Share

Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem
Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem
Author: Rendi OP

1. User baru

Author: Rendi OP
last update Last Updated: 2024-03-06 18:54:48

"Berikan hasil mulungmu hari ini pada kami! SEMUANYA...!" teriak seorang pemuda seraya mendorong tubuh Jason.

Jason berusaha keras mendekap beberapa lembar uang kertas hasil mulungnya hari ini. Ia berniat menggunakan uang itu untuk membeli obat kakeknya. Akan tetapi, seperti biasa, setiap malam ia sering dihadang beberapa anak berandalan untuk memalak hasil kerjanya hari ini.

"Dasar keras kepala! Rasakan ini...!" Karena melihat Jason yang hari ini tidak seperti biasanya, seseorang yang disebut Ketua dari kelompok Berandalan itu menendang dan menginjak-injak tubuh Jason. Dan ternyata, bukan hanya dia seorang, rupanya ia dibantu oleh keempat temannya yang lain.

Jason yang meringkuk hanya bisa terus menahan rasa sakit yang ia rasakan. Ia mencoba mengatakan sesuatu. "To-tolong..., untuk hari ini saja..., aku mohon pada kalian. Aku ingin membelikan obat di apotik untuk Kakekku...," ujarnya dengan menerima berbagai pukulan dan injakan yang berlanjut.

"Halah! Kau beralasan saja! Aku tahu, kau sengaja beralasan untuk Kakekmu berobat, padahal hari ini kau pasti mendapat uang lebih banyak dari kemarin, kan?! Iya, kan...?! Hah?!" Ketua berandalan itu menjambak rambut Jason yang sudah babak belur.

Bam...!

Kepala Jason dibenturkan ke lantai. Alhasil, itu membuatnya tak sadarkan diri.

Dan akhirnya uang yang Jason pertahankan mati-matian berhasil kembali dirampas oleh kelima berandalan itu. Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka pun pergi meninggalkan Jason yang sudah dalam keadaan terluka dan pakaiannya juga nampak sangat kacau. Wajah Jason lebam, ia juga sempat merasa ada beberapa tulang tangan dan kakinya yang tergelincir. Akhirnya ia tak sadarkan diri.

Dua jam kemudian, Jason yang tadi tak sadarkan diri pun, akhirnya siuman karena adanya hujan deras yang turun mengguyur sekujur tubuhnya

Di tengah guyuran hujan dan beberapa kali dentuman suara geledek yang menggelegar, Jason terseok-seok berusaha untuk menepikan dirinya di bangunan yang ada di dekatnya. Dan setelah berjuang dengan keras, akhirnya Jason berhasil meneduhkan dirinya di teras salah satu bangunan kosong yang ada di dekatnya.

Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding, ia menangis namun tak bersuara. Ia hanya mampu menahan dadanya yang sesak dan berteriak dalam hati.

'Oh Tuhan..., kenapa? Kenapa nasib buruk selalu menimpaku? Apa salahku? Kenapa Kau harus melahirkan aku ke dunia ini jika hanya untuk merasakan penderitaan seperti ini?'

Saat Jason berkeluh kesah dalam hati, tiba-tiba ia mendengar sesuatu dari dalam kotak sampah yang ada di depan bangunan kosong tempatnya berteduh.

Ting tong! Ting tong! Ting tong!

Suara itu terdengar seperti suara nada dering sebuah ponsel.

Jason yang mendengar suara itu pun akhirnya penasaran. Dengan terseok, ia kembali berjalan berusaha untuk mendekati sumber suara yang terus berbunyi itu. Akan tetapi, saat ia membuka kotak sampah itu, ia merasa terkejut. "Argh...! Apa ini?!"

Rupanya, ada seberkas cahaya yang menerpa wajah Jason. Cahaya itu sangat menyilaukan kedua mata Jason, hingga terasa perih. Jason merasa bahwa cahaya itu masuk ke dalam wajahnya.

"Apa lagi ini?!" seru Jason, ia terjengkang ke belakang karena terjangan cahaya silau itu.

Tak lama kemudian, cahaya yang terasa menempel di wajahnya itu menghilang.

