Share

Kisah Cinta si Petani Tampan
Kisah Cinta si Petani Tampan
Author: Mamak_A

Eps. 01

Author: Mamak_A
last update Last Updated: 2022-06-07 21:48:44

“Hanya sebentar saja,” janjiku pada perias pengantin.

Namun, kala aku menatap punggung Azmya yang terbuka, niat itu pun berubah. Ku kunci pintu kamarnya. Aku hampiri gadis itu, lantas memeluknya dari belakang. Dapat ku rasakan sekujur tubuhnya bergidik.

“Kamu ngapain?” tanyanya sembari menunduk.

Mungkin dia malu, karena hanya bra dan hotpants yang melekat di tubuh mulusnya, saat ini.

Pertanyaannya tentu saja tak ku hiraukan. Karena aku tengah sibuk memberi jejak di sekeliling lehernya. Bahkan jemariku mulai memijat pelan di salah satu gundukan kenyalnya.

“Ars ... Aku harus bersiap untuk acara resepsi pernikahan kita,” lirihnya.

Aku tak peduli. Satu jam yang lalu, dia sudah sah menjadi istriku. Aku akan menunaikan kewajiban sebagai suami saat ini juga .

Dengan tubuhnya yang masih berada dalam dekapanku, ku giring dia menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya dengan kaki yang masih menjuntai ke bawah.

Tak mau memperpanjang durasi, lantas kutarik saja dua lembar kain yang menutupi daerah sensitif gadis yang kini sudah sah menjadi istriku.

“Ars!”

Dia memekik seraya menutupi bagian sensitif itu dengan kedua telapak tangannya.

“Ayolah Mi ... Aku sudah lama menantikan hal ini,” rengekku.

“Nanti malam saja, Ars ....”

Kali ini dia yang merengek padaku. Tentu saja hal itu tidak aku kabulkan. Apakah dia tidak tau, ada bagian dari tubuhku yang sudah ingin melesak keluar dari persembunyiannya? Ini benar-benar sudah tak tertahankan lagi!

“Kalau kau tak mau acara resepsi pernikahan kita terlambat, kau harus menuruti keinginanku, Azmya. Jika tidak, aku akan terus berlutut sembari menatap paha mulus mu ini,” ucapku yang kini sudah mulai memberikan jejak-jejak kepemilikan di sekitar pahanya.

“Aaarsss ... Aku malu,” rengeknya lagi.

Tapi aku tetap tak peduli. Bahkan kini aku sudah mulai mengecup telapak tangannya yang berada di atas bagian sensitif itu.

“Aarsss ....”

“Bukalah. Kau berdosa jika menolak!”

Dengan malu-malu, dia pun menarik mundur kedua telapak tangannya, dan aku akhirnya bisa leluasa menatap bagian sensitif miliknya.

Ku buka lebar kakinya, lantas ku daratkan bibirku di sana.

Azmya melenguh kala jemari dan lidahku menari pada area sensitifnya. Jemari dan lidahku terus bermain-main di sana hingga tubuhnya mengejang.

Kulepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh ini. Akupun bergegas menaiki Azmya-ku.

Azmya kembali melenguh, kala dua organ sensitif kami saling bergesekan. Hingga akhirnya Azmya memekik, kala bagian tubuhku mengoyak dan menerobos masuk ke dalam tubuhnya.

“Pelan-pelan Aars ...,” rengeknya kala aku mulai kembali bergerak maju-mundur.

Sesuai instruksinya, aku pun bergerak perlahan-lahan. Ku lihat wajahnya yang meringis menahan nyeri.

Saat mendengar Azmya kembali melenguh, aku kembali bergerak maju-mundur dengan tempo yang lebih cepat dan semakin cepat. Azmya-ku bahkan bergerak liar hingga membuatku menghujam dengan brutal.

Kembali tubuh mulus itu mengejang dan terhentak-hentak, lalu terkulai. Sementara aku terus mengejar nikmat, hingga akhirnya lahar ini tertumpah dan aku terkulai di atas tubuhnya.

Ku kecup keningnya sebelum turun dari atas tubuh mulus itu.

Tak pernah terbayangkan, jika akhirnya tubuhku dan tubuhnya bisa menyatu. Masih jelas di ingatanku, bagaimana aku dengan susah payah, bahkan hanya untuk mendapatkan nomor ponselnya.

.

.

.

Flashback On

(Dua tahun, sebelum Azmya dan Arsyil, saling mengucap janji pernikahan)

.

Saat itu adalah acara reuni akbar SMA Langit. Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya. Azmya Putri, cinta pertamaku, bahkan satu-satunya gadis yang ada di hatiku, sejak dulu hingga sekarang.

Namun, saat itu Azmya tidak hadir. Aku gagal bertemu dengannya. Kalian tau, mengapa aku ingin menjadi sukses lebih cepat dari siapapun?

Itu karena aku ingin segera bertemu kembali dengannya, lalu melamarnya untuk menjadi istriku, karena aku sudah merasa layak dan mampu untuk itu!

