Setelah ia menekan tombol pada sistem yang mengambang di hadapannya, barulah kembali ada barang yang jatuh di dekatnya, sama seperti sebelumnya.
Jason kemudian mengambil botol ramuan itu dan meminumnya tanpa memperdulikan aroma maupun rasa yang di hasilkan dari sebotol kecil ramuan yang ia tenggak itu. Gluk, gluk, gluk...! Jason menenggak ramuan itu sampai habis. Setelah beberapa saat kemudian, ramuan itu langsung menunjukkan efeknya. Ramuan itu menyebar ke seluruh saraf yang ada di tubuh Jason. Akibatnya, efek dari ramuan itu berhasil menenangkan pikiran dan perasan Jason yang saat ini tengah bersikap sampai kalut akibat kepergian kakeknya. Berkat ramuan yang didapatkan dari Sistem, kini pikiran kalut yang menghampirinya perlahan menghilang. Hanya dalam kurun waktu hitungan detik saja, pikiran dan perasaan Jason yang awalnya campur aduk tak karuan kini telah berubah menjadi lebih tenang. "Walaupun sekarang Kakek tidak lagi ada di sampingku, sekarang aku memiliki kekuatan baru. Sistem, tunjukkan semua tugas yang hari ini dapat aku selesaikan." Tring! "Jason belum menyelesaikan tugas yang sebelumnya. Sistem telah mendeteksi bahwa keadaan tubuh Jason saat ini secara mental maupun fisik telah dalam kondisi prima. Maka Sistem akan kembali mengingatkan tugas yang Jason Terima sebelumnya." Jason membaca dan mendengarkan apa yang diberitahukan oleh Sistem. Ternyata, tugas dasar yang harus Jason lakukan adalah melakukan pembentukan pondasi pada tubuhnya. Tring! "Tugas pertama yang harus Jason lakukan adalah meningkatkan stamina. Jason harus berlari dengan jarak dua kilometer. Apakah Jason mengerti dengan tugas pertama yang harus dilakukan?" Jason menggerakkan jari telunjuknya untuk menekan tombol yang mengambang di hadapannya. "Baiklah, aku akan terima." Jason menekan tombol Ya. Itu artinya ia telah menerima tugas pertamanya. Tring! Kemudian muncul satu pemberitahuan lagi di layar utama Sistem milik Jason. "Tugas dasar pertama, yaitu berlari dengan jarak dua kilometer, akan segera dimulai." Jason kemudian melihat ada tulisan "Mulai" di hadapannya, itu tandanya bahwa tugas pertamanya telah dimulai. Jason dengan penuh tekad berlari santai, dengan mengikuti rute yang telah Sistem berikan. Rute itu nampak mengambang di depan Jason. Hanya Jason seorang yang bisa melihat gambar dan tulisan Sistem yang mengambang di hadapannya. Bagi orang lain di sekitar Jason yang melihatnya, ia nampak seperti pemulung yang diduga telah gila akibat ditinggal mati oleh kakeknya. Jason yang berlari disaksikan dengan banyak orang menghasilkan satu gosip baru. Gosip yang beredar adalah tentang Jason yang katanya langsung gila setelah kematian kakeknya, dan sekarang tengah berlarian tidak jelas. Begitulah yang ada di pikiran orang-orang di sekitarnya. Namun mereka semua tidak tahu, bahwa Jason yang sekarang sebenarnya berbeda dari sosok Jason yang di masa lalu. Jason sadar, bahwasanya saat ini orang-orang di sekitarnya tengah membicarakan dirinya. Ia juga sempat mendengar beberapa bisikan pembicaraan orang yang ia lewati saat berlari. Ia dapat mendengar dengan jelas atas tuduhan mereka yang mengatakan bahwa dirinya tengah depresi yang kemudian bertingkah aneh seperti akan berlarian. 