แชร์

Bab 64 Mulai Jatuh Hati?

ผู้เขียน: Zia Ivy
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-07-08 15:31:34

Siang berganti malam, Laura yang baru sampai di depan rumah terlihat sangat kelelahan setelah kerja lembur tadi mendiskusikan desainnya yang mungkin beberapa minggu lagi akan di ikut sertakan dalam acara catwalk.

Kedatangannya di sambut para pengawal dan para pelayan di sana. "Selamat malam nyonya," sapa mereka berdiri berjajar rapih penuh hormat.

Laura hanya menyahut dengan seulas senyuman, melihat suasana tampak sepi membuat Laura memberanikan diri melontarkan pertanyaan.

"Bi, apa tuan belum pulang?"

Bi Surti berusaha menahan tawa, saat mendengar pertanyaan sang nyonya. Seketika kening Laura berkerut rapat penuh keheranan. Karena tidak biasa melihat kepala pelayan kepercayaan di mansion sang suami itu bersikap aneh.

"Maafkan bibi Nyonya, apakah Nyonya sudah kangen tuan ya? Tuan belum pulang," Seloroh Bi Surti.

Laura berusaha tetap tenang, meskipun raut wajah cantiknya terlihat memerah karena malu dan sampai salah tingkah.

"Bibi, ini bisa aja bercandanya, aku hanya ing
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 65 Wanita Dalam Lukisan

    Suasana di antara Laura dan Deril sangat canggung, setelah melihat iparnya terlihat sangat santai baru memberanikan diri bertanya dengan apa yang ingin di ketahui. "Deril, aku ingin bertanya tentang mas Dave, apakah kamu tidak keberatan?" Pertanyaan Laura, sebenarnya membuat Deril sedikit sedih, tapi dia berusaha menutupi itu. Dan mengijinkan Laura untuk mengatakan apa yang ingin di ketahui. Laura menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan, dan sebelum bertanya tak lupa meminta maaf karena dia tidak bermaksud untuk menyinggung. "Katakanlah, santai saja. Aku tidak akan marah," Deril memberi ijin. "Se-sebenarnya aku ingin tahu, kenapa wajah mas Dave, selalu memakai topeng? apa yang pernah terjadi?" Celetuk Laura tergagap merasa tidak nyaman saat bertanya seperti itu. Seketika Deril terdiam, saat Laura sengaja mencari tahu tentang masa lalu sang Kaka. Yang sama sekali tidak pernah dia berani ceritakan. Laura mengerutkan kening penuh keheranan, saat melihat respon Deril ya

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 64 Mulai Jatuh Hati?

    Siang berganti malam, Laura yang baru sampai di depan rumah terlihat sangat kelelahan setelah kerja lembur tadi mendiskusikan desainnya yang mungkin beberapa minggu lagi akan di ikut sertakan dalam acara catwalk. Kedatangannya di sambut para pengawal dan para pelayan di sana. "Selamat malam nyonya," sapa mereka berdiri berjajar rapih penuh hormat. Laura hanya menyahut dengan seulas senyuman, melihat suasana tampak sepi membuat Laura memberanikan diri melontarkan pertanyaan. "Bi, apa tuan belum pulang?" Bi Surti berusaha menahan tawa, saat mendengar pertanyaan sang nyonya. Seketika kening Laura berkerut rapat penuh keheranan. Karena tidak biasa melihat kepala pelayan kepercayaan di mansion sang suami itu bersikap aneh. "Maafkan bibi Nyonya, apakah Nyonya sudah kangen tuan ya? Tuan belum pulang," Seloroh Bi Surti. Laura berusaha tetap tenang, meskipun raut wajah cantiknya terlihat memerah karena malu dan sampai salah tingkah. "Bibi, ini bisa aja bercandanya, aku hanya ing

