Share

Chapter 212

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 23:38:07

Audrey mengangkat wajahnya sekali lagi, mempertahankan air matanya agar tidak lagi terjatuh hari ini.

Berkali-kali dia berusaha untuk mengenyahkan sakit yang bersarang dalam dada kala dengar rintihan penuh penyesalan Donna yang mulai menyayat hati.

Itu adalah tangisan seorang ibu yang tengah menyesali kecerobohannya yang secara tidak langsung telah menjadi sumber kehancuran anaknya sendiri.

Audrey tahu persis perasaan itu sekarang, perasaan seorang ibu yang rela melakukan apapun demi kebahagiaan putranya, bersujud di bawah kaki orang lain demi secuil pengampunan.

Tak ada yang lebih memilukan daripada seorang ibu yang jatuh karena kesalahan pada darah dagingnya sendiri.

Kerasnya hati Audrey yang tertutup rapat dari perdamaian, akhirnya dia buka melalui tangan kecil menyentuh bahu Donna. Perlahan Audrey turun dari kursinya dan duduk di lantai, membuka tangannya dan memeluk Donna yang tengah bersujud.

Tangis Donna pecah semakin keras, seakan seluruh penyesalan hidupnya tumpah dalam sat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
semangat author
goodnovel comment avatar
ehkca_shafeetry
Thanks Thorrr
goodnovel comment avatar
cemploek
semangat thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 216

    “Bagaimana kabarmu Jach?” “Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja,” jawab Jach.“Kau menikmati statusmu sekarang?” tanya Mante lagi, mempertanyakan kepeminpinan organisasai yang telah diambil alih oleh Jach.Tangan Jach terkepal erat, rahangnya mengeras dengan tatapan tajam, memandangi senja bermega merah yang menggantung dibalik gumpalan awan. Jach sangat benci mendengar pertanyaan Mante, nada suaranya yang sinis seperti sedang menuduhnya seolah posisi tertinggi yang Jach raih saat ini adalah hasil dari rampasan yang bukan haknya.Harusnya Mante sadar, jika saja Mante tidak pergi semua hal ini tidak akan terjadi! “Aku diam dan tidak memiliki banyak keputusan di malam itu karena aku terkejut, tidak percaya bahwa ternyata perempuan yang akan aku nikahi dalam waktu beberapa jam lagi, dia seorang intelegent polisi yang ditugaskan untuk menangkapku,” cerita Mante.Mante mulai bernapas dengan berat, pria itu membakar cerutu dan menghisapnya beberapa kali, menciptakan keheningan dite

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 215

    Dante meremas kuat tangan yang berkeringat dingin, matanya tidak berhenti melihat kepenjuru arah, menunggu kepulangan Serena yang sebentar lagi akan tiba.Selama Serena pergi ke luar negeri, dia sudah mencoba memantau pergerakannya hingga mendapatkan informasi bahwa wanita itu melakukan proses operasi plastik. Dante sudah tahu apa yang Serena lakukan, namun yang belum dia ketahui, operasi apa yang Serena lakukan?Selama Serena pergi, diam-diam kepemilikan gallery seni mulai dipindah tangan kepada Inka dan Serena melelang semua asset-nya.Serena telah melakukan sesuatu yang tidak terbaca. Sesungguhnya, bukan masalah bagi Dante jika Serena enyah selama-lamanya dari kehidupannya, bila perlu mereka tidak pernah bertemu lagi sampai nanti mati, mungkin dengan begitu Dante akan bisa memaafkan semua kesalahannya yang selama ini diperbuat. Akan tetapi, bagaimana jika justru apa yang Serena lakukan saat ini adalah bagian dari rencana untuk mengganggu kehidupannya lagi?Bagaimana jika Serena ma

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 214

    Aurelie mengusap kembali sisi kursi roda, naluri yang sempat hilang perlahan terhubung diantara mereka saat tatapan mereka saling bertemu dan mengikat.Audrey bisa menjawab dengan kata-kata yang lembut dan menenangkannya, namun matanya berlainan arah. Aurelie mulai tidak dapat membaca isi hati saudaranya yang kini entah berada dimana.Apa keinginan Aurelie agar Audrey bisa bersatu dengan Dante adalah sesuatu yang sangat mustahil bisa terjadi? Saat Audrey akan kembali menyuapinya, Aurelie menahan tangan Audrey dan perlahan menurunkannya. “Hal apa sebenarnya yang telah memberatkanmu Audrey?”Audrey mulai meletakan kembali sendoknya ke mangkuk. Audrey sudah berusaha menjelaskannya dengan sederhana, namun Aurelie masih ingin membahasnya seolah jawabannya tidak cukup memuaskan hatinya. Apalagi yang sebenarnya harus Audrey sampaikan kepada semua orang? Audrey sudah sangat bosan terus menerus mendengar desakan seperti ini, rasanya dadanya sesak tidak memiliki waktu untuk kembali tenang.