'Lihat saja nanti hasilnya, jika aku berhasil menyelesaikan tugas dari Sistem, aku akan mendapatkan hadiah saldo di ATM baruku. Nah, jika memang benar aku mendapatkan saldo yang bisa digunakan, aku akan membeli baju yang mahal! Aku tidak mau lagi terus menerus dianggap remeh seperti ini,' gumam Jason seraya terus melanjutkan larinya. Butuh waktu beberapa puluh menit bagi Jason demi menempuh jarak dua kilo meter sesuai apa yang Sistem katakan. Namun setelah Jason mendapat pemberitahuan bahwa ia telah selesai menyelesaikan tugas pertamanya, ada lagi tugas lanjutan. Yaitu kembali lagi berlari dengan jarak dua kilometer, sama seperti sebelumnya. Dengan nafas yang tersengal-sengal, Jason menyempatkan dirinya untuk protes kepada Sistem. "Hey, Sistem...! Huft, huft, huft...," ujar Jason dengan nafas yang tersengal. "Apakah kau ingin mengerjaiku? Tadi kau bilang, tugasnya berlari sejauh dua kilometer? Terus, setelah aku selesai, nyatanya masih ada tugas yang lainnya lagi!" Tring! "Sistem menjawab. Silahkan untuk Jason agar mengikuti perintah dengan benar dan seksama. Jika Jason merasa tugas pertama ini sulit, Jason dapat menyerah." Mendengar kata menyerah dari Sistem, harga diri Jason terasa direndahkan. "Tidak, tidak! Mana mungkin aku akan menyerah hanya sampai di sini saja?" "Kalau begitu, ayo lanjutkan tugas selanjutnya," ujar Sistem. Jason akhirnya mengumpulkan tekad dan kekuatannya agar sanggup kembali berlari ke tempatnya mulai semula. Dan Hasilnya, hampir sama seperti tadi. Tadi Jason yang berlari dengan menempuh jarak dua kilometer hanya dalam empat puluh menit, kini saat ia kembali dengan jarak tempuh yang sama, ia mampu berhasil sampai tujuan dengan waktu empat puluh lima menit. Setelah Jason kembali berada di tempat semula, ia kembali mendapat satu pemberitahuan lagi dari Sistem. Namun nampaknya kali ini Sistem memberikan pemberitahuan bahwa Jason telah sukses menyelesaikan tugas pertamanya. Tring! "Selamat untuk Jason yang telah berhasil menyelesaikan tugas pertamanya. Hadiah akan segera dikirim ke dalam tas penyimpanan Sistem. Silahkan Jason lihat, apa hadiah yang didapatkan hari ini." Jason yang masih merasa sangat lelah berbaring sambil memainkan sistem yang mengambang di hadapannya. Ia mencoba membuka hadiah dari tugas pertamanya. Dan saat Jason membuka hadiah itu, kedua matanya nampak berbinar. "Apa...?! Aku mendapatkan saldo sebesar satu juta...? Tidak mungkin! Hanya dengan berlari empat kilometer, masa iya aku bisa langsung dapat saldo sebanyak ini? Kalau memang benar, aku bisa cepat kaya dong?" Tring! "Konfirmasi transfer saldo telah berhasil. Silahkan cek saldo yang ada di ATM Jason, yang diberikan oleh Sistem." Ada pemberitahuan lagi setelah Jason mengkonfirmasi hadiah yang tadi ia terima akan dicairkan langsung ke ATM miliknya yang diberikan oleh Sistem. Melihat pemberitahuan itu, membuat Jason semakin menggebu untuk mengetahui kebenarannya. "Apa iya, kartu ATM ini bisa dimasukkan ke mesin ATM yang biasa dipakai oleh orang-orang kaya itu?" Jason nampaknya masih merasa ragu, ia terus menatap kartu ATM yang ia miliki sampai ia tiba di ruangan mesin ATM tempat orang-orang biasanya menggunakan kartu ATM mereka. Jason ikut masuk ke dalam antrian di depan tempat mesin ATM berada. Saat ia ikut mengantri, tentu