Share

Senja Yang Indah

Sore itu tepat seusai adzan Ashar, mobil sport warna biru milik Zain Abraham. Sudah bertengger di depan Klub, tempat Kinanti bekerja. Pemuda yang sudah tidak sabar untuk bertemu gadis pujaannya itu pun membunyikan klakson mobil berulang kali.

Kinanti yang baru selesai berdandan segera menghampirinya.

"Selamat sore, Tuan. Maaf sudah membuat Tuan Zain menunggu lama," ucap Kinanti tersenyum tanpa dosa.

"Cepat masuk!" seru Zain yang kemudian segera melajukan mobilnya menyusuri jalanan kota.

Sore itu cuaca tampak terlihat cerah, Zain fokus menatap jalanan lurus ke depan. Sembari sesekali di balik kaca mata hitam yang dikenakan ia melirik Kinanti yang sore itu terlihat sangat menggoda gaya berpakaiannya.

"Dia berpakaian seperti itu sengaja  untuk menggodaku pastinya. Awas saja kau, sudah membangunkan singa tidur," gumam Zain tersenyum miring.

"Emmm...., Kalau boleh tahu Tuan mau mengajak saya kemana?" tanya Kinanti gugup.

"Ke suatu tem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status