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 213

    Jenazah Salma berada dalam peti.. Di dalam ruangan yang dingin itu, Audrey berdiri memperhatikannya dalam waktu lama. Menatap lekat wajah perempuan yang telah melahirkan dirinya. Seorang perempuan yang hidupnya berakhir tragis setelah menghancur apapun yang ada disekitarnya demi uang, berpikir bahwa waktu dan kesenangan akan terus berada ditanganya, dan nyatanya kini dia berakhir tanpa kemenangan. Tangan Audrey terkepal kuat dengan tarikan napas beratnya, terus menerus memandangi wajahnya yang akan segera dibawa pergi untuk proses kremasi dan dimakamkan sebaik-baiknya sebagaimana dulu dia dilahirkan dengan baik. Hari-hari berlalu, peristiwa datang silih berganti dalam hidup Audrey. Namun kematian Salma tidak meninggalkan jejak sedikit pun di hatinya. Tak ada duka, tak ada kehilangan. Hanya sunyi yang tak berarti. Meskipun begitu, Audrey tahu bahwa perempuan itu tetaplah ibunya.. Audrey mengusap permukaan peti jenazah itu dengan senyuman pedihnya. “Aku telah memaafkan seor

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 212

    Audrey mengangkat wajahnya sekali lagi, mempertahankan air matanya agar tidak lagi terjatuh hari ini. Berkali-kali dia berusaha untuk mengenyahkan sakit yang bersarang dalam dada kala dengar rintihan penuh penyesalan Donna yang mulai menyayat hati.Itu adalah tangisan seorang ibu yang tengah menyesali kecerobohannya yang secara tidak langsung telah menjadi sumber kehancuran anaknya sendiri.Audrey tahu persis perasaan itu sekarang, perasaan seorang ibu yang rela melakukan apapun demi kebahagiaan putranya, bersujud di bawah kaki orang lain demi secuil pengampunan.Tak ada yang lebih memilukan daripada seorang ibu yang jatuh karena kesalahan pada darah dagingnya sendiri.Kerasnya hati Audrey yang tertutup rapat dari perdamaian, akhirnya dia buka melalui tangan kecil menyentuh bahu Donna. Perlahan Audrey turun dari kursinya dan duduk di lantai, membuka tangannya dan memeluk Donna yang tengah bersujud.Tangis Donna pecah semakin keras, seakan seluruh penyesalan hidupnya tumpah dalam sat

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 211

    Suara tangisan Matthias terdengar dari rumah kecil itu, Donna berdiri dalam keragun, dia mulai kehilangan keberaniannya untuk melangkah lebih jauh.“Ibu, kenapa diam saja?” tanya Dante menyentak keterdiaman Donna.Donna tersenyum sungkan, berjam-jam dia menunggu Audrey di rumah sakit, namun karena Aurelie masih belum sadarkan diri di ruang ICU. Audrey tidak diizinkan datang membawa bayi.Karena itulah Donna datang ke tempat ini ditemani oleh Dante. Donna sudah tidak kuat untuk menahan lebih lama permintaan maaf yang begitu ingin dia ucapkan kepada Audrey atas segala hal yang telah terjadi.“Ayo, Ibu,” ajak Dante menarik lembut tangan ibunya yang sejak kemarin berusaha mendapatkan kesempatan untuk bisa berbicara dengan Audrey.“Ini waktu yang tepat kan Dante?” tanya Donna masih ragu.“Meminta maaf tidak membutuhkan waktu yang tepat, Ibu,” jawab Dante menyakinkan.Akhirnya Donna pun mengikuti langkah putranya dan pergi ke teras kayu kediaman Audrey, menunggunya keluar dengan beberapa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status