Jason memperhatikan apa yang diberitahukan oleh Sistem padanya. Ia mengingat kata sandi atau PIN untuk mengunakan ATM yang ia miliki.
Setelah tiba saat giliran Jason yang masuk ke bilik mesin ATM, ia pun bergegas masuk. 'Ini adalah pertama kalinya aku menggunakan kartu ATM. Apakah aku bisa menggunakannya? Aku sebenarnya tidak tahu apa-apa,' gumam Jason saat berada di depan mesin ATM. Tapi ternyata, saat Jason tengah menghadapi situasi yang kebingungan karena tak tahu bagaimana caranya menggunakan mesin ATM, saat itulah Sistem yang langsung menjelaskan pada Jason bagaimana cara menggunakan mesin ATM tersebut. Karena adanya bantuan dari Sistem, Jason pun dapat dengan mudah menggunakan mesin ATM itu. Dan ketika ia melihat jumlah saldo yang ada di dalam kartu ATM miliknya, ia benar-benar tak menyangka bahwa memang benar ada isi saldo sebanyak satu juta. 'Wah, benar ada isinya. Coba aku ambil, ah...,' gumam Jason, ia awalnya iseng dengan menarik semua saldo sesuai dengan yang ada di dalam kartu ATM miliknya. Dan beberapa saat kemudian, keluarlah sejumlah uang kertas sesuai yang ia cantumkan tadi. Jason merasa sangat girang, hingga ia lupa kalau masih banyak orang yang mengantri dan banyak juga orang yang baru saja melihatnya saat berselebrasi kegirangan seperti orang bodoh. "Woy, Gembel! Cepat keluar kalau sudah selesai!" Terdengar suara seorang pria yang masih dalam antrian berteriak. Jason akhirnya keluar dari ruangan mesin ATM itu dengan wajah yang sangat bahagia. "Aku bisa beli pakaian, dan makanan enak hari ini. Cihuy...!" seru Jason setelah ia beranjak dari tempat mesin ATM. Akan tetapi, saat Jason akan kembali ke kolong jembatan, melewati gang yang memang biasanya ia lalui, ia mendapati lagi-lagi sekelompok Anak Berandalan yang biasanya merampas hasil jerih payahnya yang seharian memulung. Namun hari ini nampaknya para Berandalan itu sudah tahu kalau saat ini Jason baru saja mendapatkan uang yang jumlahnya sangat banyak. Biasanya, dalam sehari, Jason yang berhasil mengumpulkan uang sebesar dua sampai tiga puluh ribu saja, itu sudah termasuk sangat besar baginya. Dan saat para Berandalan itu merampas uang yang hanya dua atau tiga puluh ribu milik Jason, itu juga sudah termasuk pendapatan yang cukup besar bagi mereka. Dan kali ini, mereka mendapat informasi bahwa tadi Jason baru saja menarik uang dari ATM yang jumlahnya satu juta. Otomatis, rasa bahagia dan rasa ingin merampas dari para Berandalan itu jadi sangat menggebu untuk memiliki uang dengan jumlah yang besar itu. "Nah, Lo...! Akhirnya datang juga, hahahaha...!" ujar salah satu Berandalan itu, mereka menghadang jalan Jason yang akan pulang ke tempat tinggalnya di kolong jembatan. Tapi ternyata, kali ini Jason terlihat berbeda. Ia yang sekarang percaya bahwa Sistem akan membantunya, ia biasa saja saat dihadang oleh kelima Berandalan itu. "Aku kira siapa, ternyata kalian? Minggir...!" Jason terus berjalan dan sempat dengan sengaja menabrakkan bahunya kepada kelima Berandalan yang mencoba menghadangnya itu. Karena sikap Jason yang dianggap tak menghiraukan keberadaan mereka, itu membuat kelima Berandalan itu sangat marah. "Kurang ajar, kau! Apakah otakmu sudah tambah geser?! Hem?!" Salah