Share

Bab 93

Nerissa segera menyajikan makanan yang dimasaknya tadi. Semua keluarga pun duduk untuk makan bersama. Naven dan Nerissa duduk bersebelahan. Berhadapan dengan Mama Ruby dan Papa Raven. Sedangkan, Oma Clarisa duduk di ujung meja.

“Masakan kamu enak sekali.” Oma Clarisa memuji Nerissa. Masakan cucu menantunya itu pas sekali di lidahnya.

“Terima kasih, Oma. Senang jika Oma suka.” Nerissa mengulas senyumnya. Dia cukup senang ketika dipuji.

“Benar. Rasanya enak.” Papa Raven ikut memuji masakan menantunya.

“Terima kasih, Pa.” Nerissa kembali memberikan senyuman pada mertuanya.

“Aku yakin Naven pasti suka sekali makan di rumah sekarang dibanding beli.” Pap Raven menebak.

“Tentu saja, Pa. Saat masakan istri enak, kenapa harus mencari makanan di luar.” Naven merangkul Nerissa. Senyum manis pun diberikan ketika menatap sang istri.

Nerissa benar-benar merasa sikap Naven itu terlalu berlebihan. Karena dirinya tidak melulu memasak karena pulang bekerja dalam keadaan lelah.

Namun, karena sedang bera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
naven semakin menghayati perannya sebagai seorang suami nerissa
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
tanpa naven sadari dirinya tidak ingin nerissa kelihatan cantik dan dilirik oleh pria kain
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Wah naven posesif nih hahaha....ga suka lihat nerissa tampil dgn make up tebal sampai dihapusin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status