Share

Eps. 02

Penulis: Mamak_A
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-07 23:14:21

Azmya menangis sesenggukan dalam pelukanku saat kami bertemu. Baru ku tahu, ternyata wanita itu berada dalam tekanan saat memutuskan untuk kembali menjalin kasih dengan sang mantan. Irwan—mantan kekasih Azmya— mengancam bunuh diri dengan melakukan panggilan video dari atas jembatan tepat pukul satu dini hari.

Dan, pada malam itu akhirnya aku tau satu hal. Azmya ternyata mencintaiku. Aku meminta Azmya untuk memutuskan hubungannya dengan Irwan. Tapi gadis itu tidak bisa memutuskan hubungan tanpa alasan. Hingga akhirnya, aku memintanya untuk menghubungiku jika sudah putus dengan Irwan.

Tapi, gadis itu tak menghubungiku saat dirinya sudah menyandang status jomlo. Kami baru kembali saling sapa, dua bulan setelah Azmya dan Irwan putus. Saat itu aku langsung menghubunginya, dan membuat janji temu keesokan harinya.

Ku jemput dia di kampusnya, ku ajak Azmya menikmati senja di salah satu restoran di tepi pantai. Ku ajak dia menikah. Walau pada awalnya dia ragu. Tapi Azmya-ku setuju.

Dan enam bulan setelahnya, aku dan keluargaku secara resmi melamar Azmya. Lalu enam bulan berikutnya, tepatnya hari ini, tepat pukul delapan pagi, aku menjabat erat tangan ayahnya Azmya, dan dengan lantang mengucapkan janji suci pernikahan.

.

***Flashback off***

.

.

.

Author POV.

Arsyil benar-benar tak menyangka bisa memiliki Azmya, gadis yang telah dipujanya sejak remaja. Bahkan, kini, Arsyil dan Azmya tengah tidur sembari berpelukan tanpa ada sehelai benangpun yang menempel di tubuh mereka.

Arsyil memang sudah lama menunggu masa seperti ini. Masa-masa saat Azmya Putri, menjadi milik pria itu seutuhnya. Arsyil bahkan tak sabar menunggu hingga malam pengantin. Selesai mengucapkan janji suci pernikahan, pria itu langsung menerobos masuk kamar gadis itu, dan menggempur Azmya.

“Terima kasih ya Azmya-ku,” ucap Arsyil, setelah puas mengulum bibir Azmya, setelah permainan panas mereka tadi. Azmya hanya menjawabnya dengan mengangguk malu. Sepasang pengantin baru itu seolah lupa dengan orang-orang yang masih berkumpul di kediaman Azmya. Karena akad nikah Azmya dan Arsyil memang dilaksanakan di kediaman orang tua gadis itu.

Azmya dan Arsyil kembali tersadar, saat mendengar suara ketukan pintu dari seorang perias pengantin.

“Mba ... Mba Mia!” panggil perias pengantin itu sedikit panik. Pasalnya, tadi Arsyil berjanji jika hanya ingin mengobrol sebentar saja dengan Azmya. Nyatanya, sudah hampir empat puluh menit, pria itu tak kunjung membuka pintu kamar Azmya.

Mendengar namanya dipanggil, Azmya segera menegakkan tubuhnya. Gadis yang kini sudah tak lagi gadis itu, gegas memungut pakaiannya yang tercecer. Namun, saat hendak memakai kembali pakaiannya, Arsyil menarik gadis itu, hingga Azmya terjatuh di atas tubuhnya.

“Aku mau sekali lagi,” lirih pria itu. Azmya meronta-ronta, hendak melepaskan diri dari dekapan sang suami. Namun, tentu saja hal itu berakhir sia-sia, karena Arsyil mendekapannya sangat erat.

“Ars ... Kasihan itu perias pengantinnya. Riasanku untuk resepsi nanti sore bisa-bisa tidak akan selesai. Apalagi ini, rambutku pasti sudah berantakan sekali!” cebik Azmya. Arsyil tak memedulikan ucapan sang istri. Pria itu malah terus menghujani wajah Azmya dengan ciumannya.

“Aarrss ... Sudah dong! Nanti malam kita lanjutkan lagi!”

Mendengar ungkapan kesal dari Azmya, Arsyil pun menghentikan aktivitasnya. Pria itu tak lagi menciumi Azmya yang masih berada dalam dekapannya.

“Aku akan melepaskan kamu, kalau kamu berjanji satu hal,” ungkap Arsyil.

“Apa?!”

“Nanti malam, kamu yang memulai duluan,” tantang Arsyil.

Azmya mengerutkan keningnya, “memulai apa?!"

“Mulai menggodaku,” jawab Arsyil dengan senyum merekah. Azmya terlihat enggan melakukannya. Bukannya enggan, gadis itu pasti sangat merasa malu saat melakukannya.

