Share

keputusan

Tok! Tok! Tok!

Aku membuka pintu saat Pak Zidan sudah mengizinkannya. Entah kenapa jantung ini berpacu cepat seakan takut hendak memutuskannya.

"Sore, Pak."

Pak Zidan menengok dan melihatku dengan tatapan anehnya. Aku bertambah grogi karena dia hanya diam dan aku memilih berdiri saja sebelum dipersilakan.

"Maaf, Pak. Apa saya mengganggu?"

"Duduk!"

"Terimakasih, Pak."

"Ada apa?" tanyanya tegas.

"Maaf, Pak, kedatangan saya ke sini, mau mengajukan resign."

Wajahnya terpaku, mungkin dia tak akan percaya dengan yang aku ucapkan. Tapi ini keputusanku, aku tak ingin bekerja di tempat ini lagi. Aku sudah tak nyaman dan sungguh tak enak jika harus selalu dalam posisi seperti ini.

"Resign? Sudah dapat pekerjaan baru?" tanya Pak Zidan kembali melanjutkan pekerjaannya dengan tumpukan kertas di depannya. Betul-betul reaksi yang susah ditebak.

"Hm, belum. Tapi, saya hendak pulang."

"Kamu hendak menikah? Saya akan mengizinkan kamu resign kalau kamu sudah menikah, Mantra. Untuk kali ini, saya beri ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status