Share

Bab 20

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-08-20 09:22:47

Deg!

Jantung Indra berdetak, entah mengapa dia merasa harus mendengarkannya. Mendengar kata-kata melawan wanita, dia teringat dengan Marisa yang pagi tadi melawan penjahat.

“Nanti saya tunggu laporan di rumah Jalan Merdeka! Jangan lupa barangnya!”

Setelah itu Gio mematikan ponselnya sambil bergumam tidak jelas. Dan dia pergi meninggalkan halte itu meskipun hujan belum reda.

Indra menatap kepergian Gio dengan motor besarnya. Entah mengapa dia merasa aneh melihat penampilan Gio yang saat ini. Bukan lagi seperti kepala divisi, lebih urakan. Tapi, dia memang bukan kepala divisi lagi, dia sudah dipecat oleh Gresa.

“Ngapain sih aku mikirin dia,” gerutu Indra sambil menatap hujan yang kini semakin deras.

Di tengah derasnya hujan, kenangan Indra kembali ke masa lalu. Dimana, dulu dia beberapa kali terjebak hujan bersama Bella saat masih pacaran. Dan itu tidak membuat Bella meninggalkannya.

“Sayang, kamu jadi basah,” ujar Bella kala itu saat melihat baju Indra basah ketika hari minggu mereka p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 143

    "Tapi, bukan disini," ujar Salsa pelan. Berusaha masih tetap tenang."Alamatnya benar disini, Dok." Leo tidak mau kalah. Dia masih menunjukkan halaman internet yang ada di ponselnya.Kali ini, Salsa beralih ke layar komputer di depannya. Dia mengetik halaman promo klinik mereka terdahulu.Dan, taraa...Situs yang sudah mereka bekukan itu sudah kembali aktif. Bahkan promosi yang ditunjukkan oleh Leo itu, promosi yang baru dipasang.Tidak tanggung-tanggung, mereka juga langsung memasukkan testimoni yang sangat banyak.Salsa menghela nafas berat."Ini salah, situs ini tidak sah. Disini, tidak ada tempat untuk mengobati masalah kamu. Kecuali ada masalah dengan kulit kamu. Kami bisa mengobatinya," jawab Salsa akhirnya."Aku malu dok kalau harus ke rumah sakit besar," ujar Leo.Kini wajah lelaki muda itu tampak memelas, meminta belas kasih.Salsa tersenyum di balik maskernya. "Kenapa ada yang namanya dokter urologi?""Ya, aku gak tahu dok. Dengarnya aja baru kali ini," jawab Leo polos.Tap

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 142

    "Bu...""Jangan mendekat! Kau jahat!" teriak Seva lagi.Seva menunjuk ke arah Indra dengan tajam. Matanya menyala merah.Salsa berusaha menenangkan dengan memeluknya.Sementara Indra memegang wajahnya yang terasa panas akibat tamparan dari Seva tersebut.Iya, Indra lah yang ditampar oleh Seva dengan begitu keras. Bahkan tatapan matanya menunjukkan kebencian yang begitu besar kepada Indra.Sungguh tidak disangka kalau Seva menampar Indra. Awalnya Indra menyangka kalau Seva mengenalinya dan menyadari kalau kini anaknya sudah besar."Sayang, aku ajak ibu masuk ya," ujar Salsa kepada sang suami."Iya, Sayang.""Kamu gapapa?" tanya Salsa khawatir.Indra mengangguk sambil tersenyum. "Aku gapapa."Salsa kembali mendorong kursi roda Seva ke kamarnya, tidak banyak bicara.Apalagi melihat Seva sedang begitu emosional. Bahkan, dia memegang besi pegangan kursi itu sangat erat.Mungkinkah, Seva melihat Indra mirip Tomy. Dan, dia begitu dendam kepada Tomy?"Suster, tolong tenangi ibu ya," ujar Sal

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 141

    "Bagaimana dengan kalian?" tanya Indra kepada Rudi yang tampak sedang menikmati rokoknya di pagi hari."Lita masih berpikir, Pak.""Kamu tetap memaksanya bekerja?" tanya Indra sambil menatap sang ajudan lekat-lekat."Maunya sih begitu, biar ibuku ada temannya," jawab Rudi."Kendalanya apa?""Lita masih mau kerja. Dan juga kan, kebetulan kami bisa bekerja di satu tempat," jawab Rudi sembari mengembuskan asap rokoknya.Indra mengangguk. "Sepertinya kamu yang harus mengalah dan pahami lagi tujuan kalian menikah. Kalau untuk teman ibumu, kamu bisa sewa perawat.""Saya sih maunya begitu, Pak. Tapi, Ibu saya memaksa istri saya harus tinggal bersama dengannya.""Apa ibumu bisa meyakinkan akan memperlakukan istrimu dengan baik?" Rudi tidak menjawab, dia sendiri pun mungkin bingung dengan keinginan ibunya.Rudi seperti sedang makan buah simalakama. Dimakan mati emak gak dimakan mati bapak.Padahal seharusnya, ibunya yang mengerti keadaan anaknya, bukan malah membuat anaknya ragu."Berikan pen