“Kalau Kamu tidak mau ... Aku mau lanjut ronde kedua, sekarang juga,” lanjut pria itu.

Azmya menghela napas kasar. Gadis itu merasa heran, mengapa pria kini tengah ditindihnya, mendadak berubah mesum?!

“Iya, iya!” sungut Azmya, kesal.

“Iya apa?”

“Iya, aku yang akan menggoda Kamu, nanti malam!” ketus Azmya.

“Kalau begitu, cium aku,” ucap Arsyil seraya memajukan bibirnya. Azmya pun mengecupnya sekilas.

Arsyil lalu melepaskan Azmya. Gadis itu pun gegas memakai kembali pakaiannya. Begitu juga dengan Arsyil. Pria itu memakai pakaian dengan mata yang tak lepas menatap Azmya yang tengah bingung mencari selembar kain penutup dadanya.

Selesai berpakaian lengkap, Arsyil menghampiri Azmya, lalu memakaikan bra yang sedari tadi memang disembunyikannya.

“Aarrs...!” pekik Azmya, saat jemari Arsyil memilin kedua puncak bukitnya, sebelum menutup kedua bukit itu. Arsyil hanya menanggapinya dengan mengedipkan sebelah mata pada gadis itu.

Dengan berat hati, Arsyil pun menyeret langkahnya, membuka pintu kamar.

“Maaf ya Mba, lama,” ucapnya sembari menampilkan deretan gigi putihnya.

Dan betapa terkejutnya perias pengantin itu, ketika melihat tampilan Azmya.

“Maaf ya Mba. Azmya habis saya acak-acak,” ucap Arsyil. Seketika mata Azmya membulat mendengarnya. Gadis itu pun seketika mengusir Arsyil dari kamarnya.

“Tenang saja Mba, nanti saya tambah tips karena Mba sudah mengizinkan saya mengacak-acak istri saya, sebentar.”

Azmya hanya bisa memijat pelipisnya mendengar ocehan pria yang kini sudah sah sebagai suaminya itu.

“Make up-nya kita hapus saja ya, Mba Mia.” Terpaksa perias pengantin itu menghapus make up Azmya yang sudah berantakan. Azmya pun mengangguk lemah sembari meminta maaf. Perias pengantin itu pun dengan cekatan kembali memoleskan make up dan memperbaiki style rambut Azmya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 96

    Anggita begitu terkejut saat tiba-tiba kedua orang tuanya masuk ke dalam bilik ya dan mengatakan jika mereka baru saja menemui Arsyil. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang diperbuat orang tuanya di kediaman pria yang dicintainya itu? Apa orang tuanya sudah mengetahui alasan yang sebenarnya, mengapa dia dipecat? Apa ayah dan ibunya akan memarahinya karena mencintai suami orang? Apa ayah dan ibunya akan murka karena dia sering menonton aksi Arsyil dan Azmya?Anggita pun menegakkan tubuhnya. Gadis itu bersiap akan cecaran orang tuanya. Tapi, kalimat pertama yang ditanyakan oleh ibunya, membuat Anggita terkejut.“Apa benar Pak Arsyil sering menggoda kamu?” tanya Mila. Dahi Anggita berkerut mendengar pertanyaan sang ibunda.Menggoda? Pria beristri itu tak pernah sekalipun menggodanya. Jangankan menggoda, pria itu bahkan tidak bisa untuk digoda. Kenapa kedua orang tuanya bisa mempunyai pikiran seperti itu?“Bapak dan ibu tadi bertemu dengan tetangganya. Katanya Pak Arsyil itu sering menggo

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 95

    “Kenalkan, nama saya Indri. Saya istri dari ketua RT, tempat di mana Arsyil dan Azmya tinggal. Kebetulan rumah saya tepat di depan rumah mereka,” ucap Indri.“Ada apa dengan mereka?” tanya wanita itu. Mila pun tanpa ragu menyeritakan apa yang terjadi pada anaknya.“Mia memang seperti itu. Cemburuan gak jelas. Anak saya juga mengalami nasib yang tidak jauh beda. Padahal Arsyil itu naksir berat dengan anak saya tadinya. Tau-tau digoda oleh si Mia itu! Eh ... sekarang malah menuduh anak Ibu dan Bapak yang menggoda suaminya. Padahal saya yakin, pasti Arsyil yang lebih dulu menggoda anak Bapak dan Ibu. Arsyil itu sebenarnya jenuh sama istrinya yang tidak bisa apa-apa itu!”“Berarti Pak Arsyil itu mata keranjang ya?” tanya Mila. Wanita paruh baya itu menatap tak percaya.“Bukan Arsyil yang mata keranjang. Tapi, istrinya itu yang tidak becus dalam mengurusi suami. Mia itu kan tidak bisa memasak, tidak bisa mengurus rumah. Bahkan sudah tidak perawan saat menikah!”Mata Mila dan Jajang melebar

