Share

BAB 262 — SATU SESAP KOPI

Pagi-pagi sekali, Wira dan Sarah sudah meninggalkan kediaman utama. Wira menepati janjinya kepada Sarah untuk mengantar ke tempat pertemuan mereka. Sebuah danau di tepi kota. Ya, dulu mereka saling mengenal di tempat tersebut.

Dengan mengenakan sweater tebal dan kursi roda, Sarah datang ke tempat itu. Kini, ia sedang duduk pada sebuah tikar memandangi danau yang luas itu dengan tatapan sendu. Sementara Wira yang duduk di sampingnya terus memperhatikan Sarah. Khawatir, bila mana udara yang terlalu kencang membuat Sarah tak enak badan.

Untungnya, sampai saat ini Sarah terlihat baik-baik saja. Wanita tua itu sangat antusias, entah mengapa. Meski jarak yang begitu panjang harus ditempuhnya.

“Terima kasih sudah mengantarku ke tempat ini, Wira.” Sarah berkata pelan. Dua netranya memandangi pantulan air yang begitu jernih.

“Apa kau senang?”

Sarah mengangguk. “Ya. Akhirnya aku bisa melihat pemandangan alam kembali.”

“Kita tidak bisa lama-lama di sini. Anginnya terlalu kencang. Meski kau sud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status