satu dari kelima Berandalan itu mengejar Jason dan mencoba menarik lengannya. Akan tetapi, saat lengan Jason disentuh, Jason kemudian langsung melakukan pergerakan. Ia segera menangkap tangan orang yang ingin menariknya lalu membanting tubuh orang itu tanpa ampun. Gedebugh! Terdengar sangat jelas suara tubuh orang itu yang dengan cepat dibanting oleh Jason hingga langsung tak sadarkan diri. Kemudian Jason menghentikan langkah kakinya. Ia berbalik badan dan menunjuk sisa empat orang lainnya. "Kalian semua, sekarang aku sanggup mengalahkan kalian sekaligus! Lihatlah, apa yang telah aku lakukan padanya," ujar Jason, ia menunjuk ke arah orang yang tadi ia banting hingga tak sadarkan diri. Keempat Berandalan itu sempat terkejut, mereka juga sempat mundur beberapa langkah karena menyaksikan orang yang mereka tunjuk sebagai ketua dalam kelompok mereka berhasil ditumbangkan dengan satu gerakan oleh Jason. "Halah...! Kau hanya sendirian. Ayo teman-teman, kita serang dia bersamaan. Dan kita ambil uang yang tadi ia dapatkan dari mesin ATM!" seru salah satu rekan dari Berandalan yang tersisa. Karena mendengar ucapan itu, ketiga orang Berandal yang lainnya pun terpengaruh. "Benar, kita berempat. Dan dia sendirian. Walaupun Bos kita memang yang paling kuat, tapi Bos kita juga mengakui kalau dia tidak sanggup jika harus melawan kita berempat secara bersamaan. Jadi, ayo maju...!" Keempat orang itu akhirnya maju menyerang Jason. Saat keempat orang itu baru saja mau maju, ternyata Jason mendapat satu pemberitahuan lagi dari layar utama Sistem miliknya. Pemberitahuan itu mengatakan bahwa, apakah Jason akan menerima misi dadakan, atau tidak? Misi dadakan yang dimaksud sistem adalah mengalahkan kelima Berandalan itu. Yang membuat Jason sangat tertarik adalah, ketika ia membaca rincian tentang hadiah yang akan ia dapatkan jika berhasil menyelesaikan misi dadakan ini. Dikatakan oleh Sistem bahwa ia akan mendapatkan saldo lagi sebanyak dua juta jika berhasil menyelesaikan misi dadakan tersebut. Dan karena Jason sangat tergiur dengan yang namanya uang, ia dengan cepat menekan tombol setuju untuk menerima misi dadakan ini. 'Aku sudah terlanjur menerima tugas ini. Kalau begitu baiklah. Sistem, apa yang harus aku lakukan?' tanya Jason pada sistem. Sistem langsung menjawab, "Jason bisa mengunduh teknik bela diri. Dan bisa langsung menguasai beberapa teknik dengan cara membayar menggunakan saldo yang Jason miliki." 'Waduh...? Tadi saldo yang aku miliki sudah aku tarik semuanya lewat mesin ATM.' "Tenang saja, Sistem memiliki kantung kredit. Jadi Jason bisa berhutang dulu. Dan nantinya sistem akan dipotong secara otomatis saat saldo yang Jason miliki sudah bertambah." Jason benar-benar merasa bahwa dirinya yang saat ini terasa seperti orang yang paling beruntung sejagat raya. 