Burhan mengambil ke 2 kartu itu dan memberikan Infinity Platinum Card kepada Indah. "Indah ambil ini dan pergunakan dengan bijak, jangan pernah sombomg dan selalu rendah hatilah"
Indah mengambil kartu yang di berikan Papanya, Indah menjatuhkan coklat mewah yang imgin di makannya. Karna semenjak menerima coklat dari Rizal, indah sangat menikmati coklat itu dan hanya mendengarkan perbincangan tersebut sembari menikmati coklatnya.
"I - inii.. Punya ku Pa, apa aku tidak bermimpi "
"Benar indah, kamu tidak bermimpi. Pin nya hari ulang tahun Mama. Ini panduan, segera hubungi no yang ada di kertas ke pemilikkan agar nomor handphone kamu bisa tervertifikasi ke kartu Infinity Platinum mu."
"Benar kah Pa, baik aku akan melakukannya. Tapi apa benar ini salah satu kartu bank legendaris negara kita? Kartu yang ke pemilikannya mempunyai minimal uang tunai 10 Milyar Rupiah.?
"Itu benar keponakan ku, di dalam kartu itu ada uang tunai senilai 200 M
"Pa... Jika kami saja memiliki kartu Bank seperti ini, lalu bagai mana milik papa? " Indah pun tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.Burhan pun tersenyum dan mengeluarkan kartu bank nya lalu menunjukkan kepada ke dua anaknya.Diamond Platinum Card, Rian dan Indah saling menoleh karna baru ini mereka melihat kartu bank yang sangat indah dengan warna silver serta sekeliling kartu di lapisi emas dan gambar berbentuk berlian. Namun kartu itu sungguh mempunyai berlian nyata, itu bukan hanya gambar berlian tetapi berlian sungguhan. Kartu tersebut sangat kuat dengan bahan khusus dan tidak bisa patah.Anakku, ini Diamond Platinum Card, siapapun pemilik kartu ini setidaknya mempunyai uang tunai senilai 500 Triliun. Di dalam kartu milik Papa ad setidaknya 100 Billiun Rupiah.Rian dan indah saling pandang, menghempaskan tubuh mereka ke sofa dan mengusap matanya. "Paaa apa ini sungguh bukan mimpi kan?" Indah masih terasa bingung.Walau mereka hidup tanpa keku
"Paman, seperti apa tepatnya Vila itu?" "Mountain Foot Villa mempunyai luas tanah sekitar 4 Hektar dan ad Vila utama, juga ada beberapa bangunan khusus untuk pelayan dan penjaga di sana. Vila dengan bangunan 5 lantai, lantai utama seperti tempat pertemuan dan perjamuan para tamu yang hadir, lantai ke 2 seperti tempat barang-barang antik, lukisan mahal dan beberapa perhiasan dan permata yang di pajang." Halamn depan sangat luas hingga bisa menampung setidaknya 150 mobil. Dan di kelilingi taman dengan sangat rapi dan indah, serta bunga-bunga cantik bermekaran. Bagian belakang di lengkapi 2 kolam renang. 1 yang langsung mengalir dari air terjun gunung dan 1 kolam renang air panas. Ada juga sungai kecil yang mengalir dari air terjun tersebut, di kelilingi tanaman buah yang siap untuk di petik dan nikmati kapan saja. "Paman aku sudah tidak sabar ingin kesana" "Jika kamu sudah lulus sekolah menengah mu, Paman akan menjemput kalian. Kal
Burhan lalu mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dan memberikan nya ke Dira istrinya. "Istriku ambillah hadiah ini, kalung ini adalah koleksi terbaik dari toko perhiasan kita. Dan hanya untuk pameran di toko. Kali ini sudah waktunya kau memakainya.." Dira pun mengambil dan membuka kotak perhiasan tersebut, saat membukanya Dira tercengang. "Ini.... Sky Dragon Hart.." Rian dan Indah saling pandang tak di sangka kalung termahal yang slalu tampil di televisi saat ada pameran kalung dunia, sekarang ada di depan mata mereka. "Pha, apa ini tidak salah? Indah masih tidak menduga dengan keindahan kalung Tersebut." Sky Dragon Hart adalah kalung berlian dengan bentuk hati berwarna merah muda yang cukup besar dengan di kelilingi batu zamrud berwarna hijau yang sangat indah. Di bagian tali ad 20 berlian putih yg terbagi diantara kanan dan kiri dari bagian tengah berlian merah muda tersebut. Dengan emas murni berbentuk sisik naga ya