Tapi sayangnya aku tak dapat bertemu dengannya di acara reuni itu. Beruntung ada Ratih—teman sebangku Azmya saat SMA— gegas kutanya nomor ponsel gadis pujaanku itu padanya.

“Nanti, saat lu hubungi Mia dan ternyata dia cuek, itu artinya dia in relationship. Lagi ada kekasihnya. Mia itu cewek setia. Tapi, kalau dia bersikap ramah, gue harap lu bisa miliki Mia. Karena gue bosan mendengar cerita dia yang putus nyambung dengan kekasihnya yang toxic itu.”

Itu adalah pesan dari Ratih, sesaat setelah memberikan nomor ponsel Azmya. Tak mau membuang waktu, segera ku ambil ponsel dan menghubungi Azmya-ku.

Kami pun membuat janji temu setelahnya. Bertemu di kediaman kakek Azmya, lalu menemani gadis pujaanku itu mencari buku sebagai salah satu sumber untuk penelitian skripsinya. Pertemuan kamipun diakhiri dengan menonton film kartun kesukaannya di bioskop, dan makan malam di sebuah restoran cepat saji sebelum akhirnya aku mengantarkan gadis itu kembali ke kediaman kakeknya.

Sejak saat itu, aku dan Azmya berkomunikasi setiap hari melalui pesan singkat ataupun panggilan video. Kami pun membuat janji temu kembali satu Minggu setelahnya. Namun, aku yang sangat ingin memperistri Azmya, membuatku banyak mengajukan proposal kerjasama dengan beberapa supermarket Ibu Kota. Hal itu sangat menyita waktuku, hingga terpaksa membatalkan janji temu kami dua Minggu berturut-turut.

Dan, saat waktuku sudah senggang. Saat aku sudah memersiapkan jalinan kata untuk melamarnya, Azmya kembali ke dalam pelukan mantan kekasihnya.

Aku tentu saja marah dan kecewa padanya. Tapi anehnya, dari hari ke hari, aku malah semakin merindukannya. Dan satu bulan sejak terakhir kali kami berkomunikasi, ada sebuah undangan pembukaan salah satu restoran milik salah satu teman di grup W******p SMA.

Rasa rindu yang teramat sangat, membuatku ingin bertemu dengan Azmya. Ku hubungi Ratih, dan meminta tolong agar Azmya datang ke acara itu.

Gadis itu berhutang penjelasan kepadaku, Mi. Dia harus bisa memberikan alasan yang masuk akal padaku. Kenapa memberiku harapan tiga Minggu belakangan, lalu kembali merajut kasih dengan mantannya?!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 96

    Anggita begitu terkejut saat tiba-tiba kedua orang tuanya masuk ke dalam bilik ya dan mengatakan jika mereka baru saja menemui Arsyil. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang diperbuat orang tuanya di kediaman pria yang dicintainya itu? Apa orang tuanya sudah mengetahui alasan yang sebenarnya, mengapa dia dipecat? Apa ayah dan ibunya akan memarahinya karena mencintai suami orang? Apa ayah dan ibunya akan murka karena dia sering menonton aksi Arsyil dan Azmya?Anggita pun menegakkan tubuhnya. Gadis itu bersiap akan cecaran orang tuanya. Tapi, kalimat pertama yang ditanyakan oleh ibunya, membuat Anggita terkejut.“Apa benar Pak Arsyil sering menggoda kamu?” tanya Mila. Dahi Anggita berkerut mendengar pertanyaan sang ibunda.Menggoda? Pria beristri itu tak pernah sekalipun menggodanya. Jangankan menggoda, pria itu bahkan tidak bisa untuk digoda. Kenapa kedua orang tuanya bisa mempunyai pikiran seperti itu?“Bapak dan ibu tadi bertemu dengan tetangganya. Katanya Pak Arsyil itu sering menggo

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 95

    “Kenalkan, nama saya Indri. Saya istri dari ketua RT, tempat di mana Arsyil dan Azmya tinggal. Kebetulan rumah saya tepat di depan rumah mereka,” ucap Indri.“Ada apa dengan mereka?” tanya wanita itu. Mila pun tanpa ragu menyeritakan apa yang terjadi pada anaknya.“Mia memang seperti itu. Cemburuan gak jelas. Anak saya juga mengalami nasib yang tidak jauh beda. Padahal Arsyil itu naksir berat dengan anak saya tadinya. Tau-tau digoda oleh si Mia itu! Eh ... sekarang malah menuduh anak Ibu dan Bapak yang menggoda suaminya. Padahal saya yakin, pasti Arsyil yang lebih dulu menggoda anak Bapak dan Ibu. Arsyil itu sebenarnya jenuh sama istrinya yang tidak bisa apa-apa itu!”“Berarti Pak Arsyil itu mata keranjang ya?” tanya Mila. Wanita paruh baya itu menatap tak percaya.“Bukan Arsyil yang mata keranjang. Tapi, istrinya itu yang tidak becus dalam mengurusi suami. Mia itu kan tidak bisa memasak, tidak bisa mengurus rumah. Bahkan sudah tidak perawan saat menikah!”Mata Mila dan Jajang melebar

