แชร์

Bab 36 Buat Dia Jatuh Cinta

ผู้เขียน: Zia Ivy
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-22 20:03:43

Kening tuan Bastian berkerut rapat, saat mendengar semua perkataan Laura yang masih belum dia pahami. "Menang hadiah? Memangnya kamu ikutan apa Laura?" Tanya Bastian penasaran.

"Iya, jelaskan pada kami. Apakah mungkin bisa di andalkan?' sambung Widia seraya memutar kedua bola mata malasnya sembari melipat kedua tangan di dada.

Laura tersenyum, lalu dia menjelaskan jika dirinya kemarin menyimpan sebuah sample desain yang membuat bosnya cukup tertarik untuk segera di lauching dan di ikut kan dalam acara catwalk.

Mendengar hal itu tuan Bastian sedikit berharap, jika Laura bisa di andalkan suatu hari nanti.

"Apa kamu yakin akan menang Laura? Lagi pula yang menjadi peserta acara besar itu sangat banyak, jadi jangan terlalu berharap. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah membuat suami mu jatuh cinta dan agar dia move on dari Larisa," Tegur Widia, menatap remeh dengan penuh kesombongan.

Laura menatap nanar ibunya, dari kecil sampai sekarang tidak pernah sekali pun, apa pun yang dia laku
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
ellera
lanjuuuut ka
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 47 Terlalu Gengsi

    Suasana di antara mereka terasa hening dan canggung, melihat tatapan tajam Dave padanya. Laura segera menjauh diri karena dia begitu tahu jika suaminya. "Maaf mas aku tidak sengaja," sesal Laura. Yang masih terlihat sangat ketakutan sampai memeluk kedua lutut dan menenggelamkan kepalanya. "Ck, konyol sekali. Hanya petir saja takut," sinis Dave. Laura hanya terdiam, tubuhnya terlihat sangat gemetar. Ketika dalam suasana seperti itu biasanya sang ayah yang selalu mencoba untuk menenangkan. Dave yang sama sekali tidak peduli, dia berusaha berdiri dan melihat keadaan sekitar hanya tampak pepohonan dan jalanan yang sepi membuatnya berdecak kesal, karena bagiamana bisa dirinya terjebak di sebuah hutan yang masih cukup jauh dari jarak villa-nya. Melihat Dave yang baru saja melangkah, membuat Laura semakin takut di tinggal."Mas mau kemana? Jangan tinggal aku," Pinta Laura menatap nanar punggung Dave. Seketika Dave menghentikan langkah, lalu perlahan menoleh, dan menyuruh Laura unt

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 46 Sebuah Konfirasi

    "Tuan, akhirnya rencana kita berhasil. Mobil tuan Dave sepertinya sudah meledak, dan kami tidak bisa melihat lebih dekat lagi karena takut ada yang melihat," Ujar seorang pria memberitahukan. Seringai terpancar di wajah Davin, akhirnya kabar yang dia tunggu terdengar juga. "Bagus! Harusnya kalian pastikan apakah mereka berdua mati?' Pertanyaan Davin membuat kedua pria berjas hitam itu saling menatap satu sama lain, sembari menelan ludah. "Sepertinya akan sangat sulit bagi mereka keluar dari mobil bos," jelas salah satu dari pria suruhan itu. Mendengar pembicaraan Davin dan orang-orang suruhan, Merry menghampiri lalu mengutarakan pendapatnya. Jika harusnya mereka memastikan kondisi Dave dan Laura. Kedua pria itu meminta maaf, lalu berjanji akan mencoba melakukan pencarian lagi, Davin pun menyuruh mereka untuk kembali. Setelah kedua mereka pergi, Merry pun menghampiri, lalu dia berusaha menghibur Davin. "Honey! Kamu harus bisa mengambil hati Oma, agar bisa menggantik