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 94

    Mila dan sang suami memutuskan untuk berhenti di sebuah warung makan yang tak jauh dari kediaman Arsyil dan Azmya. Pasangan suami istri paruh baya itu masih begitu emosional. Ucapan Arsyil dan Azmya yang menuduh anaknya hendak menjadi orang ketiga bagi rumah tangga keluarga petani itu, membuat Mila dan sang suami meradang.Mereka tau betul sikap Anggita. Putri sulung mereka itu adalah seorang anak yang lemah lembut. Lakunya juga sangat baik. Anggita bahkan tak pernah terlihat berhubungan dekat dengan seorang pria. Bagaimana mungkin anak yang begitu lugu bisa menggoda seorang pria yang notabenenya adalah majikannya? Bahkan pria itu berusia jauh lebih tua dari anak mereka.“Saya yakin Pak. Pasti Bu Mia itu mengada-ada. Masa anak kita dituduh menggoda suaminya. Pasti dianya saja yang cemburuan. Atau ... jangan-jangan Pak Arsyil yang menggoda anak kita, tapi menuduh Anggi yang menggodanya, saat ketahuan oleh istrinya itu!” umpat Mila.“Menurut Bapak juga

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 93

    Ibu kandung Anggita menghampiri rumah Arsyil yang berada di desa yang bersebelahan dengan desa tempatnya tinggal. Mila berangkat ke sana bersama sang suami. Sebenarnya pria itu tak mau menemani sang istri untuk mengemis sebuah pekerjaan untuk anaknya. Menurut pria itu, Anggita terlalu berlebihan. Harusnya, dengan pengalaman kerjanya selama mendampingi Arkana, anak gadisnya itu mampu mencari pekerjaan dengan lebih mudah.Namun, saat Anggita sama sekali tak menyentuh makanannya. Saat anaknya itu harus dipasangi selang infus karena tak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup, mau tak mau, pria itu mengikuti sang istri ke kediaman Arsyil dan Azmya.Sesampainya di sana, kedua orang tua Anggita memohon agar sang anak diperbolehkan untuk kembali bekerja di sana.“Kasihan Anggi sampai tidak mau makan dan minum, Pak, Bu,” ucap Mila. Wanita paruh baya itu, tanpa tau persolan yang menimpa anaknya, terus memohon pada Arsyil dan Azmya.“Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menerima Anggi untu

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 92

    Sementara itu, saat Azmya begitu menikmati permainan sang suami. Ada seorang gadis cantik yang terus menangis karena baru saja diberhentikan dari pekerjaannya. Gadis itu menangis bukan karena kehilangan pekerjaan. Dia menangis karena tak lagi bisa menatap pria pujaan hatinya lagi.Biasanya, setiap pagi gadis itu bersemangat karena akan kembali melihat seorang pria dewasa yang begitu perkasa. Menyapa pria itu, mendengar suara pria itu, bahkan menyaksikan tubuh atletis pria itu, sudah menjadi santapan sehari-hari Anggita. Arsyil Yudistira memang begitu memesona. Walau pria itu berusia tiga puluhan, tapi wajah tampan dan tubuh atletisnya, membuat Arsyil terlihat sangat menggairahkan bagi gadis-gadis seumuran Anggita.Gadis itu tak pernah menyangka jika dirinya akan jatuh cinta pada seorang pria yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya. Anggita merasakan getaran-getaran itu di hatinya, saat Arsyil mulai suka memujinya. Sejak saat itu, senyuman yang selalu ditampilkan oleh petani tamp

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 91

    “Sepertinya beberapa hari belakangan, kamu cukup sehat,” ucap Arsyil saat dirinya bersama sang istri baru saja masuk ke kamar.“Iya. Rasanya tubuhku sudah mulai segar kembali. Apalagi tadi pagi sudah diurut dengan Ceu Edah. Tubuh ini jadi terasa tambah segar,” ungkap Azmya. Senyuman lebar terkembang di wajah Arsyil. Pria itu seketika menyergap Azmya. Memeluk erat sang istri dari belakang. Kini Arsyil sudah membenamkan wajahnya pada lekuk leher Azmya.“Sudah bisa melayaniku dong, kalau begitu.”Arsyil tak membutuhkan jawaban dari Azmya. Melihat kondisi tubuh sang istri begitu bugar, Arsyil pun tau jika Azmya sudah siap untuk melayaninya.Jemari pria itu kini telah menangkup salah satu benda kenyal milik Azmya. Arsyil memberikan pijatan-pijatan lembut di sana seraya memberikan jejak-jejak kepemilikan di leher sang istri.Azmya tentu saja mulai menikmatinya. Terlebih saat pria itu mulai menggesek-gesekkan bagian tubuhnya yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status