Dalam persahabatan pasti akan muncul riak-riak kecil seperti perselisihan. Namun, permusuhan tersebut tak akan membutuhkan waktu yang lama untuk segera kembali akur. Itulah persahabatan sejati.
(Abizar-Kenzo)
Sudah satu minggu Abizar dan Devina tidak bertemu. Mereka disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Abizar dengan anggota komunitas laki-laki melakukan penggalangan dana untuk korban bencana badai salju di Toronto.
Saat ini Abizar sedang bersantai di apartemen. Hari ini ia berniat akan menghubungi Rayyan. Tiga hari tidak menghubungi sang putra, rasanya rindu sekali.
“Aku harus mencoba, seperti apa yang dikatakan Devina,” ucapnya.
Abizar meraih ponsel yang ada di nakas dan menekan nomor Devina. Lama berdering. Namun, tidak diangkat. Ia memutuskan untuk membuka aplikasi hijau dan menulis pesan untuk gadis cantik itu.
@Abizar
[Assalamualaikum, maaf mengganggu. Kalau
Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta itu pasti akan jauh lebih sempurna. Abizar tidak mau kehilangan untuk kedua kali wanita yang tulus mencintainya. Ia harus berusaha berjuang untuk itu.(Ketulusan Hati Amirah)***Amirah tersenyum tulus pada Devina yang sejak tadi memindai penampilan polosnya.Kenzo dan Amirah yang sedang memangku Rayyan masih tersenyum melihat gadis itu. Sedikit lama Devina termangu hingga Amirah memilih menyapa Devina terlebih dulu.“Halo, Kak Devina. Salam kenal, aku Amira. Kakak cantik sekali,” puji Amirah tulus sambil tersenyum ke arah ponsel yang memperlihatkan Devina yang sedang tersenyum padanya.“Hai, senang bisa kenal denganmu, Rah. Maaf aku panggil nama saja ya, karena kamu lebih mudah dua tahun dariku,” ucap Devina tersenyum membalas senyuman Amirah.“Enggak apa, Kakak cantik. Aku malah senang tidak terlalu formal
Hal terbaik dan terindah di dunia ini tidak bisa dilihat atau didengar, tapi harus dirasakan dengan hati. Begitu juga cinta.(Devina)***Devina langsung pulang ke rumah. Ia melihat sang papa masih berada di depan perapian bersama sang mama, bersantai sambil menghangatkan tubuh. Setelah mengucapkan salam gadis cantik itu mendekat dan ikut bergabung dengan kedua orang tuanya.“Siapa laki-laki yang bersamamu di kafe tadi, Nak?” tanya Nugroho dengan tatapan menyelidik.Deg ... Devina tercengang. Ia tidak menyangka sang papa tahu. Ia pun bingung akan mengatakan apa?“Dari mana Papa tahu?” tanyanya ragu, bahkan ia tidak berani mengangkat kepala karena takut sang papa marah.“Ditanya itu dijawab, bukan malah bertanya lagi, itu tidak sopan. Ada banyak mata yang tidak perlu kubayar mengabarkan padaku,” ucap Nugroho tegas memperingatkan sang putri.“Ma-m
Cinta tidak membutuhkan tuntutan dan harapan. Cukup ketulusan dan kepercayaan saja. Sedangkan janji membuat hubunganmu lebih kuat, itu menunjukkan seberapa banyak yang dapat kamu lakukan untuk orang ysng kamu cintai.(Abizar – Ketulusan Hati Amirah)***Satu minggu berlalu.Setelah pertemuan di kafe bersama Devina. Ia belum pernah bertemu gadis itu lagi. Bahkan Devina terlihat menghindarinya saat bertemu sekilas di bakti sosial.Entah rasanya sakit sekali melihat Devina menghindar. Beberapa hari yang lalu ia merenung, ia merasakan kekosongan bila tanpa gadis itu di sampingnya. Bahkan saat Amirah dan Kenzo menghubungi, saat melihat Amirah sudah tidak ada getar lagi. Namun, Abizar belum menyadari sepenuhnya benih cinta sudah tumbuh untuk Devina. Yang ia rasakan ada yang berbeda, ingin selalu dekat dengan gadis cantik itu. Bahkan melihat Devina berbicara dengan laki-laki lai
Tidak selamanya cinta berjalan sesuai harapan, tidak selamanya cinta berjalan dengan restu. Namun, bagi Abizar meraih restu adalah salah satu tantangan yang perlu dilalui dalam lika-liku cinta untuk mendapatkan gadis sebaik Devina.(Abizar – Devina - Ketulusan Hati Amirah)***Devina masih terdiam. Antara bahagia dan sedih. Bahagia karena laki-laki yang ia cintai sudah mulai mencintai dan membuka hati. Bahkan Abizar mau berjuang. Ia tahu tidak mudah untuk Abizar mengalahkan masa lalu yang selama ini membelenggu. Sedih, karena ia takut sang papa akan menentang hubungan yang baru ia mulai dengan Abizar, bahkan ia takut sang papa akan memisahkan.“Hei, kok malah diam?” ucap Abi sambil menepuk bahu Devina, sehingga membuyarkan lamunan gadis cantik itu.“Eh, enggak, kok, Kak. Aku senang dan bahagia,” ucapnya sambil menunduk.“Kamu terlihat khawatir, apa kamu benar-benar b