'Kalau begitu Sistem, aku akan berhutang padamu. Sekarang cepat berikan aku kekuatan untuk melawan para Berandal ini.' "Baik, Sistem akan memenuhi permintaan Jason. Jason akan menguasai teknik dasar ilmu bela diri. Jason juga akan menguasai semua elemen yang ada di dunia ini. Silahkan Jason gunakan dengan bijak kekuatan yang telah Sistem berikan." Tubuh Jason tiba-tiba terasa bergetar sesaat. Dan setelah getaran itu menghilang, Jason yang saat ini akan dikeroyok oleh keempat Berandalan merasakan bahwa tubuhnya seperti bergerak sendiri. Bam, bam, bam...! Jason yang dikeroyok, justru ialah yang berhasil memukul lawan-lawannya satu persatu menggunakan kepalan tangan kanan dan kirinya. "Argh...! Sialan kau...!" terdengar suara teriakan dari keempat Berandalan yang saat ini tubuhnya tersungkur di tanah, akibat serangan sigap yang baru saja Jason lakukan.Jason dan Susan awalnya pasrah saat digeledah. Karena Jason yang berpenampilan layaknya pemulung, awalnya ia tidak terlalu dicurigai. Namun saat mereka memeriksa Susan, penampilan Susan berbeda dari Jason. Dan lagi, wajah Susan berbeda dengan penduduk lokal. "Kau! Iya, kau! Kemari!" Susan ditunjuk, ia diminta untuk mendekat pada Komandan patroli itu. Akan tetapi, Jason dan Susan sudah tau jalan pikiran orang ini. Dia pasti ingin melakukan hal buruk pada Susan, seperti hal mesum contohnya. "Tidak, aku tidak mau mendekatimu! Tubuhmu bau, dan wajahmu juga jelek!" ungkap Susan dengan tegas. Jason sempat terkekeh mendengar ucapan Susan barusan. "Sialan! Beraninya kau menghinaku! Apa kau tidak tahu?! Aku ini Komandan di sini, hah?!" "Cuih...!" balas Susan yang meludah ke lantai. "Mau Komandan, kek, Jendral kek...! Memangnya aku perduli?!' sahut Susan, ini membuat amarah Komandan itu semakin memuncak. "Dasar tidak tahu malu! Akan aku beri pelajaran kau, ya!" Komandan itu membe
Jason dan Susan langsung mencari dan mendekati sumber suara dari wanita tadi. Dan saat tiba di lokasi, Jason melihat ada seorang gadis yang tengah dikepung oleh empat pria. Nampaknya pria-pria itu adalah tentara dari para penjajah. "Apa yang akan mereka lakukan pada Gadis ini?" tanya Jason pada dirinya sendiri. "Sepertinya mereka adalah para tentara mesum! Aku tidak akan membiarkannya!" Susan kemudian berinisiatif maju terlebih dahulu. Sebenarnya Jason ingin melihat dulu apa yang terjadi. Namun, Susan yang tersulut amarahnya malah maju terlebih dahulu. Alhasil, Jason hanya bisa mengikuti alur yang ada. "Dasar kalian para lelaki bajingan...!" teriak Susan dengan lantang, ia pun menendang dua orang yang ada di hadapannya. "Sialan! Siapa kamu?!" teriak pria yang lainnya. "Wah..., ternyata ada Gadis cantik lainnya di sini, hahaha...!" Rekan pria itu tertawa bangga dengan aura mesum yang memancar. "Benar-benar bajingan...!" Amarah Susan semakin memuncak. "Aku suka Gadis yang
Ternyata, Jason pergi ke salah satu Negeri yang sering di perbincangkan dunia, yaitu Negeri Tanah Suci. Dan saat pergi, Jason juga sengaja berpenampilan layaknya seorang pemulung. Jason sengaja melakukan itu guna menutupi identitasnya.Dan pada suatu malam, Jason kedapatan sebuah pesan dari Susan melalui sistemnya. Susan menanyakan di manakah keberadaan Jason saat ini. Jason pun tidak menyembunyikannya, ia memberi kabar pada Susan bahwa saat ini tengah berada di Negeri Tanah Suci."Apa...? Negeri Tanah Suci...?! Jason...?! Kamu ini, ya...! Bukankah Negeri itu saat ini tengah konflik besar?! Dan lagi, kenapa baru bilang sekarang?! Kalau begitu baiklah, aku akan menyusul mu sekarang juga!" Begitulah isi pesan terakhir Susan yang kemudian Jason coba hubungi lagi namun tidak ada jawaban."Gawat! Jika Susan kemari, maka akan sangat berbahaya! Argh...!" Jason menyesal telah memberitahu Susan. Karena niatnya, Jason mang tidak mau melibatkan Susan dalam bahaya. Tapi sayangnya, Jason tidak men