"Apa itu tadi, ya?" Jason meraba wajahnya, ia mencoba mencari keberadaan sinar yang menerpanya tadi, namun sepertinya sinar itu telah hilang.

"Membuatku kaget saja, huft...!" Jason kemudian bangkit.

Dan saat ia bangkit, ia kembali dikejutkan dengan sesuatu di hadapannya.

Tring!

Ada suara dentingan yang menggema dalam pikiran Jason.

Lalu, di hadapan Jason ada sebuah tulisan mengambang.

"Selamat datang untuk User baru yang terpilih. Silahkan masukkan User Name."

Kedua alis Jason naik, ia juga mengucek kedua matanya. "Apa ini...?" Jason mencoba menghapus tulisan yang ada di hadapannya dengan tangannya, namun tidak berhasil.

Jason mencoba bergerak, namun ternyata tulisan yang mengambang itu terus mengikuti di hadapannya.

"Eh...? Apakah ini mimpi?" Jason menoleh ke kanan dan ke kiri, ia ingin memastikan apakah tulisan di hadapannya ini tetap mengikuti ke mana arah wajahnya menatap.

Dan ternyata, tulisan itu benar-benar mengikuti ke manapun ia menatap. Bahkan jika Jason pindah tempat pun, tulisan itu juga akan ikut pindah mengikutinya.

Kemudian, dengan tanpa sengaja Jason mencoba menyentuh tulisan yang mengambang itu. Saat ia menyentuhnya, muncul tampilan keyboard seperti yang ada pada ponsel pintar.

Untungnya, ketika kecil Jason sering diajari membaca dan menulis oleh kakek yang mengurusnya di kolong jembatan. Dan Jason akhirnya bisa baca tulis. Berkat kakeknya juga, ia bisa hitung-hitungan dasar.

Jason kemudian penasaran, ia pun mencoba menekan tombol keyboard dengan menyusun namanya. "J a s o n..., Jason..." ucapnya sambil mengetik.

Tring!

"User baru telah terdaftar. Untuk salam perkenalan, sistem akan memberikan hadiah pertama pada Jason."

Bugh!

Terdengar suara suatu barang yang jatuh di samping Jason.

Tentu saja Jason sangat terkejut. "Eh...? Beneran ada hadiah? Dari mana asalnya benda ini? Kenapa bisa tiba-tiba muncul?" Jason mengambil kotak yang jatuh di sampingnya.

Saat Jason membukanya, ia kembali terkejut melihat isi di dalam kotak hadiah.

"Bukankah ini kartu ATM?" tanya Jason seraya membolak-balikkan benda di tangannya.

Lalu Jason mendengar suara lagi di dalam benaknya. "Benar sekali. Itu adalah ATM milik Jason untuk menerima saldo atas hadiah yang nantinya akan Jason dapatkan setelah misi terselesaikan. Apakah Jason ingin mencoba misi pertama Jason untuk mendapatkan hadiah saldo?"

Lalu muncul lagi tulisan mengambang di hadapan Jason. Jason pun membacanya. "Apakah Jason menerima misi pertama? Misi ini adalah misi dasar dan memiliki peringkat D? Pilih Ya, atau Tidak?"

Karena penasaran, Jason langsung menekan tombol Ya yang mengambang di hadapannya.

"Selamat! Jason telah menerima misi pertama. Sebelum melanjutkan untuk mengerjakan misi pertama, sistem telah mendeteksi bahwa tubuh Jason saat ini sedang dalam kondisi terluka. Silahkan Jason buka tas penyimpanan sistem. Di sana ada item harian yang nantinya setiap hari akan direset dan disediakan ulang."

Jason mulai mengerti dengan arahan dari suara yang menyebut dirinya dengan nama Sistem. Ia melihat ada layar utama yang mengambang. Di pojok kanan atas, ia melihat ada tulisan tas penyimpanan. Jason lalu menekan tombol menu itu, dan ia melihat ada beberapa gambar item di dalamnya.

