Share

Kevin & Kirana
Kevin & Kirana
Penulis: Xiruny

BAB 1

Setiap hubungan pasti memiliki konflik, entah itu kesalah pahaman atau hal yang disengaja oleh salah satu pasangan dari kalian.

                        - Kirana Aulia Putri -

Setiap hubungan harus memiliki rasa percaya satu sama lain, agar hubungan itu tetap berdiri dengan kokoh. Jika tidak ada rasa percaya satu sama lain, untuk apa adanya hubungan?

                          - Kevin Julisway -

***

"AWWW." Seorang gadis jatuh tersungkur dilantai sekolah karena dirinya menabrak seseorang. Gadis itu meringis menahan sakit karena lututnya yang merah.

"Eh, jalan pake mata dong!" bentak seseorang yang berada dihadapan gadis itu.

Gadis itu bangun dari lantai tempat dia jatuh tadi. Gadis itu mendongak dan melihat bahwa dia telah menabrak laki-laki dan itu kakak kelasnya. Dia merasa bersalah dan tidak enak hati.

"Gue minta maaf ya ka, gue lagi buru-buru soalnya." Gadis itu menundukkan kepalanya.

Sedangkan laki-laki itu diam dengan muka datarnya dan dia baru menyadari bahwa dia tidak pernah melihat orang ini.

"Anak baru?" Laki-laki itu bertanya namun masih dengan muka datarnya.

"Iya ka gue anak baru pindahan dari SMA Cakra." 

Gadis itu memasang muka bingung nya karena laki-laki didepannya ini memasang muka datar!

"Kenalin ka gue Kirana Aulia Putri." Tangan Ran terulur ingin berjabat tangan dengannya. 

Namun laki-laki didepannya ini tidak membalas uluran tangan Ran, malah berlalu pergi meninggalkan Ran begitu saja.

Uhhh! Untung kaka kelas!! Umpat Ran dalam hati.

***

Suasana kelas yang tadinya rusuh seperti pasar mendadak hening ketika seorang guru masuk ke kelasnya. Namun pandangan penghuni kelas yang tadinya ke arah bu Aurora teralihkan jadi melihat ke arah gadis yang berjalan dibelakang bu Aurora. Mereka tidak pernah melihat gadis itu. Apakah dia anak baru??

"Assalamualaikum anak-anak," salam Bu Aurora kepada muridnya yang kebetulan dia juga wali kelas dari kelas Xl IPA 3.

"Wa'alaikumusalam bu," ucap mereka bersamaan.

"Hari ini kita kedatangan teman baru, dia pindahan dari SMA Cakra," ucapnya.

"Ayo Kirana silahkan perkenalkan dirimu," lanjutnya seraya menyuruh Kirana maju ke depan. Ya gadis baru itu adalah Kirana.

Dengan rasa gugup dan keringat terus mengalir ditubuhnya, Ran perlahan memandang seluruh mata yang menatap nya. Ran mulai membuka mulutnya.

"Hallo semua, nama gue Kirana Aulia Putri, biasa dipanggil Ran," ucap Ran yang tak lupa dengan memperlihatkan senyum manisnya agar mengurangi kegugupan yang menyerang tubuh nya.

"Gue pindahan dari SMA Cakra. Semoga kalian bisa berteman sama gue ya," lanjutnya.

Teman-teman baru ran mengangguk dan memperlihatkan senyumannya.

"RAANNNN!!!!!!!" 

Ran terkejut bukan main mendengar teriakan yang tiba-tiba. Mata ran mencari orang yang meneriaki namanya.

"RAN SINI DUDUK SAMA GUE!!"

Ah! sekarang ran tau siapa yang memanggilnya sambil berteriak seperti itu. Ya itu adalah jihan sahabat ran waktu di sekolah dasar.

"JIHAN!! APA-APAAN KAMU TERIAK SEPERTI ITU?!" teriak Bu Aurora, karena menurutnya jihan tidak sopan berteriak seperti itu.

"Hehehehe... maaf Bu saya seneng aja bisa ketemu dan sekelas lagi sama sahabat SD saya," ucap Jihan sambil menunjukan deretan gigi putih nya.

"Huuuuu!!!!!!" sorakan dari murid-murid kelas yang tentu saja dilontarkan untuk Jihan!

