Share

Kisah Cinta bos mafia

Teguh ke atas ruangan Alex berada dan menyiapkan keperluan Alex. 

Tok tok tok

"Permisi bos," sapa Teguh.

"Widih tumben cepet!" sahut Dimas.

"Iya pak kebenaran lagi sepi jadi langsung dilayanin sama Uda Adnan," seru Teguh.

"Makasih yah Guh," jawab Alex.

"Ini bos kembaliannya," jelas Teguh.

"Kembaliannya buat kamu aja seperti biasa," pungkas Alex.

"Makasih bos, saya permisi," kata Teguh.

"Iya Guh!" sahut Alex tanpa melirik Teguh tetap fokus ke arah laptop.

"Sudah lah bos makan dulu," ucap Dimas.

"Iya nih tanggung gue lagi bales email dari pak Bara lo makan aja duluan tar gue nyusul," seru Alex lagi.

"Ya udah sorry gue duluan laper berat nih tadi engga sempat sarapan," pungkas Dimas cengar cengir.

"Alasan aja lo!" kata Alex terkekeh.

"Kita mau meeting dimana bos?" tanya Dimas penasaran.

"Kepo lo lihat aja tar sih!" gumam Alex.

"Ya ilah bos kan gue cuma nanya penasaran aja sih!" sahut Dimas.

"Gue makan dulu lah laper juga sebenarnya!" cicit Alex.

"Yah makan lah udah tersedia kok!" lanjut Dimas.

Alex dan Dimas sedang makan siang ruangan Alex yang cukup luas.

"Lo kenapa sih bos bisa terpesona gitu sama si Clara itu!" selidik Dimas bingung.

"Hmm, gimana yah gue juga bingung mungkin karena kasihan aja kali yah yang buat gue terpesona akan kecantikannya dan anggun!" ungkap Alex.

"Ciee, yang lagi jatuh cinta," ledek Dimas.

"Berisik lo malu-maluin aja gue kasih tau yah jangan sekali-kali lo cerita soal Clara sama Alya bisa runyam urusannya," kata Alex memperingati Dimas.

"Siap bos tenang aja selama bos suka gue mah engga masalah!" ujar Dimas kalem.

"Oh yah gimana kabar anak-anak dibase camp coba lo hubungin deh si Kipli," titah Alex.

Dimas mengambil ponsel yang ada disaku jasnya dan mulai memencet nomer yang bisa dihubungi yaitu Kipli.

[Hallo Pli gimana base camp aman kan]

[Aman kok Dim nanti kalau ada apa-apa gue juga pasti ngabarin lo]

[Oke]

"Gimana gimana!" cicit Alex.

"Katanya si Kipli untuk saat ini aman bos tenang aja!" seru Dimas.

"Bukan masalah itu gue kasihan anak-anak belum pada makan!" tukas Alex.

"Tenang aja sih mereka juga kalau laper pergi nyari tempat makan!" elak Dimas.

"Iya sih, ya sudah Ayuk siap-siap untuk meeting hari ini!" ajak Alex.

[Anti 10 menit lagi kita siap-siap untuk meeting yah]

[Baik bos]

[Sebelum pergi periksa dulu ada yang ketinggalan engga berkas-berkasnya yang diperlukan untuk meeting]

[Sudah pak semuanya engga ada yang tertinggal]

[Bagus]

"Bos gue ke ruangan dulu ada yang tertinggal," jelas Dimas.

"Ya sudah jangan lama 10 menit lagi kita pergi," sahut Alex.

"Iya bos tenang aja gue engga lama kok!" sahut Dimas pergi berlalu dari ruangan Alex.

Alex merapikan jas yang digunakan dan merapikan berkas yang akan dibawa nanti. Dimas menepati janjinya untuk segera kembali ke ruangan Alex. Mereka sudah siap hendak berangkat meeting.

"Anti yuk kita jalan udah siapkan?" ajak Alex.

"Udah bos!" kata Rianti.

"Oke kita berangkat," seru Alex.

