Share

17. Jangan Marah Sayang

Aku merasa kesal dengan Zhou Tian yang memarahi ku. Mengapa ia harus bersikap seperti itu. Memangnya aku siapa bagi dirinya sesukanya mengatur ku.

”Berhenti.” Perintahku.

Zhou Tian seketika menghentikan laju mobilnya. ”Kenapa?”

Segera ku buka pintu mobil lalu aku turun ku banting pintu mobil dengan keras. Aku pergi berjalan kaki meninggalkannya. Hatiku terasa sakit. Bukan karena dia memarahiku. Tapi bila ia mengkhawatirkan aku mengapa ia tidak mengatakannya. Bila ia merasa cemburu seharusnya ia katakan saja. Bila ia tidak memiliki perasaan kepada ku harusnya jangan melakukan hal-hal yang membuat ku salah paham. Karena wanita butuh kepastian.

Mobil Zhou Tian mengikutiku dari belakang seraya menghidupkan klakson mobilnya. Jelas saja itu menarik perhatian orang-orang.

”Naiklah Nao. Ayo kita bicarakan baik-baik.” Ujar Zhou Tian memelas.

Aku berpaling dan meneruskan langkahku. ”Aku tidak akan ikut denganmu. Pulanglah sendiri.”

”Lihat langitnya su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status