"Yeee...yauda si begitu doang sensi amat kalian!" Bela Jihan sambil melipat tangannya didepan dada.

Ran yang melihat perilaku sahabat nya itu hanya terkekeh, ternyata sifatnya tidak berubah sejak dulu.

"Yasudah Kirana kamu boleh duduk disampingnya jihan," ucap Bu Aurora.

Ran hanya mengangguk dan berjalan menuju tempat duduk barunya.

***

"Ran kantin kuy," ajak Jihan kepada Ran.

"Ayo, tapi temenin gua ke toilet dulu ya gue kebelet." Dengan tak berdosa Ran menunjukkan deretan gigi putih nya.

"Yauda ayo gue temenin."

Mereka berjalan melewati koridor sekolah menuju toilet. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di toilet dan Ran langsung lari kedalam bilik kamar mandi untuk membuang air kecil. Selang beberapa menit Ran keluar dari biliknya menghampiri jihan yang sedang bercermin. Dan mereka memutuskan untuk langsung pergi ke kantin karena cacing di perut mereka sudah demo sejak tadi.

Mereka sudah sampai di kantin dan disini sangat ramai!!

"Lo pesen apa Ran? biar gua yang pesenin." 

"Samain aja ama lo han."

Beberapa menit kemudian Jihan datang dengan membawa nampan berisi 2 mangkuk bakso dan 2 es jeruk. Tanpa basa basi mereka langsung melahap makanan yang ada dihadapan mereka.

Ketika sedang asik mengunyah, Ran baru ingat akan satu hal! Dia langsung menatap Jihan yang sedang makan baksonya dengan lahap.

"Han," panggil Ran "gue mao cerita dong." 

Jihan yang merasa namanya dipanggil langsung mendongak menatap Ran bingung karena ekspresi serius Ran.

"Cerita apa?" Jihan hanya menatapnya sebentar dan kembali melahap baksonya.

"Kemarin gue nabrak kaka kelas cowo, terus gue minta maaf sama dia karena gue nabrak dia kan, eh dia diem aja kan nyebelin ya! Udah gitu pas gue ajak kenalan dia malah pergi gitu aja!! Untung gue sabar kalo kaga udah abis tuh muka gua cakar!! " gerutu Ran sambil memasang muka kesalnya pada laki-laki itu.

Jihan yang melihat eskpresi kesal Ran malah terkekeh, karena menurut Jihan itu ekspresi yang menggemaskan!!

"Biar gue tebak, pasti namanya Kevin," ucap Jihan yang entah kesambet apa dia malah penasaran dengan cerita Ran.

"Kan gue dah bilang, gue ajak kenalan dia malah pergi, gimana gue tau namanya siapa! Btw, ko lo tau kalo namanya Kevin?" Mulai muncul rasa penasaran Ran terhadap laki-laki itu.

"Iyalah gue tau, Kaka kelas mana lagi yang dingin dan muka datar kalo bukan ka Kevin." 

Ran hanya ber 'oh' ria mendengar jawaban Jihan.

Mereka memutuskan untuk melanjutkan aksi makannya yang sempat tertunda.

***

"Assalamualaikum ma, Ran pulang," ucap Ran lesuh, karena hari ini adalah hari terlelah bagi Ran.

"Wa'alaikumusalam nak, bagaimana sekolah barumu sayang?" tanya ana, mama nya Kirana.

"Ya gitu ma, tapi aku ketemu sama Jihan ma, kebetulan juga kita sekelas jadinya aku punya temen deh," jawab Ran antusias.

"Wah Alhamdulillah deh sayang," ucap ana sambil memeluk gadisnya itu.

"Yauda kamu mandi dulu gih abis itu siap-siap ya, temenin mamah ke butik."

"Loh tumben mama minta temenin aku biasanya sama bang Andre ma." Andre adalah abangnya Kirana.

"Abang kamu lagi ada kuliah tambahan sayang." 

"Oh yauda Ran mandi dulu ya ma." Setelah mengucapkan itu Ran pergi menuju kamarnya.

Maafkan mama ya Ran, mama harus berbohong sama kamu agar kamu mau ikut ke butik dengan mama dan membeli gaun pengantin, ucap ana dalam hati.

***

Gimana sama ceritanya? Terus dukung karyaku ya! 

See you next chapter ya guys <3

Terimakasih!

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Shara
Wah, kok jadi baju pengantih sih? ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status