"Apa ini?" tanya Jason seraya menekan gambar item yang bentuknya seperti botol kecil. Ia menekan itu karena membaca ada tulisan di bawah gambar item yang bertuliskan "Ramuan pemulih".

Bugh!

Hanya dalam sepersekian detik setelah Jason menekan gambar item ramuan pemulihan itu, benda itu langsung jatuh di sampingnya seperti kotak yang berisikan kartu ATM tadi.

"Wah? Beneran muncul lagi...!" Jason mengambil sebotol ramuan itu, ia membuka tutup botolnya. "Baunya harum, apakah rasanya manis?" Jason menghirup aroma ramuan yang menguap, lalu ia meneguknya sampai habis dalam satu tarikan nafas.

"Huek...!" Rupanya rasa dari ramuan itu cukup pahit.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   106. Rampasan

    Kabar tentang salah satu markas besar pasukan IDP yang telah diserang rupanya menyebar sangat cepat. Menurut kabar dan berita yang beredar, markas besar itu digempur dengan pasukan tempur dari pihak pejuang Tanah Suci. Namun ternyata berita itu salah, yang menghancurkan markas besar itu hanyalah Jason dan Susan saja. Dan betapa terkejutnya Amir setelah ia mendengar cerita Jason. Awalnya ia tak percaya dengan apa yang Jason katakan, namun ia percaya karena ada Yasmin yang mengkonfirmasi bahwa apa yang Jason katakan adalah benar adanya. "Jason, kalau melihat penampilanmu, kau ini...?" ungkap Amir. "Pemulung?" Jason tersenyum. "Aku sengaja berpenampilan seperti ini untuk kamuflase. Lagi pula..., aku sudah nyaman dengan penampilan seperti ini. Sudah sejak kecil aku begini," ungkap Jason jujur. "Lalu Nona ini...?" Amir melirik ke arah Susan. "Aku calon Istrinya Jason." Entah kenapa, Susan sangat berani mengakui bahwa ia memiliki hubungan spesial dengan Jason. "Apa...?" Namun Ya

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   105. Penyusup juga

    Jason kemudian menyuruh Susan dan Yasmin untuk tinggal, sedangkan dia berjalan sendirian menuju goa lebih dalam.Sesampainya di dalam goa, Jason melihat ada orang di dalamnya. Jason pun menguping pembicaraan mereka. Ternyata mereka adalah penyusup dari Negera Eiran. Jason mendengar bahwa mereka tengah merencanakan penyerangan terhadap tentara IDP. Mereka juga membicarakan tentang rencana pembebasan penduduk Tanah Suci yang masih ditawan oleh pasukan IDP.Beberapa saat kemudian, ketika Jason ingin kembali menemui Susan dan Yasmin, ia tidak sengaja menginjak batu kecil dan kemudian terpeleset. Sontak, kesepuluh orang dari negara Eiran itu pun langsung waspada dan mengacungkan senjata api laras panjang mereka ke arah sumber suara."Siapa di sana?" tanya salah satu dari mereka.Mau tidak mau, Jason akhirnya memunculkan diri. Jason mengangkat kedua tangannya ke atas, lalu berkata, "Tenang, aku bukanlah musuh."Namun tentu saja kesepuluh orang itu tidak mau langsung percaya pada Jason."Sia

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   104. Kemistri yang kuat

    Beberapa saat kemudian, Jason pun tiba di tempat Susan. Ia langsung masuk ke kendaraan roda tiga, lalu menjalankannya menjauh dari lokasi awal. "Susan, bisakah kau fokus bidik jet tempur yang terbang itu?" Susan menjawab dengan serius. "Jason, sepertinya agak sulit. Meskipun aku sudah membidik dengan akurat, namun jet tempur itu sepertinya memiliki sistem pertahanan. Mereka mampu menghalau roket yang aku tembakkan menggunakan roket penghalang." "Kalau begitu baiklah, untuk sementara kita abaikan saja jet-jet tempur itu. Kau bidik saja bangunan-bangunan markas mereka. Tapi ingat, sisakan gedung yang itu." Jason menunjuk satu gedung untuk tidak diserang oleh Susan karena ada Yasmin dan dua orang wanita lainnya. Susan mengikuti arahan Jason. Saat ini Jason mengendarai kendaraan roda tiga itu dengan cepat. Ia meliuk-liukkan nya ke sana kemari untuk menghindari serangan dari udara. Butuh waktu beberapa jam bagi Jason dan Susan bekerja sama untuk benar-benar menghancurkan salah sat