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 63 Godaan Pak Bos

    "Masuk!" Laura terhenyak, saat mendengar suara bariton yang menyahut dari dalam. Setelah mendapat ijin. Ia perlahan memegang gagang pintu lalu memberanikan diri ke dalam. Terlihat seorang pria tengah duduk membelakangi, membuat Laura menelan saliva karena gugup kali pertama di panggil oleh atasannya. "Maaf pak, anda memanggil ada apa ya?" Laura memberanikan diri bertanya. Revan memutar kursi kebesarannya, lalu melepas kaca mata hitamnya, alis tebal dan tatapan tajamnya membidik ke arah Laura. Membuat wanita cantik itu pun tersentak kaget, perasaannya sangat canggung saat melihat lebih dekat sosok bosnya yang rupawan itu. Laura baru sadar dengan gosip-gosip yang beredar, jika bos mereka sangat tampan, membuatnya tanpa sadar terkesima. Tapi sebagai seorang wanita yang sudah punya gelar seorang istri, membuat Laura berusaha keras menjaga pandangannya. "Desain mu, sangat menarik perhatian ku. Bisakah kamu katakan apa rencana mu jika aku memberi kesempatan agar ikut acara ca

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 62 Makhluk Tuhan Paling Tampan

    Laura terdiam, pertanyaan yang di lontarkan oleh Tasya seolah menjadi sebuah tamparan keras. Untuk statusnya sebagai nyonya Dave. Tapi ia berusaha untuk mencari alasan tepat untuk menjawabnya. Bagi seorang Laura bergantung hidup pada ayah atau suami yang memiliki perusahaan besar, bukankah prinsip dirinya. Karena sebagai seorang wanita ia ingin memiliki jati diri sendiri dengan sebuah karier yang kelak akan selalu mandiri tanpa hidup bergantung pada siapa pun juga. "Laura! Sebagai sahabat mu, aku setuju jika kamu lebih baik mengejar impian besar mu, aku yakin kamu bisa," Tasya memeluk erat Laura. "Makasih Tasya, kamu memang yang paling mengerti aku," Balas Laura berusaha menahan air mata haru. Atas dukungan sahabat yang sudah seperti saudara sendiri. Kedua sahabat itu saling berpelukan, meskipun dari kecil Laura tidak bisa bermanja sepenuhnya pada ayah dan ibunya tapi dia tetap bersyukur memiliki sahabat seperti Tasya. Melihat jarum jam yang melingkar di tangannya sud

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 61 Dia Tetap Suami Ku

    Laura menarik nafas dalam-dalam, ia berusaha agar tidak menangis. Tak ingin membuat Oma curiga dia segera kembali ke dalam. "Laura! Oma sepertinya tidak bisa berada lama di sini, ada saudara sakit di luar kota yang harus di jenguk," Kata sang Oma yang mewanti-wanti. "Siapa oma? Sepertinya aku tidak bisa ikut," Laura menatap sedih. Wanita tua itu pun tersenyum dan membelai wajah cucu mantu kesayangannya lalu mengatakan jika dia tidak perlu ikut, dan lebih penting untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Sang Oma juga mengingatkan, jika dia setelah pulang nanti berharap mendengar kabar baik. Laura mengangguk dan mengaminkan keinginan itu. Meskipun dia tahu jika semua itu tidak mungkin. Mengingat suaminya Dave, yang tidak pernah mencintainya. Setelah memberikan beberapa jamu penyubur kehamilan, Oma segera pergi Laura pun melambaikan tangannya. "Hati-hati Oma!" "Iya nak!" Laura bernafas lega, sembari menatap paperbag yang berisi ramuan penyubur kehamilan. "Kasihan sekali oma, dia

  • Kontrak Nikah: Istri Pengganti Sang Presdir    Bab 60 Hanya Sebuah Kesalahan

    "Kau ini ceroboh sekali," Sinis Dave, yang segera melepaskan lengannya. Laura tersadar dari lamunannya lalu dia meminta maaf karena sudah membuat repot. Tanpa banyak bicara lagi, Dave bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Laura menghela nafas lega. "Ya ampun! Ada apa dengan ku? Kenapa jadi terus memikirkan mas Dave?" Laura menggelangkan kepala, entah kenapa rasa kagumnya pada sosok suaminya itu malah semakin bertambah. Meskipun beberapa kali Dave selalu sinis padanya. Baru saja Laura akan mengambil dressnya, dia terkejut saat melihat ada darah di sprei-nya, sampai spontan menutup mulut dengan kedua tangannya. "Itu." Laura terlihat sedih, setelah memakai dress. Dengan cepatnya ia membereskan sprei yang telah menjadi saksi bisu di mana dia dan Dave malam tadi menghabiskan malam bersama meskipun terjadi tanpa rasa cinta. Tak ingin membuat sang Oma menunggu, Laura segera merapihkan diri dan berusaha untuk tetap tenang lalu keluar kamar dan berjalan menuruni tang

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status