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 140

    Akhirnya, hari pernikahan Indra dan Salsa tiba..Tawa dan tepuk tangan bergema, memenuhi ruangan yang dipenuhi bunga segar. Kilau lampu kristal menari di permukaan meja, menyilaukan mata seolah ingin menegaskan bahwa hari itu hanyalah tentang kebahagiaan. Semua orang larut dalam suasana, namun di balik senyum yang ia pajang, dada Indra menyimpan sesuatu yang tak bisa dibagikan kepada siapa pun.“Indra,” suara berat Tomy terdengar di telinga. Pria paruh baya itu menepuk bahu Indra dengan bangga. “Kamu membuat Papa terharu hari ini. Kamu tampak dewasa, bertanggung jawab, dan bahagia.”Indra membalas dengan senyum kecil. “Terima kasih, Pa.”Yulia ikut mendekat, meraih tangan Salsa. “Kau sekarang resmi menjadi bagian keluarga ini. Kami bangga padamu, Nak.”Salsa tersipu, lalu menunduk sopan. “Aku yang berterima kasih. Papa dan Mama menerima aku dengan terbuka, meskipun tahu darimana aku berasal.”Indra menatap keduanya. Dari luar, semua tampak sempurna, orangtua yang penuh cinta, istri

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 139

    "Aku harus mencari tahu."Indra tersenyum ke arah Salsa. Di dalam kepalanya, dia yakin kalau memang apa yang terjadi pada ibunya asal muasalnya pasti karena Tomy."Kenapa kamu malah mencurigai Papa? Bukankah Papa yang telah mempertemukan kamu dengannya? Papa juga yang membiayainya, dan itu tidak murah," tanya Salsa heran.Apalagi, menurut Tomy juga apa yang dia lakukan juga atas persetujuan Yulia, istrinya."Justru itu letak anehnya," jawab Indra."Kenapa?""Sejatinya, seorang wanita itu pasti tidak akan senang kalau pasangannya memikirkan orang lain, apalagi itu mantannya. Meskipun katakanlah ibu tidak lagi waras. Biasanya, yang sudah mati saja kerapkali dianggap saingan. Tapi, ini Mama Yulia santai banget," jawab Indra."Bukannya bagus? Itu artinya Mama Yulia sangat baik dan bisa menerima Papa apa adanya.""Menerima apa adanya, atau karena ada apanya?" tanya Indra."Aku angkat tangan, aku gak ngerti loh maksud kamu," ujar Salsa.Indra tertawa. "Siapa tahu, aku dan ibu sengaja di tum

  • Klinik Pemuncak Gairah Pria   Bab 138

    "Hah? Kenapa harus yang ini?" tanya Indra setengah tidak percaya dengan apa yang dia lihat."Ini sangat menarik, ceritanya berbeda dari yang lain."Tomy hanya bisa menahan senyum. Dia tahu, Indra sangat malu dengan buku-bukunya yang terdahulu.Dan Yugo malah memilih buku yang tidak ingin Indra ingat."Hasrat Menggelora di Bilik Tetangga."Itulah buku yang dipilih oleh Yugo, yang akan diadaptasi ke film komedi romantis. "Tapi, buku ini isinya..."Indra bahkan tidak sanggup meneruskan kata-katanya. Mengingat isi buku itu benar-benar kacau dan memalukan baginya."Saya sudah membaca, ini lucu dan juga masih aman untuk difilmkan," jawab Yugo."Kalau menurut Bapak demikian, saya menurut saja," ujar Indra.Sebenarnya, Indra berharap kalau Yugo meminang buku terbarunya yang menjadi best seller untuk diadaptasi menjadi film.Tapi, malah buku yang tidak di duga-duga."Mengenai pembagian hasil...""Saya belum berpengalaman untuk hal ini, Pak. Jadi, saya percaya saja kalau Bapak tidak akan mencu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status