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   103. Senjata hadiah dari sistem

    Susan yang mendapat komando dari Jason langsung melakukan perintahnya. Boom...! Satu rudal berhasil menghancurkan satu bangunan. Lalu Jason berlari lari ke tempat lain, ia menjauh dari titik koordinat yang akan ia berikan pada Susan untuk diserang. "Susan, tembakkan lagi ke titik itu," seru Jason seraya terus fokus memperhatikan area sekitarnya. Boom...! Satu bangunan lagi meledak akibat rudal yang Susan luncurkan dari kendaraan roda tiganya. Keadaan di markas besar pasukan IDP kini menjadi kacau. Kekacauan ini bukan hanya kekacauan biasa, tapi sudah termasuk kekacauan tinggal darurat. Padahal, yang membuat kekacauan ini hanya dua orang saja. Lalu alarm tanda bahaya berbunyi di mana-mana. Sudah hampir setengah pasukan IDP yang ada di markas besar ini berhasil Jason habisi. Namun ini belum berakhir. Justru bahaya yang akan Jason hadapi akan semakin besar. "Susan, berhati-hatilah! Aku mendengar ada suara jet tempur di udara!" Jason melihat ke atas langit, dan ternyata benar. Ad

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   102. Zionajis

    Jason akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan kedua orang wanita itu juga. Tapi dia berkata, tidak bisa membawanya ikut pergi. Jason mengetakan hanya akan membawa Yasmin saja yang pergi bersamanya. Dia beralasan karena Yasmin adalah Putri dari orang penting Negeri Tanah Suci. Padahal, Jason hanya bersikap waspada. Ia takut nantinya kedua wanita ini membawa masalah baginya jika dibawa ke Desa Kejepang. Kedua wanita itu setuju, mereka berjanji setelah keluar dari wilayah markas pasukan IDP ini, mereka akan mencari kerabat mereka. "Baiklah, untuk sementara ini kalian bertiga tetap berada di ruangan ini. Pokoknya, apapun yang terjadi jangan keluar dan jangan bukakan pintu jika bukan aku yang berteriak dari balik pintu. Apakah kalian paham?" jelas Jason pada mereka bertiga. Ketiganya mengangguk, kemudian mereka bertiga bersembunyi di dalam lemari baju yang kebetulan cukup besar dan muat untuk tiga orang. Sebelum pergi, Jason menyeret mayat yang tergeletak ke dalam kamar mandi lalu m

  • Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem   101. Kisah masa lalu Tanah Suci

    Ternyata yang Jason keluarkan adalah sebuah pistol kecil yang sempat ia pungut dari pasukan IDP yang telah ia kalahkan. Dan berkat sistem, semua senjata maupun peralatan yang Jason kumpulkan telah dimodifikasi oleh sistem. Seperti halnya dengan pistol kecil ini, pistol kecil ini memiliki kekuatan daya tembak sekuat Laras panjang. Namun walaupun tidak memakai peredam suara, saat ditembakkan pistol kecil ini suaranya seperti pistol air mainan anak-anak, hampir tidak ada suara sepenuhnya. Srep...! Suara pistol kecil yang Jason tembakkan. Setelah itu, pria paruh baya yang beberapa detik sebelumnya masih tertawa lebar, kini tubuhnya langsung tergeletak di lantai, dengan luka tembak tepat di keningnya. Melihat pria paruh baya itu mati begitu saja, membuat dua wanita penghibur yang ada di sofa menjerit ketakutan dan akhirnya berlarian. Namun saat mereka berdua akan keluar dari pintu, pintunya tiba-tiba tertutup. Yah, Jason lah yang melakukannya. Kemudian Jason melepas pakaiannya, d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status