Share

BAB 21

Usai keluar dari kamar laknat itu, aku berjalan gontai dengan air mata tak berhenti mengucur dari kedua mataku. Kepedihan begitu sangat terasa di hatiku saat ini. Meski begitu, aku harus kuat sekuat-kuatnya menerima kenyataan yang terjadi. Dunia tidak akan hancur hanya karena laki-laki yang aku cintai berselingkuh dengan temanku sendiri “kan?

Aku merogoh kunci mobil di dalam tas dengan susah payah karena pandanganku yang terus kabur oleh genangan air mata. Sampai kemudian berhasil menemuka kunci, kunci tersebut malah terjatuh begitu saja dari tanganku. Membuatku semakin kesulitan untuk mencari.

Sebuah tangan samar-samar kulihat meraih sesuatu di bawah kakiku. “Biar saya antar Mbak pulang.”

Suara yang sangat familiar itu membuatku langsung mendongak pada pemiliknya. “Nggak usah Mas. Saya bisa pulang sendiri,” tolakku seraya mencoba meraih kunci mobilku di tanganku.

Adira mengeratkan kunci mobilku dalam genggamannya. “Mba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status