Percayalah jika engkau merasakan kehilangan sesuatu yang sangat berharga, Allah tidak akan membiarkanmu begitu saja. Dia akan mengganti semua yang hilang dan jika Allah meminta hambanya untuk meletakkan sesuatu, itu karena Allah ingin supaya engkau meraih sesuatu yang lebih besar. Sabab bagi Allah semuanya itu mungkin. Tidak ada yang mustahil jika Allah sudah berkehendak.***Sudah 7 hari Bu Atik meninggalkan Afika untuk selamanya, sekarang gadis itu sudah bisa sedikit tegar menjalani hidupnya, memulai aktivitasnya kembali dengan semangat, bangun pukul 3 pagi segera mengerjakan sholat malam, meskipun Afika dibesarkan di lingkungan yang kurang agamis setelah diadopsi namun dirinya pernah hidup di panti asuhan dan diajarkan ilmu agama, ibu panti selalu mengajarkan Afika kecil dan penghuni panti lainnya untuk selalu mengerjakan kewajibannya sebagai seorang muslim dan menambah amalan sunnah lainnya dalam kehidupan, seperti sholat malam dan sholat dhuha. Setelah selesai sholat malam Afika
Kekuatan tidak datang dari kemenangan. Perjuanganmu mengembangkan kekuatanmu. Untuk selalu bangkit dari setiap keterpurukan. Ketika kamu mengalami kesulitan dan memutuskan untuk tidak menyerah, itu adalah kekuatan. Karena setiap orang dapat memikul segala bebannya meskipun berat, bahkan hingga malam tiba. Setiap orang bisa melakukan pekerjaannya. Setiap orang bisa hidup dengan bahagia, sabar dan senang. Dan itulah arti dari hidup yang sebenarnya.***Setelah keluar dari kafe itu Rayyan terlihat sangat kesal karena bertemu kembali dengan Afika.Begitu juga dengan Anin yang masih kesal dan marah karena baju kesayangannya kotor."Saya sudah berlangganan di kafe ini sudah lama, tapi belum pernah aku melihat pegawai itu. Apalagi dirinya ceroboh banget, baju kesayanganku jadi kotor, ya meskipun bisa dibersihkan sih noda nya, tapi sangat perlu buat perhitungan untuk pegawai ceroboh tadi supaya tidak ceroboh lagi dalam bekerja," ucapnya, memberikan pendapat di depan Rayyan.Rayyan jadi sediki
***Rasa sakit ini sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Tapi aku sudah terlalu lama merasakannya sehingga aku menganggapnya sebagai bagian tak terpisahkan dari hidupku. (Afika ~Takdir Cinta) ***Tok ... tok ... tok .... "Kakak, boleh ayah dan bunda masuk?" tanya Kenzo masih mengetuk pintu kamar sang putra. Rayyan membukakan pintu untuk ayah dan bundanya, dirinya masih memegang al-qur'an di tangannya. "Bunda dan ayah apa mengganggu kakak?" tanya Amirah lembut. "Tidak Bunda, Ayah, silakan masuk!"ucapnya tersenyum. "Terima kasih ya," ucap keduanya. "Silakan duduk Ayah, Bunda!"Amirah dan Kenzo segera duduk di sofa kamar Rayyan. "Boleh Bunda tanya?" ucap Amirah lembut. "Iya bunda, silakan!""Tadi Kakak di kafe ketemu dan marah-marah ya sama Afika?""I-iya Bunda. Kakak marah sama dia karena sudah ceroboh buat kotor baju kesayangan Anin, Anin tadi juga sangat marah sama dia.""Hanya karena baju? Kakak marah-marah di depan umum bahkan kalian berdua menghina
Satu-satunya hal yang lebih menyedihkan dari dibenci adalah diabaikan ....Manusia belajar sakit untuk mengenal sehat, maka dari itu aku belajar sakit hati untuk mendapatkan cinta sejati. ***Sore ini Bu Fandi mengajak pembeli untuk melihat-lihat rumah Afika. Kebetulan Afika tidak bekerja hari ini setelah insiden di toko beras tadi pagi, Afika sudah meminta izin tidak masuk bekerja pada Tante Lina, mama Nasywa. Setelah melihat-lihat kondisi rumah Afika, pembeli itu terlihat sangat tertarik, sepasang suami istri itu langsung menanyakan harga rumah itu pada bu Fandi. "Jadi berapa harga rumah ini, Bu?" tanya pembeli pada Bu Fandi. "Saya buka dengan harga 500 juta, tapi bapak dan ibu boleh menawarnya," ucap bu Fandi. "Baiklah saya setuju dengan harga itu, dan kami tidak akan menawarnya lagi, karena kami sangat menyukai rumah ini, kondisi rumahnya sangat terawat dan rapi, meskipun kecil, bangunannya juga masih terlihat kokoh," ucap pembeli. Afika tersenyum lega pada Bu Fandi. "Meman