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 45 Jangan Menyentuh Ku

    Beberapa kali Laura berusaha membangunkan, tapi Dave seolah tak sadarkan diri. Membuat gadis cantik itu semakin panik. Tak ingin sampai meledak. Tanpa banyak berpikir lagi, Laura berusaha sekuat tenaga untuk segera membuka jendela mobil, agar mendapatkan udara setelah ia dari tadi merasa sesak. "Aku tidak boleh diam saja," Tegas Laura lalu segera keluar lebih dulu. Melihat suasana di sekitarnya yang hanya hutan yang cukup jauh dari permukiman warga membuat gadis cantik itu kesusahan untuk meminta tolong. "Kenapa di sini tidak ada orang ya? Tolong..." Teriak Laura gelisah, lalu berusaha membuka pintu mobil lalu sekuat tenaga meraih tangan dan mendaratkan tangan besar Dave di punggungnya. Walaupun terasa sangat berat, Laura terus memapah suaminya dengan susah payah. "Ma-mas Dave! bertahanlah," Laura terus menatap ke arah wajah Dave, dia semakin cemas saat melihat dahi sang suami berdarah. Setelah beberapa langkah mereka menjauh, seketika mobil mewah berwarna hitam itu pun meledak d

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 44 Selalu Salah Dimatanya

    "Mas, aku sudah siap," Panggil Laura berdiri dengan wajah cantik yang tertunduk seraya meremas kedua jemarinya karena malu. Dave memutar badan dan menoleh ke arah sumber suara yang berada di belakang, kedua bola matanya membulat saat melihat penampilan Laura dari bawah kaki sampai ke atas kepala terlihat sangat cantik dan anggun.Melihat ekspresi wajah Dave, membuat Laura tersipu malu sampai wajahnya memerah merona. "Tuan, nyonya sangat cantik. Nyonya besar tadi berpesan jika pertemuan itu di adakan di vila baru dekat pantai," Ujar Bi Surti memberitahukan. Dave tersadar dari lamunannya, lalu ekspresi wajahnya terlihat kembali datar. "Sudah hampir terlambat cepat masuk!" Titahnya menatap dingin.Laura mengangguk patuh, lalu dia berjalan mengekori Dave. Bi Surti yang masih berdiri di sana terlihat sangat sedih saat melihat sikap tuannya yang begitu dingin pada majikan wanitanya. "Kasihan sekali Nyonya Laura, sepertinya tuan belum membuka hati untuknya." Baru saja Laura membuka dan

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 43 Seperti Sebuah Sangkar Emas

    Dua hari kemudian, Laura baru saja akan bersiap ke kantor untuk menyerahkan desain gaun miliknya yang baru saja di sempurnakan membuat gadis cantik itu terlihat sangat bersemangat. Berharap semua harapannya terwujud, apa lagi saat ini perusahaan ayahnya sedang tidak stabil. "Semoga saja pak Revan puas dengan hasil akhir ini," gumam Laura seraya mengulum senyum saat menatap desainnya. Baru saja Laura di hampiri beberapa pelayan, di ingatkan untuk sarapan dulu. Ia menolaknya karena terburu-buru. "Berhenti! Kau mau kemana Laura?"Seketika langkah Laura terhenti, saat mendengar suara bariton yang berasal dari arah belakang. Perlahan memutar badan. Kedua bola mata Laura membulat, saat Dave membidik tajam ke arahnya. "Mas baru bangun? Oh iya, aku ada urusan penting di perusahaan jadi tidak apa kan aku pergi duluan?" Laura meminta ijin. Dave mendengus kesal, saat melihat Laura yang malah sibuk sendiri dengan pekerjaannya sampai lupa jika hari ini ada jadwal untuk menyambut kolega penti

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 42 Obsesi Davin

    Pertanyaan sang ibu membuat Dave membeku, bagaimana mungkin dia bisa memikirkan usulan itu untuk mencintai seorang gadis yang sama sekali tidak membuat dirinya tertarik. "Dave! Apakah kamu masih dengarkan ibu?" Panggil Nyonya Marina Untuk memastikan. Dave hanya berdehem, lalu memutuskan panggilan teleponnya, karena dia sudah tidak ingin membahas lagi tentang Laura. Nyonya Marina yang masih berbicara terlihat tampak kecewa, saat melihat sikap putra sulungnya yang sangat keras kepala. "Astaga! Dave memang sangat keras kepala," Gumamnya seraya menggelengkan kepala. Melihat istrinya yang tampak menggerutu sendiri, tuan Handoko yang baru turu tangga segera menghampiri lalu mencecar beberapa pertanyaan. "Ibu, ada apa malam-malam seperti ini telepon siapa?" Handoko penasaran."Ayah, bikin ibu kaget saja. Tadi ibu habis hubungi Dave. Besok akan ada tamu penting jadi mereka harus menyambut-nya," Jelas nyonya Marina. Tuan Handoko terdiam, dia setuju dengan cara istri dan ibunya mem

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status