Di tengah pikirannya yang sedang bingung, Jason akhirnya pergi menemui orang tuanya untuk mencari solusi. Setelah tiba di kediaman ayahnya, tanpa basa-basi Jason mengungkapkan keraguan dalam hatinya. "Ayah, menurut Ayah, bagaimana jika aku mengundurkan diri dari posisi Menteri?" Ayah Jason menatap Jason penuh arti. Ayahnya tidak langsung menjawab. Dan setelah sekian detik berpikir, ayah Jason pun berkata, "Nak, jika memang kamu merasa lebih baik mengundurkan diri, maka lakukanlah. Tapi, kalau menurut Ayah, sih..., coba kamu pikirkan kembali. Apakah masalah-masalah besar di Negeri kita ini sudah terselesaikan?" Jason berpikir, lalu menjawab, "Hem..., memang benar, belum semua masalah besar teratasi. Tapi setidaknya, aku sudah berhasil menyingkirkan semua Mafia dan antek-anteknya di Negeri kita ini, Ayah. Dan aku rasa..., masalah lainnya mungkin bisa diselesaikan oleh mereka." Mereka yang Jason maksud adalah Presiden dan jajaran Militer yang saat ini memimpin. Kemudian mereka
Jason akhirnya telah mencapai Sistem kelas dua tingkat menengah. Karena ia sudah mencapai tingkat menengah, maka di kemudian hari, Sistem akan memberikan hadiah yang setimpal sesuai level yang ada. Tring...! "Selamat...! Kini Sistem telah naik ke peringkat dua. Jason harus lebih berhati-hati saat menggunakan Sistem di kemudian hari...!" Jason menggaruk kepalanya sendiri, dia benar-benar merasa bingung dengan Sistem yang ada padanya saat ini. Namun, kemudian Jason teringat akan suatu hal, yaitu tentang Susan. 'Sistem, bukankah aku dan Susan sempat bertukar jiwa? Tapi kenapa..., aku merasa biasa saja?' Jason berpikir sejenak. 'Oh, iya, sekarang bagaimana keadaan Susan?' Tring! "Keadaan Susan saat ini baik-baik saja. Akan tetapi, jika ia terus melakukan teknik menguras jiwa, maka jiwanya akan benar-benar hilang, dan tak dapat dihidupkan kembali." Kemudian Jason berpikir keras. Apa yang harus ia lakukan agar Susan bisa senantiasa baik-baik saja? 'Ah..., sudahlah. Lagi pu
Setelah bertahun-tahun Jason berkarir, tatanan Negeri Onde-ondesia benar-benar berubah. Kenapa bisa berubah? Itu semua bisa berubah karena sikap dan sifat yang Jason miliki adalah jiwa kepemimpinan murni. Jason tidak segan untuk terjun langsung membantu warganya yang tengah kesulitan akan suatu hal. Terkadang..., justru ia memberikan dedikasi pada warga sekitar. Di mana ada kejadian, pada hari tepat seratus hari Jason menjabat sebagai Menteri di Negeri Onde-ondesia ini, Dia melakukan pembongkaran pada bangunan yang memang tidak sesuai pada tempat dan aturannya. Pokoknya, apapun yang Jason lakukan untuk Negeri ini, dia telah berusaha sekuat tenaga demi untuk memajukan dan memakmurkan masyarakat, Jason rela tidak menerima gajinya sebagai seorang Menteri. Pada suatu hari, kebetulan suasananya cerah, Jason sengaja menyuruh anak buahnya mengumpulkan semua Masyarakat di Alun-alun. Dan akhirnya, setelah persiapan di alun-alun selesai, acara yang utama segera dilaksanakan, yaitu perekrutan