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 94

    Mila dan sang suami memutuskan untuk berhenti di sebuah warung makan yang tak jauh dari kediaman Arsyil dan Azmya. Pasangan suami istri paruh baya itu masih begitu emosional. Ucapan Arsyil dan Azmya yang menuduh anaknya hendak menjadi orang ketiga bagi rumah tangga keluarga petani itu, membuat Mila dan sang suami meradang.Mereka tau betul sikap Anggita. Putri sulung mereka itu adalah seorang anak yang lemah lembut. Lakunya juga sangat baik. Anggita bahkan tak pernah terlihat berhubungan dekat dengan seorang pria. Bagaimana mungkin anak yang begitu lugu bisa menggoda seorang pria yang notabenenya adalah majikannya? Bahkan pria itu berusia jauh lebih tua dari anak mereka.“Saya yakin Pak. Pasti Bu Mia itu mengada-ada. Masa anak kita dituduh menggoda suaminya. Pasti dianya saja yang cemburuan. Atau ... jangan-jangan Pak Arsyil yang menggoda anak kita, tapi menuduh Anggi yang menggodanya, saat ketahuan oleh istrinya itu!” umpat Mila.“Menurut Bapak juga

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 93

    Ibu kandung Anggita menghampiri rumah Arsyil yang berada di desa yang bersebelahan dengan desa tempatnya tinggal. Mila berangkat ke sana bersama sang suami. Sebenarnya pria itu tak mau menemani sang istri untuk mengemis sebuah pekerjaan untuk anaknya. Menurut pria itu, Anggita terlalu berlebihan. Harusnya, dengan pengalaman kerjanya selama mendampingi Arkana, anak gadisnya itu mampu mencari pekerjaan dengan lebih mudah.Namun, saat Anggita sama sekali tak menyentuh makanannya. Saat anaknya itu harus dipasangi selang infus karena tak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup, mau tak mau, pria itu mengikuti sang istri ke kediaman Arsyil dan Azmya.Sesampainya di sana, kedua orang tua Anggita memohon agar sang anak diperbolehkan untuk kembali bekerja di sana.“Kasihan Anggi sampai tidak mau makan dan minum, Pak, Bu,” ucap Mila. Wanita paruh baya itu, tanpa tau persolan yang menimpa anaknya, terus memohon pada Arsyil dan Azmya.“Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menerima Anggi untu

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 92

    Sementara itu, saat Azmya begitu menikmati permainan sang suami. Ada seorang gadis cantik yang terus menangis karena baru saja diberhentikan dari pekerjaannya. Gadis itu menangis bukan karena kehilangan pekerjaan. Dia menangis karena tak lagi bisa menatap pria pujaan hatinya lagi.Biasanya, setiap pagi gadis itu bersemangat karena akan kembali melihat seorang pria dewasa yang begitu perkasa. Menyapa pria itu, mendengar suara pria itu, bahkan menyaksikan tubuh atletis pria itu, sudah menjadi santapan sehari-hari Anggita. Arsyil Yudistira memang begitu memesona. Walau pria itu berusia tiga puluhan, tapi wajah tampan dan tubuh atletisnya, membuat Arsyil terlihat sangat menggairahkan bagi gadis-gadis seumuran Anggita.Gadis itu tak pernah menyangka jika dirinya akan jatuh cinta pada seorang pria yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya. Anggita merasakan getaran-getaran itu di hatinya, saat Arsyil mulai suka memujinya. Sejak saat itu, senyuman yang selalu ditampilkan oleh petani tamp

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 91

    “Sepertinya beberapa hari belakangan, kamu cukup sehat,” ucap Arsyil saat dirinya bersama sang istri baru saja masuk ke kamar.“Iya. Rasanya tubuhku sudah mulai segar kembali. Apalagi tadi pagi sudah diurut dengan Ceu Edah. Tubuh ini jadi terasa tambah segar,” ungkap Azmya. Senyuman lebar terkembang di wajah Arsyil. Pria itu seketika menyergap Azmya. Memeluk erat sang istri dari belakang. Kini Arsyil sudah membenamkan wajahnya pada lekuk leher Azmya.“Sudah bisa melayaniku dong, kalau begitu.”Arsyil tak membutuhkan jawaban dari Azmya. Melihat kondisi tubuh sang istri begitu bugar, Arsyil pun tau jika Azmya sudah siap untuk melayaninya.Jemari pria itu kini telah menangkup salah satu benda kenyal milik Azmya. Arsyil memberikan pijatan-pijatan lembut di sana seraya memberikan jejak-jejak kepemilikan di leher sang istri.Azmya tentu saja mulai menikmatinya. Terlebih saat pria itu mulai menggesek-gesekkan bagian tubuhnya yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status