Share

Kisah cinta lelaki bodoh
Kisah cinta lelaki bodoh
Penulis: Widi

Bab 1

Duarrrrr....

Bugg!?

Seperti dentuman peluru menghujam tepat di kepala waktu itu di sertai suara terjatuhnya ponsel ke tanah. Panggilan telepon dari seorang pria tua malam itu, mengubah tatapan lelaki yang biasanya penuh canda dan tawa, menjadi lesu dan tak bergairah. Air matanya tertahan ketidakpercayaan di dalam dirinya.

Dia seolah tak berdaya dengan apa yang ia dengar dari calon mertuanya, bahwa gadis yang akan dinikahinya telah pergi untuk selama-lamanya.

Diraihnya ponsel yang terjatuh diatas lantai dan bergegas mencari tahu kebenarannya. Dia bermaksud menelepon kerabat dari kekasihnya. 

" Halo ?. "

" Iya, halo !." Jawab seorang wanita dari seberang telepon,

Belum sempat lelaki itu melanjutkan tanyanya, isak tangis sudah menyambutnya.

" Di, veny meninggal. Hikz..hikz..Kamu gak kesini?? semua menunggumu untuk mengantarkan kepergiannya? Hikz..hikz.." Tangisan itu memperjelas bahwa memang gadis yang dicintainya telah berpulang.

" I, Iya, kak, tunggu aku. .be, berapa, menit lagi... Aku akan sampai kesana. " Meski terbata-bata, Dia berusaha mengucap dengan tegar, menyembunyikan hatinya yang hancur.

Jari jemarinya gemetar tak beraturan. Seakan nafasnya terhenti detik itu juga. Ingin sekali rasanya menangis, namun air matanya seakan tertahan sesuatu. 

Matanya memerah dan tampak hanya tatapan kosong di pandangannya. Sementara itu tampak ponselnya menyala, notifikasi dari sebuah platform aplikasi muncul di atas layar ponselnya. Dia mengernyitkan dahi karena tampilan notifikasi itu sekilas tertera nama kekasihnya. Nama gadis manis itu Veny, yang selama lebih dari 5 tahun ini bersamanya. Teman-teman gadis itu saling mengucap bela sungkawa yang ditujukan pada gadis itu.

Dia melangkah perlahan dan membuka kotak kecil di dalam lemari. Mencari sebuah kertas kecil yang baru bulan kemarin diberikan oleh gadis itu . Diusapnya kertas itu, lalu dibukanya perlahan. Terpampang sebuah tulisan tangan  mirip kaligrafi yang bisa diartikan,

- Adny's loves -

Memang terkesan sederhana, namun itu merupakan hal terindah yang diingatnya. Saat itu mereka merayakan hari jadi ke-5 tahun menjalin hubungan.

Bisa dibilang lama untuk sekedar sebuah pasangan berpacaran dalam kurun waktu selama itu, namun ada suatu hal yang membuat mereka belum bisa saling memiliki dan melangsungkan pernikahannya. Kakak gadis itu belum menikah sehingga keduanya berkomitmen untuk menunggu sang Kakak dahulu. 

Di kamar itu, sayup-sayup terdengar rintihan pelan dari bibir lelaki itu. Bibirnya bergetar seolah tak jelas apa yang akan dikatakannya. Memandangi secarik kertas ditangannya dengan bersimpuh seakan kakinya lumpuh.

Air mata itu akhirnya keluar. Memang hanya sebuah tetesan kecil, namun itu sudah menjadi bukti bahwa Dia sudah benar-benar yakin dengan semua yang telah terjadi. Gadis itu memang telah tiada dan tak kan pernah bisa menemaninya lagi di dunia ini.

Bipp..bipp..bipp..biipp!!

Suara dering telepon menghentakkan lamunan lelaki itu. Diusapnya tetesan kecil di matanya yang merah.

Sebuah panggilan dari nomer yang tak dikenal, 

" Halo?? Mas Adi??..." Suara wanita dari seberang telepon itu terasa tak asing di telinga Adi, 

" Halo..ini siapa??" Sahut Adi.

" Ka..kamu yang sabar ya mas? Aku vita mas..A,,Aku tahu Veny meninggal, tadi banyak teman di platform yang mengabariku. Ja,,jadi aku langsung menghubungi kamu." Suara gadis itu dengan sedikit terbata karena isak tangisnya menjelaskan.

" Ohh..iyaa. " Adi menjawab singkat.

Gadis di seberang telepon itu bernama Vita dan Dia adalah mantan kekasih Adi sebelum bertemu Veny. Vita dan Adi menjalani hubungan rumit yang bertahan hampir 3,5 tahun. Bisa dibilang cukup lama dan kenangannya pun, masih sangat membekas di benak Adi.

" Mas.. kalau mau ke rumahnya, Aku ikut! " Rengek Vita saat itu.

Adi tak menjawab ajakan gadis itu karena memang sudah sangat lama sekali sejak kejadian terakhir mereka bertemu, tak pernah sekalipun ada kontak. Hingga kemudian di hari ini tiba-tiba dia ingin menemani Adi. Di benak Adi, sudah tertutup pintu hatinya untuk gadis itu. Dia hanya tak kuasa menolaknya karena gadis itu bertujuan untuk berkabung.

" Ok. .tapi bentar aja, dan aku harap kamu bisa pulang sendiri, karena mungkin aku agak lama. " Jawab Adi terkesan dingin dan cuek.

Saat sambungan telepon ditutup, dia bergegas ke arah sepeda motornya dan melaju pergi.....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status