saja banyak perhatian orang yang tertuju padanya. Bahkan ia sempat mendengar bisikan salah satu dari orang yang mengantri di belakangnya yang mengatakan bahwa, mana mungkin orang yang penampilannya kucel dan lusuh seperti Jason bisa memiliki kartu ATM? Tapi Jason tetap teguh pada pendiriannya agar untuk tidak merespon bisikan-bisikan negatif yang ia dengar. Ia tetap ikut mengantri sesuai urutan. Dan saat Jason dalam antrian, tiba-tiba ada satu pemberitahuan lagi di layar utama Sistem miliknya. "Kode PIN ATM milik Jason adalah...,"Jason dan Susan awalnya pasrah saat digeledah. Karena Jason yang berpenampilan layaknya pemulung, awalnya ia tidak terlalu dicurigai. Namun saat mereka memeriksa Susan, penampilan Susan berbeda dari Jason. Dan lagi, wajah Susan berbeda dengan penduduk lokal. "Kau! Iya, kau! Kemari!" Susan ditunjuk, ia diminta untuk mendekat pada Komandan patroli itu. Akan tetapi, Jason dan Susan sudah tau jalan pikiran orang ini. Dia pasti ingin melakukan hal buruk pada Susan, seperti hal mesum contohnya. "Tidak, aku tidak mau mendekatimu! Tubuhmu bau, dan wajahmu juga jelek!" ungkap Susan dengan tegas. Jason sempat terkekeh mendengar ucapan Susan barusan. "Sialan! Beraninya kau menghinaku! Apa kau tidak tahu?! Aku ini Komandan di sini, hah?!" "Cuih...!" balas Susan yang meludah ke lantai. "Mau Komandan, kek, Jendral kek...! Memangnya aku perduli?!' sahut Susan, ini membuat amarah Komandan itu semakin memuncak. "Dasar tidak tahu malu! Akan aku beri pelajaran kau, ya!" Komandan itu membe
Jason dan Susan langsung mencari dan mendekati sumber suara dari wanita tadi. Dan saat tiba di lokasi, Jason melihat ada seorang gadis yang tengah dikepung oleh empat pria. Nampaknya pria-pria itu adalah tentara dari para penjajah. "Apa yang akan mereka lakukan pada Gadis ini?" tanya Jason pada dirinya sendiri. "Sepertinya mereka adalah para tentara mesum! Aku tidak akan membiarkannya!" Susan kemudian berinisiatif maju terlebih dahulu. Sebenarnya Jason ingin melihat dulu apa yang terjadi. Namun, Susan yang tersulut amarahnya malah maju terlebih dahulu. Alhasil, Jason hanya bisa mengikuti alur yang ada. "Dasar kalian para lelaki bajingan...!" teriak Susan dengan lantang, ia pun menendang dua orang yang ada di hadapannya. "Sialan! Siapa kamu?!" teriak pria yang lainnya. "Wah..., ternyata ada Gadis cantik lainnya di sini, hahaha...!" Rekan pria itu tertawa bangga dengan aura mesum yang memancar. "Benar-benar bajingan...!" Amarah Susan semakin memuncak. "Aku suka Gadis yang
Ternyata, Jason pergi ke salah satu Negeri yang sering di perbincangkan dunia, yaitu Negeri Tanah Suci. Dan saat pergi, Jason juga sengaja berpenampilan layaknya seorang pemulung. Jason sengaja melakukan itu guna menutupi identitasnya.Dan pada suatu malam, Jason kedapatan sebuah pesan dari Susan melalui sistemnya. Susan menanyakan di manakah keberadaan Jason saat ini. Jason pun tidak menyembunyikannya, ia memberi kabar pada Susan bahwa saat ini tengah berada di Negeri Tanah Suci."Apa...? Negeri Tanah Suci...?! Jason...?! Kamu ini, ya...! Bukankah Negeri itu saat ini tengah konflik besar?! Dan lagi, kenapa baru bilang sekarang?! Kalau begitu baiklah, aku akan menyusul mu sekarang juga!" Begitulah isi pesan terakhir Susan yang kemudian Jason coba hubungi lagi namun tidak ada jawaban."Gawat! Jika Susan kemari, maka akan sangat berbahaya! Argh...!" Jason menyesal telah memberitahu Susan. Karena niatnya, Jason mang tidak mau melibatkan Susan dalam bahaya. Tapi sayangnya, Jason tidak men