Ucapan dari lidah yang tajam meninggalkan goresan di hati yang mendengarnya juga ada air mata di sana. Rasa kecewa dapat terobati, tapi butuh waktu yang lama untuk menyembuhkannya. Saat kata-kata jujur tak lagi punya arti, biarkan Allah yang membuat manusia mempercayai dan meyakini kebenarannya. ***Rayyan dan Renata memutuskan untuk meninggalkan rumah Afika, namun sebelum mereka pulang, mereka berhenti untuk melaksanakan sholat maghrib di masjid yang ada di jalan. "Kak kita pulang ya," ajak Renata setelah selesai sholat. "Kakak nggak tau dek harus gimana, kakak tidak mau lihat wajah bunda kecewa pada kakak," ucapnya gelisah. "Kakak harus bisa terima kalau bunda kecewa sama kakak, karena kakak sudah melakukan kesalahan.""Kenapa hidupku jadi seperti ini sejak bertemu gadis itu. Gara-gara dia bunda kecewa sama aku, dan gara-gara dia hidupku kacau," ucapnya frustasi. "Kakak jangan nyalahin orang lain karena kesalahan kakak, kak Afika juga tidak akan mau ditolong orang yang tidak
Marah itu mudah, bahkan kita tanpa sadar sudah terbawa pada puncak emosi yang menggebu yang akan berakhir pada adanya penyesalan, tapi marah kepada siapa? Bisakah kita menahan dan mengontrolnya? Dengan ukuran kemarahan yang sesuai, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar, itulah yang susah. Menahan marah itu susah dan butuh kesabaran untuk meredam gejolak nya. Bahkan ... menahan marah itu berat. Yang mampu cuma orang yang kuat.Rasulullah Muhammad SAW juga memuji umatnya yang mampu menahan marah. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda:ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, sungguh orang yang kuat adalah yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)***Sore ini Rayyan dan Renata kembali ke kafe tempat Afika bekerja. Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang disediakan, Rayyan dan Renata segera masuk. Mereka senga
Saat dia sudah menyerah untuk memperjuangkanmu dan memilih berhenti, di saat itu juga bersamaan kamu mulai menyadari bahwa kamu mencintainya. Namun, semuanya telah terlambat karena ia tak mau ada hal apapun yang berhubungan denganmu. Yang tersisa hanyalah sesal mendalam. ***Pengajian berjalan dengan lancar, setelah ikut beres-beres dan mengobrol dengan Vika dan Amirah, Anin segera pamit pulang. Rayyan pun sudah siap untuk mengantarkannya pulang. "Makasih ya mas, sudah mau antar jemput aku," ucap Anin malu-malu di dalam mobil Rayyan. "Iya sama-sama," ucapnya tersenyum lembut. Setelah mengantar Anin, Rayyan segera pulang ke rumahnya. Di persimpangan jalan kebetulan sedang lampu merah dirinya melihat Afika yang sedang mengayuh sepeda dengan membawa beberapa kardus yang diletakkan di keranjang sepedanya. Mungkin karena kepanasan Afika berulang kali mengelap wajahnya yang dibanjiri keringat karena hari ini cuaca begitu panas. "Kenapa Afika begitu ketakutan melihatku? Bahkan dia sanga
Aku lebih memilih memendam perasaan, karena aku takut terluka, tapi justru memendam hanya membuatmu terluka.***Pagi ini Afika disuruh Bu Rani untuk berbelanja di pasar untuk membeli bahan-bahan kue, diakui bu Rani sejak Afika kembali ke panti bebannya sedikit berkurang, ia bisa membagi tugasnya dengan Afika, sejak suaminya meninggal tiga bulan yang lalu, bu Rani hanya sendiri mengurus panti dan menghidupi 30 anak panti dengan uang pensiunan suaminya juga dari donatur tetap panti ini. Anak semata wayangnya sudah mempunyai kehidupan sendiri di Belanda bersama istri dan anaknya. Bahkan tidak pernah datang ke Indonesia hanya sekedar melepas rindu pada ibunya.Afika mengayuh sepedanya untuk pergi ke pasar. Setelah memarkirkan sepeda pancal buntutnya Afika segera pergi ke toko bahan kue.Saat ini Ambar sedang berada di pasar untuk belanja bulanan, biasanya Ambar selalu ditemani sang menantu, Devina, namun sudah tiga hari Devina, Abizar dan Alika pergi ke Kanada mengunjungi mamanya yang se