Share

BIARKAN AKU MATI

Satu malam pun akhirnya bisa dilewati dengan tenang. Rania bisa tertidur dengan sangat lelap dan tidak berteriak-teriak lagi seperti sebelumnya. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Dimas dan juga Ibu Tyas yang bisa tidur hingga pagi datang. 

Tepat pukul lima pagi hari, Ibu Tyas pun terbangun. Sejenak dia melihat sang cucu yang masih terlelap tidur. Sedikit mengusap kepalanya dan mengecup keningnya disana. Perlahan dia pun memindahkan tubuhnya ke atas kursi roda, mencoba menggerakkan roda tersebut bergerak ke arah dapur. Bibirnya tersenyum saat kedua matanya melihat Dimas sedang tidur dengan sangat lelap.

“Sepertinya anak itu sangat kelelahan. Kasihan dia baru saja sampai tapi sudah dihadapkan dengan masalah Rania seperti ini.”

Membicarakan tentang Rania, membuat Ibu Tyas pun langsung teringat dengan wanit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status