Di tengah pikirannya yang sedang bingung, Jason akhirnya pergi menemui orang tuanya untuk mencari solusi. Setelah tiba di kediaman ayahnya, tanpa basa-basi Jason mengungkapkan keraguan dalam hatinya. "Ayah, menurut Ayah, bagaimana jika aku mengundurkan diri dari posisi Menteri?" Ayah Jason menatap Jason penuh arti. Ayahnya tidak langsung menjawab. Dan setelah sekian detik berpikir, ayah Jason pun berkata, "Nak, jika memang kamu merasa lebih baik mengundurkan diri, maka lakukanlah. Tapi, kalau menurut Ayah, sih..., coba kamu pikirkan kembali. Apakah masalah-masalah besar di Negeri kita ini sudah terselesaikan?" Jason berpikir, lalu menjawab, "Hem..., memang benar, belum semua masalah besar teratasi. Tapi setidaknya, aku sudah berhasil menyingkirkan semua Mafia dan antek-anteknya di Negeri kita ini, Ayah. Dan aku rasa..., masalah lainnya mungkin bisa diselesaikan oleh mereka." Mereka yang Jason maksud adalah Presiden dan jajaran Militer yang saat ini memimpin. Kemudian mereka
Jason akhirnya telah mencapai Sistem kelas dua tingkat menengah. Karena ia sudah mencapai tingkat menengah, maka di kemudian hari, Sistem akan memberikan hadiah yang setimpal sesuai level yang ada. Tring...! "Selamat...! Kini Sistem telah naik ke peringkat dua. Jason harus lebih berhati-hati saat menggunakan Sistem di kemudian hari...!" Jason menggaruk kepalanya sendiri, dia benar-benar merasa bingung dengan Sistem yang ada padanya saat ini. Namun, kemudian Jason teringat akan suatu hal, yaitu tentang Susan. 'Sistem, bukankah aku dan Susan sempat bertukar jiwa? Tapi kenapa..., aku merasa biasa saja?' Jason berpikir sejenak. 'Oh, iya, sekarang bagaimana keadaan Susan?' Tring! "Keadaan Susan saat ini baik-baik saja. Akan tetapi, jika ia terus melakukan teknik menguras jiwa, maka jiwanya akan benar-benar hilang, dan tak dapat dihidupkan kembali." Kemudian Jason berpikir keras. Apa yang harus ia lakukan agar Susan bisa senantiasa baik-baik saja? 'Ah..., sudahlah. Lagi pu
Setelah bertahun-tahun Jason berkarir, tatanan Negeri Onde-ondesia benar-benar berubah. Kenapa bisa berubah? Itu semua bisa berubah karena sikap dan sifat yang Jason miliki adalah jiwa kepemimpinan murni. Jason tidak segan untuk terjun langsung membantu warganya yang tengah kesulitan akan suatu hal. Terkadang..., justru ia memberikan dedikasi pada warga sekitar. Di mana ada kejadian, pada hari tepat seratus hari Jason menjabat sebagai Menteri di Negeri Onde-ondesia ini, Dia melakukan pembongkaran pada bangunan yang memang tidak sesuai pada tempat dan aturannya. Pokoknya, apapun yang Jason lakukan untuk Negeri ini, dia telah berusaha sekuat tenaga demi untuk memajukan dan memakmurkan masyarakat, Jason rela tidak menerima gajinya sebagai seorang Menteri. Pada suatu hari, kebetulan suasananya cerah, Jason sengaja menyuruh anak buahnya mengumpulkan semua Masyarakat di Alun-alun. Dan akhirnya, setelah persiapan di alun-alun selesai, acara yang utama segera dilaksanakan, yaitu perekrutan