Dimas yang membawa mobil kantor dan Alex duduk didepan sebelah Dimas dan Rianti duduk manis dibelakang Dimas.

"Anti meeting kita kali ini akan membicarakan beberapa konsep kamu udah pernah ketemu sama bos Bara belum Anti?" tanya Alex.

"Hmm, belum pernah bos!" jawab Rianti.

"Bukannya udah pernah yah!" pungkas Alex.

"Kalau engga salah meeting dengan bos Bara bukan sama Rianti deh bos kalau engga salah waktu itu sekertaris bos masih si Liana deh!" terang Dimas.

"Oh apa iya saya juga lupa sih Dim," celetuk Alex terkekeh.

"Iya dan saat Liana resign bos Bara tinggal di Singapura tapi sekarang malah balik lagi," jelas Alex.

"Anti kalau sama bos Bara mah enak baik lagi orangnya, bawaannya santai malah banyak becandanya ketimbang seriusnya pokonya lihat aja nanti!" terang Dimas terkekeh.

"Hmm, gitu yah pak!" sahut Rianti.

"Kali ini kita mau meeting ke mana sih bos?" lanjut Rianti.

"Lah emang saya belum kasih tau kamu Anti kita mau meeting ke mana!" seru Alex tertawa.

"Belum bos lo belum cerita gue aja engga tau kita mau ke mana!" celetuk Dimas.

"Jiah, kita meeting dihotel Ambassador!" pungkas Alex semangat.

Tempat lain Clara sedang sibuk diruangannya. Sementara cafe mulai ramai karena jam-jam makan siang para pengunjung biasa makan siang di cafe karena murah dan lebih dekat dengan kantor. Bella, Lidya dan Nana tanpa sibuk melayani pengunjung yang datang.

"Mba minta billnya dong!" teriak salah satu pengunjung.

"Oh baik mba, Shinta meja nomer 3 minta bill dong!" jelas Nana.

"Sebentar ini Na," sahut Shinta.

"Maaf mba ini billnya," terang Nana.

Tamu itu melihat bill dan langsung membayar tagihannya.

"Ini mba," seru sang tamu.

"Sebentar mba kembaliannya," seru Nana dan kembali ke meja kasir.

"Nih Shin kembali!" jelas Nana.

Shinta pun segera membuka brankas kasir dan memberikan kembalian kepada Nana.

"Ini Na kembaliannya!" sahut Shinta.

"Maaf mba lama ini kembaliannya!" kata Nana sambil menyodorkan yang kembalian.

"Makasih, ini mba buat embanya!" terang sang tamu memberikan tips untuk Nana.

"Makasih mba silakan berkunjung kembali!" sahut Nana.

"Alhamdulillah Shinta kita dapat yang tips dari si Emba tadi!" celetuk Nana.

Shinta buru-buru memasuki uang tips dikotak yang sudah disediakan untuk tips hari ini dan hasilnya akan dibagi-bagi rata untuk karyawan cafe itu. Nana segera merapikan meja nomer 3.

"Mba minta bill dong!" teriak tamu.

"Iya baik Bu!" sahut Bella.

"Shinta meja nomer 2 minta billnya!" terang Bella.

"Nomer 2 yah nih!" sahut Shinta memberikan billnya.

"Ini Bu billnya maaf lama!" terang Bella.

"Makasih, sebentar mba!" sahut sang tamu dan segera membuka dompet mengeluarkan beberapa lembar uangnya.

"Ini mba engga usah kembali, kembaliannya buat Emba saja, makasih!" terang sang tamu dan siap-siap untuk pergi.

" Makasih Bu, selamat datang kembali!" teriak Bella dan pergi ke meja kasir.

"Ini Shinta uangnya dan cukup lumayan juga si ibu ngasih tips untuk kita!" sahut Bella.

"Alhamdulillah," sahut Shinta senang.

Satu per satu pengunjung mulai meninggalkan cafe akan melanjutkan kegiatannya. Bella, Lidya dan Nana bisa bernapas lega karena sudah bisa istirahat dan makan siang yang belum mereka lakukan. Clara keluar dari ruangannya melihat situasi cafe yang sudah agak sepi tapi masih ada beberapa pengunjung.

