Share

Part 5

Aku tersentak dari tidur saat seorang mendobrak pintu kamar. Segera menutupi tubuh Zava dengan selimut, dan melayangkan tatapan tajam pada siapapun yang berani mengganggu kami.

Aku sedikit terkejut saat mendapati Luis yang sudah berada di hadapanku. Dia tak bereaksi terhadap ekspresiku dan melempar pakaian ke arahku.

"Cepat kenakan pakaianmu dan temui aku di luar." Aku bisa merasakan Zava bergerak di sebelahku. 

Aku menunggu sampai Luis betul-betul keluar dan menutup pintu sebelum menatap ke arah Zava. Gadis itu tampak khawatir, gurat ketakutan tak dapat disembunyikan dari wajahnya. Aku mengusap kepalanya, menyingkirkan helai rambut yang jatuh menutupi sebagian wajahnya.

"Tenanglah, Luis adalah orang kepercayaanku, dia tak akan membuka suara tentang kita." Kata-kataku tampaknya sedikit menghilangkan kecemasannya, namun aku tau Zava tak sepenuhnya percaya.

Aku segera berpakaian dan menyusul Luis ke bawah. Reynold tampak tegang saat aku melihatnya, aku memberikan isyarat bahwa mereka tidak dalam masalah.

Di luar, Luis sudah menunggu. Dia terlihat tidak senang. 

"Apa yang kau lakukan di Eraden?" tanyaku begitu kami sudah cukup dekat. Luis menatapku kesal.

"Aku yang seharusnya menanyakan hal itu padamu!" Dia menunjuk ke arah bar tua di belakang kami. "Apa kau sadar kau telah menempatkan mereka dalam bahaya dengan berada di sini?" 

Aku menarik napas, tidak menyukai nada bicaranya saat ini, tapi Luis tampaknya tidak peduli.

"Jayden, kau bukan lagi seorang anak kecil. Kau harus bisa mempertanggung jawabkan perbuatanmu!" Luis meninggikan suaranya.

"Tidak ada yang melihatku ke sini kalau itu yang kau khawatirkan." Aku memperbaiki pakaianku dan berjalan mendahuluinya.

"Kau juga berpikir kalau aku tidak tau tapi lihat kenyataannya." Langkahku terhenti, aku berbalik ke arahnya. Namun Luis masih berada di tempat semula.

"Apa yang coba kau katakan, Luis?" tanyaku sinis.

"Yang ingin kutekankan padamu adalah, jika kau tidak lebih berhati-hati, seorang bisa saja akan mengikutimu ke sini."

Luis berjalan meninggalkanku. Aku tidak bergerak, memikirkan apa yang baru saja dia katakan. Luis benar, aku harus lebih berhati-hati. Mataku menatap ke arah penginapan di lantai dua, tidak boleh ada yang mengetahui tentangnya ... tidak sekarang.

———

Tidak ada yang memulai pembicaraan selama perjalanan kembali ke istana, dan aku tidak merasa keberatan dengan kesunyian ini. Kepalaku sedang dipenuhi banyak hal dan aku sedang tidak ingin ada yang menambah masalahku.

Luis berhenti saat kami sudah berada di dekat istana. Dia melihat ke arahku.

"Dengarkan aku, segera pergi ke bilik pribadimu dan bersihkan aroma mortal itu dari tubuhmu." Aku sangat tidak suka dengan nada bicara Luis saat ini, tapi aku memilih diam. "Dan aku harap kau tidak pergi ke mana pun hari ini."

Aku melangkah masuk, tapi Luis menghentikanku.

"Jayden, apa kau mendengarkanku?"

"Ya ... ya ... aku akan menjadi seorang nobel yang baik hari ini." 

"Demi kelangsungan hidup gadis mortalmu itu, sebaiknya demikian."

Aku bergerak secepat kilat, mencengkeram bagian depan pakaiannya dan membawa wajah kami hingga saling berdekatan.

"Apa yang sedang coba kau katakan?" Aku bahkan tidak mencoba menyembunyikan ancaman dari suaraku, dan Luis jelas mendengarnya.

"Lepaskan Jayden."

"Apa kau sedang mengancamku, Luis?" Aku bertanya nada mengintimidasi.

"Jayden, aku yang mengurusmu sejak kecil, apa kau pikir aku akan melakukan hal yang dapat menjatuhkanmu?" Luis tak memecah kontak mata kami, tak ada gurat ketakutan padanya, tapi aku menangkap gelombang kekecewaan yang cukup besar darinya.

Aku melepaskan cengkramanku pada pakaiannya dan sedikit mundur. Jika ada orang yang paling aku percaya di istana ini, itu adalah Luis, bagaimana mungkin aku sempat mencurigainya.

"Luis ... aku ...."

"Sudahlah, Jayden." Luis menggelengkan kepala. "Sudah saatnya kau sadar, dengan posisimu sekarang, akan ada banyak orang yang mendukungmu ... Namun, di antara mereka akan ada banyak yang menganggapmu sebagai ancaman."

Luis memegang kedua pundakku dan melanjutkan.

"Mereka tak akan pernah berhenti untuk mencari kelemahanmu." Dia mengisyaratkan ke arah istana. "Pergilah."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status