Ketika dua insan yang saling mencintai sepakat untuk menjadi satu, maka tidak ada penghalang yang mampu mematahkan semangat untuk bersama.(Abizar-Devina ~ Ketulusan Hati Amirah)***Tiga pasang mata langsung melihat ke arah sumber suara. Di sana sudah ada Nugroho yang berdiri dengan angkuh sambil tersenyum menyeringai pada Abizar.“Siapa kamu yang berani mencintai putriku?” tanyanya angkuh.Abizar hanya menanggapi dengan senyum. “Mohon maaf, saya akui memang bukan siapa-siapa. Saya juga tidak punya apa-apa. Yang saya punya hanya cinta dan ketulusan untuk Devina,” ucapnya merendah dan tidak meninggalkan kesopanan. Abizar mendekat sambil mengulurkan tangan mengajak salaman Nugroho. Namun, tidak digubris.Tubuh Devina sudah bergetar melihat ekspresi tidak bersahabat sang papa. Ia takut Abizar tidak akan tahan dengan perlakuan sang papa.“Pa, kenalkan ini Kak Abizar.
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, yang dibutuhkan adalah semangat, percaya diri dan pantang menyerah pada apa yang diharapkan. Begitu juga untuk mendapatkan restu dibutuhkan perjuangan dan dukungan orang terdekat.(Abizar – Devina - Ketulusan Hati Amirah)***Abizar memutuskan kembali ke apartemen. Ia akan tetap berusaha membujuk Nugroho dan meluluhkan hati laki-laki itu. Bagaimana pun caranya, ia akan berjuang.Tatapan sendu Devina dengan air mata yang terus membasahi pipi mulus itu terbayang di benak Abi. Ia meraih ponsel dan mencoba menghubungi gadis yang mulai ia cintai itu, ingin sekali tahu kabarnya.Beberapa detik berlalu. Namun, panggilan belum diangkat. Hingga senyum mengembang di wajah Abi saat suara Devina berhasil menjawab panggilannya. Namun, dengan lirih gadis itu bersuara. Ia tahu saat ini Devina sedang tidak baik-baik saja. Seketika senyum di waja
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, yang dibutuhkan adalah semangat, percaya diri dan pantang menyerah pada apa yang diharapkan. Begitu juga untuk mendapatkan restu dibutuhkan perjuangan dan dukungan orang terdekat.(Abizar – Devina - Ketulusan Hati Amirah)***Abizar memutuskan kembali ke apartemen. Ia akan tetap berusaha membujuk Nugroho dan meluluhkan hati laki-laki itu. Bagaimana pun caranya, ia akan berjuang.Tatapan sendu Devina dengan air mata yang terus membasahi pipi mulus itu terbayang di benak Abi. Ia meraih ponsel dan mencoba menghubungi gadis yang mulai ia cintai itu, ingin sekali tahu kabarnya.Beberapa detik berlalu. Namun, panggilan belum diangkat. Hingga senyum mengembang di wajah Abi saat suara Devina berhasil menjawab panggilannya. Namun, dengan lirih gadis itu bersuara. Ia tahu saat ini Devina sedang tidak baik-baik saja. Seketika senyum di waja
Empat tahun kemudian ….Saat ini adalah hari bahagia Amirah, karena saat ini dirinya sudah resmi bertugas di rumah sakit milik keluarga suaminya, Kenzo. Dirinya akan membantu sang suami mengabdikan diri di rumah sakit itu. Setelah menyelesaikan pendidikannya menjadi seorang dokter sesuai keinginannya yang tidak perlu memakan waktu lama karena kepintaran dan kecerdasannya. Menjalani koas dan program akhir dari Program Profesi Dokter selama satu setengah tahun yaitu Mini Case Examination (Mini C-Ex). Dalam ujian ini, dirinya mewawancarai, memeriksa, menganalisis, hingga meresepkan obat pada pasien dengan diawasi oleh dosen atau preceptor.Kemudian, dirinya wajib mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI), atau disebut juga Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Setelah melewati masa ujian ini, dirinya dapat mengikrarkan Sumpah Dokter, dan kemudian menyandang gelar dr. di depan namanya."Selamat bergabung di rumah sakit kit