" Kalian sudah pada makan siang?" tanya Clara kepada Bella dan Lidya.

"Belum mba sekarang Nana lagi makan mba Cla gantian," sahut Bella.

"Oh oke kalau gitu," pungkas Clara dan menghampiri Shinta di meja kasir.

"Kamu sudah makan siang Shinta?" tanya Clara.

"Belum mba Cla karena engga ada yang gantiin saya!" balas Shinta.

"Ya sudah kalau kamu mau makan silakan saya gantikan di meja kasir!" terang Clara.

"Beneran mba Cla!" sahut Shinta berbinar-binar.

"Iya sudah sana makan!" sahut Clara.

"Baik lah saya ke dapur dulu yah mba Cla maaf kalau merepotkan!" lanjut Shinta senang.

"Engga masalah kok tenang saja!" sahut Clara sambil melamun memikirkan hal yang tadi dia nekat datang ke kantor Alex, dan bagaimana kalau ternyata Alex tidak melewati kesempatan itu, Clara bergidik ngeri ngebayanginnya. Menghela napas dan beberapa kali mengucapkan istighfar.

"Mba Clara kenapa kok ngelamun dan menghela napas gitu apa mba Clara sakit?" berondong Bella yang bingung melihat Clara pucat seperti nahan sakit.

"Eh, Bella saya engga apa-apa hanya kurang tidur saja udah gitu perut lapar!" sahut Clara asal.

"Ya ampun mba Clara mending mba Clara makan dulu biar saya yang gantiin Shinta lagi pula sebentar lagi pergantian shift saya akan pulang!" ungkap Bella.

"Kamu masuk pagi yah hari ini yang masuk siang siapa saja?" tanya Clara.

"Hari ini yang shift 2 ada Weni sama Diana mba Clara saya dan Lidya akan pulang tapi Nana hari ini sampai malam mba Cla," papar Bella.

"Ya sudah kamu tolong jaga kasir dulu yah saya mau ke ruangan dan menghubungi mama saya!" jelas Clara dan meninggalkan kasir.

"Iya mba Clara!" sahut Bella.

***

[Mami engga ke cafe gimana ayah?]

[Mami kayanya agak sorean deh ke cafenya soalnya ayah kamu lagi rewel dari tadi engga mau makan]

[Apa perlu Cla pulang mi buat bujuk ayah biar mau makan]

[Engga usah sayang kalau sibuk mah tapi terserah kamu sih kalau mau pulang dulu kebetulan mami udah masak, ya udah kamu pulang aja]

[Iya mi Cla pulang]

Setelah menghubungi mami lewat chat Clara berinisiatif untuk pulang sebentar.

"Shinta saya pulang dulu yah kalau ada apa-apa kamu hubungi saya aja!" titah Clara.

"Baik mba Clara hati-hati dijalan yah!" sahut Shinta.

Clara berjalan keluar dari cafe pas sebuah mobil lewat depannya. Alex melihat Clara keluar dari cafe miliknya dan tersenyum dalam diam.

"Ciee, yang habis lihat cem-cemannya langsung senyum-senyum gitu!" ledek Dimas terkekeh.

"Apaan sih lo nyetir mah nyetir aja engga usah tengak tengok!" sungut Alex kesal.

Ha...ha...ha..bisa aja ngelesnya kaya bajaj!" celetuk Dimas tertawa.

"Ada apaan sih pak?" tanya Rianti yang engga tahu menahu yang terjadi.

"Kamu juga Anti kepo aja!" sentak Alex kesal.

"Maaf bos habis pak Dimas ketawanya bikin saya bingung kan saya juga pengen bos ikutan ketawa!" elak Rianti.

"Engga usah dipikirin Dimas mah emang rada-rada emang kamu mau ikutan Dimas rada-rada juga!" sela Alex.

"Ya engga lah bos!" sahut Rianti.

"Ya sudah diam aja!" seru Alex lagi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status