahinya bahkan tanpa ada rasa takutnya sama sekali.

Tipe cewek seperti itu yang membuat Bastian langsung seperti orang linglung padahal tak di apa apakan oleh Alika.

Berbeda dengan Alika kini yang tengah di marah habis habisan oleh Mikha.Bagaimana tidak sudah berani mengajak ribut pemilik kampus bahkan Alika yang kalem dan manis hari ini tak nampak sama sekali. 

" Kamu tadi kesambet setan apa sih, sampai cari gara gara sama tuh orang." Kesal Mikha.

"lho dia yang salah kok masa harus aku yang minta maaf dan mengalah.Sudah cukup aku di rumah di hina hina diluar rumah aku nggak mau harga diriku diinjak injak." Sahut Alika.

  " Bukan begitu terseyengku apa kamu beneran nggak tahu dia itu siapa?" Tanya Mikha memastikan lagi.

  " Emang penting apanya coba tahu tentang tuh orang." Ketus Alika.

  " hoho mati kau nona cantik tapi kudet banget sih jadi orang.Asal kamu tahu ya dia itu pria terkaya dan juga pemilik kampus ini nona," ucap Mikha lemas sambil menatap gemas kearah Alika yang wajah nya antara bengong dengan telmi beda tipis. 

" whattt,apes kali nasibku ini ah mati aku  aduh kalau dia marah trus beasiswa aku di cabut gimana dong?" Alika frustasi. 

" Nah sekarang baru nyaho kanndari tadi lagi dimana neng jadi baru sadar," sindir Mikha.

Alika sangat cemas pasalnya ia hari ini membuat masalah.Dan sialnya orang tersebut adalah pemilik kampus tempat ia menimba ilmu sekarang .

Kalau kuliah dengan biaya sendiri mungkin tak sefrustasi ini.Tapi kali ini lain ceritanya, karena apa yang di perbuatnya tadi pasti akan memancing amarah Bastian. 

" Alika bego bego,kenapa sih sampe keceplosan seperti tadi." Alika merutuki kebodohannya.

" Haha baru sadar kan kamu maaf aku tak bisa bantu kali ini.Aku benar benar angkat tangan, sorry guys resiko tanggung sendiri," ujar Mikha sambil mengangkat bahunya.

" Ih Mikha kamu mah tega bukannya kasih solusi ini malah main menyerah saja." Kesal Alika.

" no comment girl's." Sahut Mikha sambil terkekeh geli melihat wajah frustasi sahabatnya itu.

" Ya sudah mumet mikirnya ayo lanjut ke kelas saja," ajak Alika sambil berlalu menuju kekelasnya.

  Sampai disana semua orang terpana akan kecantikan wanita yang dihadapan mereka kini.

  Kulit putih mulus wajah oval hidung mancung dan wajah yang cantik serta body yang semampai menambah nilai plusnya.

  " Heii,kalian tuh bisa tidak matanya di jaga, main lihatin anak gadis orang kaya ada yang aneh saja," bentak Mikha kesal karena melihat tatapan mesum para pria kearah sahabatnya itu. 

  " Ehh kok jadi kamu yang nyolot sih Mik, kita kan mau lihat bidadari tercantik hari ini ," jawab Ersan salah satu most wanted di kampus itu.

  " Tanya Alika memangnya dia mau di lihatin seperti itu sama kalian,enggak kan?" Ujar Mikha mode on.

  Alika menarik tangan Mikha ia tak ingin sahabatnya marah marah cukup dirinya yang apes pagi ini.

  " Sudah jangan marah lagi nggak enak lihatnya," bujuk Alika.

  " Ohh jadi kamu mau di perhatikan mereka  tapi aku nggak rela melihatnya bebs apalagi yang sok tebar pesona," ujar Mikha memelas.

" Ya nggak usah ditanggapi anggap saja kalau mereka itu angin yang lagi numpang lewat." Sahut Alika.

  " Hemm iya juga ya ngapain aku nyerocos kaya tadi ya?" Mikha sembari memukul pelan jidatnya.

  " Haii cantik, gimana kalau hari ini temani aku jalan jalan?" ajak Ersan.

" Astaga San kamu tuh sudah kaya jelangkung tau nggak,datang nggak di undang malah main ajak anak orang lagi." kesal Mikha.

" mmm makasih San tapi maaf ya soalnya aku nggak bisa karena ada urusan yang tak bisa ditinggalkan." Alika memberikan alasan dan supaya Mikha tak buka suara lagi.

   " Ok baiklah tapi lain kali jangan nolak ya aku memaksa lho." Sahut Ersan.

  " Baiklah tapi aku juga tak bisa janji entah kapan aku bisanya," ujar Alika.

  " no problem honey." Sahut Ersan sambil mengedipkan matanya sambil berlalu meninggalkan Alika dan Mikha.

  " Sumpah tuh Ersan cakep banget ya aku saja meleleh nih tapi kenapa kamu selalu menolaknya?" tanya Mikha heran.

" huh mata kamu ya kalau lihat yang bening sedikit matanya langsung ijo," ledek Alika.

  " Duit kali mah,tapi beneran aku salut sama kamu Ka.Dandanannya biasa saja nggak menor kaya yang lain tapi tetap saja cantiknya membahana membuat semua cowok pada klepek klepek," puji Mikha.

  " Hemm tapi tetap saja kan Mik, aku anak yang tak di harapkan mungkin kalau mereka tahu keadaan sebenarnya aku yakin pasti mereka akan menjauhi aku," ucap Alika lirih.

  " Kamu jangan sedih gitu dong, aku yakin kamu bisa melalui semua ini.Alika selena ku wanita hebat jadi nggak mungkin menyerah," ujar mikha memberi semangat  ke sahabatnya itu .

  " Makasih ya Mik kamu memang sahabat terbaikku entah apa jadinya aku tanpa kamu," lirih Alika.

  " Huss nggak boleh ngomong seperti itu kita kan best friend forever jadi tak kan terpisahkan?" ujar Mikha sambil memeluk Alika.

  " Makasih ya tapi bisa nggak usah peluk peluk soalnya aku masih normal kali." Alika menggoda sahabatnya itu. 

  " Ihh kamu mah tega Ka, aku lagi melow begini kamu malah menghancurkan suasana." Kesal mikha sambil menghentak kakinya ke tempat duduknya.

   " Haha bocah ngambek minta permen ya eneng?" ejek Alika lagi.

  Mikha hanya memanyunkan bibirnya kedepan ia kesal karena sahabatnya itu selalu saja menggodanya.

  Sementara itu Ersan  sedari tadi menatap Alika dalam diam, Ia sudah menyukai Alika dari dulu sejak masuk kuliah hingga kini.

Ia memang tampan tapi bukan seorang playboy,dan bukan tipe pria yang mengandalkan ketampanan untuk menggaet para wanita .

  Dalam hidup Ersan hanya ada satu nama yang mengisi hidupnya yaitu Alika Selena.Ia bingung bagaimana mengatakan kepada Alika, bahwa ia sangat menyukainya dan ingin menjadi orang yang berguna untuk nya.

Ersan terlahir dari keluarga kaya jadi menyelidiki soal Alika bukan perkara yang sulit untuknya .

Ia tahu kalau selama ini Alika selalu di perlakukan bak pembantu di rumahnya sendiri, Ia ingin menolong dan menjaga Alika namun apa daya ia tak punya hak untuk melakukan itu semua.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status