Share

11. Jatuh Hati

“Wow! Ambil cuti istirahat atau mau liburan? Mudah banget ya, izin satu bulan penuh dan sangat mudah lo dapatkan. Asik banget, sih.”

Tara mengabaikan sindiran keras Adisty yang mendatanginya ke area loker karyawan.

“Padahal, nggak ada tanggal merah ataupun libur besar lainnya,” sambung Adisty menyandarkan punggung di samping loker Tara.

Senyum sinis dan tatapan merendahkan diterima Tara saat perempuan itu menutup, lalu mengunci loker miliknya.

Ia sedang membereskan beberapa barang yang akan dibawa pulang. Tara bukan tunduk pada ancaman atau raut puas Kivanc pagi tadi. Ia hanya memikirkan untuk menyepi sementara waktu dari kejaran sang politikus yang sewaktu-waktu akan balik mencari celah, lalu menculik atau bisa berakhir membunuh Tara.

Ucapan Adisty adalah sindiran keras karena pemilik tempat perempuan itu bernaung sangat mudah memberikan kelonggaran bagi pegawai spesial. Oh, iya, ralat. Lebih tepatnya sangat spesial.

Adisty melipat kedua tangan di dada. “Lo hargai berapa tubuh lo sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status