Mereka pun segera berpisah sementara, Rizal segera menjemput Siska dan ke 2 anaknya. Setibanya di kediaman Siska, Rizal di sambut dengan ramah. Mobil BMW nya pun terparkir di pinggir jalan depan rumah Siska. Rizal langsung keluar dari mobil dan tersenyum melihat Siska. "Hy Zal,, sudah lama semenjak kamu terakhir main kerumah kakak, terakhir kau datang saat anak ku Ramli masih sangat kecil." "Ia kak, maaf karna aku tak sempat main ke sini. Kak Burhan meminta ku untuk membantunya mengembangkan usaha miliknya." "Tidak apa Zal, yang penting kamu sekarang sudah sukses." "Semua karna Kak Burhan percaya kepadaku untuk membantunya. Aku tidak akan mengecewakannya, karna itu aku bekerja dengan sepenuh hati membantunya." "Oh ya kak, maaf juga karna tidak hadir saat suami kakak meninggal, saat itu aku sedang berada di luar Negri. Saat itu aku di utus kak Burhan untuk membuka cabang usahanya di sana." "Tidak apa Zal, semua sudah
Rian pun segera menghampiri Ramli yang berada di dekat pintu masuk. "Ram.. Ayo ikut aku, ayo kita pilih beberapa Jas untukmu dan aku, serta kemeja dan sepatu. Setelah lulus pasti kau akan bekerja, kau harus mempunyai beberapa pakaian baru." Ramli pun tersenyum melihat kebaikan dan perhatian sahabatnya. "Baiklah Rian, aku ikuti saja apa yang kau pinta." Keduanya pun mencoba beberapa Jas yang ad di toko, saat Ramli melihat harga Jas yang akan di cobanya alisnya langsung mengerut ke atas. "Rian aku rasa ini tak pantas untukku, harganya sangat mahal!" Ramli kaget dengan harga sebuas setelan Jas dengan harga 12 juta. "Ramli, ambillah yang kau suka, jangan khawatir tentang harga uang tidak masalah bagi keluarga ku, ambillah sebagai hadiah kelulusan mu." Ramli tersenyum pasrah "baiklah, apa katamu saja, aku akan menerimanya." * Sementara Indah sedang asik mencoba beberapa gaun pilihannya, saat keluar dari kamar ganti, ma
"Terima kasih tante, aku juga sangat senang dengan kehadiran tante beserta yang lain di toko ku" Syahrina segera mengambil kartu nama yang terselip di sakunya, lalu memberikan kartu nama tersebut ke Dira. "Tante ini kartu namaku terimalah tante, semoga kelak jika tante ingin memesan sebuah rancangan pakaian bisa melalui aku tante. Aku pasti akan senang saat menerima permintaan tante." "Kamu sangat ramah Syahrina, baiklah jika suatu saat tante membutuhkam sebuah rancangan busana, tante pasti akan memintamu untuk membantu tante." Dira lalu memasukkan kartu nama tersebut ke dalam tas kecilnya. Saat mereka sedang asik ngobrol, tiba-tiba Rian menghampiri Mamanya. "Maa,, apa Jas yang aku pakai terlihat bagus?" Dira tersenyum melihat Rian yang sangat gagah dan tampan." "Kau sangat tampan Rian, persis seperti Papa mu saat muda, gagah dan penuh Kharismatik." Saat mendengar suara Rian, alis Syahrina mengerut ke atas, jantungnya berdetak
Setelah semua selesai berbelanja dan janji untuk bertemu dengan Syahrina di Wisuda Rian esok hari, tibalah waktu pembayaran."Burhan bertanya kepada manager toko, nona berapa semua tagihan kami, sepertinya kami sudah selesai belanja.""Oh ya masukkan juga tagihan Jas terbaik yang dikenakan Rian tadi."Alis Syahrina mengerut ke atas mendengar ucapan Burhan."Paman, Jas ini adalah hadiah untuk kak Rian, izinkan aku memberikan Jas ini dengan tulus tanpa imbalan apapun. Dan juga semua tagihan Paman akan aku beri Diskon 20%."Burhan tersenyum pasrah, bingung harus tertawa atau menangis.""Syahrina, Paman tau kamu sangat dekat dengan Rian dan ingin selalu memberikan yang terbaik untuk membalas kebaikannya dahulu. Namun kita adalah pembisnis, dengan kamu memberikan Jas ini saja sudah lebih dari cukup. Jadi untuk semua tagihan, Paman akan bayar penuh tanpa diskon."Syahrina tersenyum kecut dengan semua nasihat Burhan. "Baiklah Paman jika kau
Syahrina tersenyum dan mendekati keluarga Burhan. "Paman, Tante, Kak Rian dan yang lain, karna hari ini adalah pertemuan yang telah lama aku inginkan, dan besok adalah hari wisuda Kak Rian. Izinkan aku mentraktir kalian semua makan siang besok, aku akan memesan tempat eksklusif di Restoran Bintang 5 untuk merayakannya." "Kamu terlalu baik Syahrina, tapi tidak perlu Restoran bintang 5. Bagaimana jika kita makan santapan laut di Restoran Nelayan Laut. Restorannya sangat nyaman dan kita bisa memesan paket makan sesuai kebutuhan kita." "Baiklah tante jika itu mau tante, aku akan memesan tempat tersebut." mereka semuapun keluar dari butik, Syahrina menggandeng tangan Rian dan segera mengantar kelompok tersebut menuju loby Beautique Syahrina. Syahrina hanya bisa memandang kepergian mereka sampai bayangan mobil mereka tak terlihat lagi. Syahrina segera masuk ke butik dan tersenyum sangat puas. Saat Syahrina melihat manager toko, Syahrina lalu memangg